Senin, 28 Desember 2015

DOA WALIMATUL HAML 4 BULAN DAN 7BULAN

Doa Walimatul Haml Ngapati (4 Bulan) dan Mitoni (7 Bulan) Doa Walimatul Haml Ngapati (4 Bulan) dan Mitoni (7 Bulan) Kehamilan adalah sebuah anugerah terbesar dari Allah SWT bagi pasangan baru suami istri dalam perjalanan rumah tangga. Kehamilan seorang istri adalah pertanda akan lahirnya anak keturunan yang menjadi buah kasih sayang. Kehadiran anak membangkitkan semangat orang tua untuk membangun rumah tangga bahagia,penuh cinta kasih dan sayang, mejadi tumpuhan harapan hidup di masa depan, dan kepadanya sega cita –cita digantungkan. Sebagai ungkapan rasa syukur dalam menyambut berita gembira kehamilan dari pasangan suami istri, dalam masyarakat Jawa terdapat suatu tradisi berupa ritual yang khusus diperuntukkan bagi seorang wanita yang sedang mengandung, yaitu selamatan ngapati (saat kandungan berusia empat bulan), dan slametan mitoni (pada saat usia kandungan genap enam atau tujuh bulan). Selamatan ini disebut dengan Tingkepan. Ada jua yang menyebut dengan ' Mrocoti ', yang merupakan bentuk tafaul, seraya mengharapkan agar janin dalam kandungan dan ibunya sehat, pada saat kelahiranya lancar, langsung keluar ( procot, Jawa ) tanpa ada kesulitan dan halangan apapun. Tradisi Tingkepan ini hanya ada di Indonesia, khususnya di Jawa. Masyarakat Jawa, menurut DR.K.H.Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh ,terkenal dengan tradisinya yang beragam, mulai dari yang bersifat ritual yang berbau mistis sampai yang bersifat seremonial. Kalau kita cermati, tradisi yang ada sekarang itu tidak terbentuk dengan sendirinya. Tradisi disamping dipengaruhi oleh pola pikir sekarang, sedikit banyak juga dipengaruhi oleh generasi pendahulu. Dengan demikian ia selalu menghubungkan pada generasi pendahulu yang pada saat itu memiliki faham dan agama atau kepercayaan yang berbeda – beda sehingga tidak semua tradisi sesuai dengan syari'at. Oleh karena itu sebagai pewaris tradisi, hendaknya tidak mengadopsinya secara sporadis, tetapi selalu menimbang atau mengukur terlebih dahulu dengan ukuran syariat Termasuk juga dengan tradisi Tingkepan ini, baik dalam acara ritual ngapati atau mitoni ini. Tentang Ngapati dan Mitoni Mengenai asal mula terjadinya ritual ngapati atau mitoni ini tidak diketahui secara pasti. Namun, pada umumnya masyarakat mempunyai keyakinan bahwa kandungan yang sudah berusia tujuh bulan dianggap sudah sempurna. Janin yang sudah memasuki usia tujuh bulan ini kemungkinan kecil bisa keguguran. Karena sudah diyakini sempurna berwujud manusia, tinggal menunggu tiupan ruh dan masa – masa kelahiranya saja, maka pihak keluarga mengadan selamatan untuk menandi rasa syukurnya kepada Allah atas anugerah besar ini. Sehubungan dengan ritual tujuh bulanan ini, Prof.K.H.Ali Mustafa Yaqub,MA menjelaskan," Tentang tujuh bulanan itu sendiri, penjelasanya demikian. Usia minimal kehamilan, itu enam bulan. Artinya, ketika janin sudah berusia enam bulan, maka ia telah semporna. Sehingga bila lahir, insya Allah, ia bisa bertahan hidup. Sedangkan bila janin lahir sebelum berusia enam bulan, maka biasanya sulit bertahan hidup. Makanya, do'a untuk janin yang akan lahir dilakukan pada bulan ketujuh Pelaksanaan ritual tujuh bulanan ini dihubungkan dengan proses perkembangan janin yang ada dalam kandungan, dimana manusia diciptakan oleh Allah dari saripati tanah, kemudian tanah tersebut dijadikan air manis ( sperma ) yang ada pada seorang laki – laki , setelah terjadi persemaian antara sperma ( dari seorang laki – laki ) dengan indung telur (dari seorang perempuan ), maka selanjutnya terjadi pembuahan di dalam rahim seorang perempuan, kemudian menjadi janin yang tumbuh berkembang di dalamnya hingga akhirnya menjadi manusia sempurna. Dalam hal ini Allah Ta'ala berfirman: وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلاِنْسَانَ مِنْ سُلاَلَةٍ مِنْ طِيْنٍ.ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِى قَرَارٍ مَكِيْنٍ. ثُمَّ خَلَقْنَاالنُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا العَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا المُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا اَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْن.َ “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati ( berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,dan segumpal dagingitu Kami jadikan tulang belulang,lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang ( berbentuk) lain.Maha Sucilah Allah,sebaik –baik Pencipta “ (Q.S.Al Mu’minun:12 –14 ) Pelaksanaan Walimatul Haml dalam tradisi Jawa dari masing – masing daerah tidak sama. Waktunya pun berbeda – beda tergantung situasi dan kondisi kemampuan penyelenggara. Upacara Walimatul Haml ada yang dilaksanakan dua kali dan ada yang hanya sekali. Bagi yang melaksanakan dua kali biasanya dilaksa pada bulan keempat (ngapati ) dan selanjutnya pada bulan ketujuh (mitoni ). a. Ngapati ( Ngupati ) Saat janin ( embrio ) berusia 120 hari ( atau 4 bulan ) dimulailah kehidupan dengan ruh, dan zat inilah ditentukan bagaimana ia brkehidupan selanjutnya, di dunia sampai akhirat. " ditentukan rizkinya, ajalnya, langkah – langkah perilakunya, dan sebagai orang yang celaka atau orang yang beruntung. Adalah indah sekali suatu tradisi yang disebut ngupati atau ngapati (pada bulan keempat) sebagai upacara dengan meminta kepada sejumlah orang untuk berdo'a, juga disana ada bentuk sedekah. Tetapi sebagai langkah tidak bijak ketika kita mengadakan sedekah dalam keadan tidak berkemampuan. Sedekah yang paling baik adalah ketika kita berkondisi sehat, terdorong kebakhilan dan berharap hidup panjang ( yang penuh dengan kebutuhan dan keinginan). Bagi orang yang tidak berkemampuan hendaknya tidak memaksakan diri, apakagi sampai harus menjual sawah ladang miliknya, yang menjadi sarana mencari nafkah keluarga dan anak keturunanya. Hendaklah difahami,bahwa walimah itu hukumnya sunah. Sungguh sangat disesalkan bila terjadi dalam satu keluarga sampai harus kehilangan lapangan pekerjaan, khusnya petani yang menjadi sumber utama ekonomi keluarga. Upacara walimah tidak harus diadakan secara mewah dan meriah dengan mendatangkan kesenian dan pengajian. Bisa diadakan secara sederhana dengan mengundang keluarga dekat 5-10 orang, berkumpul di rumah, berdo'a bersama dan disuuhi makan ringan ala kadarnya. b. Mitoni ( Tingkepan ) Selamatan selanjutnya adalah, setelah usia kehamilan sekitar 7 bulan, yaitu ketika kandungan dirasakan sudah berbobot dan berbeban, maka diadakan lagi upacara yang biasa disebut mitoni atau tingkepan. Dalam upacara mitoni atau tingkepan ini disamping bersedekah juga diisi pembacaan do'a, dengan harapan si bayi dalam kandungan diberi keselamatan serta ditakdirkan selalu dalam kebaikan kelak di dunia. Dalam hal ini Allah berfirman: " Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur" ( Q.S.al A'raf : 189 ). Pada hakikatnya, kedua bentuk selamatan yang dikhususkan kepada ibu hamil diatas, baik ngapati atau mitoni adalah berupa kegiatan sedekah dan do'a, dengan harapan agar keinginanya terkabul, khususnya agar ibu dan janin yang dikandung senantiasa diberi keselamatan, kesehatan serta ditakdirkan selalu dalam kebaikan kelak di dunia, menjadi anak shalih / shalihah. DOA WALIMATUL HAML NGAPATI . Untuk maksud tersebut, maka kita disuruh memperbanyak do'a pada saat istri sudah mengandung pada usia empat bulan hingga bayi lahir dengan selamat. Berdo'a hendaknya tidak hanya waktu diadakan selamatan saja tetapi harus rutin dan istiqamah, terutama sesudah selasai shalat wajib dan waktu-waktu mustajabah lainya. Adapun do'a yang sebaiknya dibaca pada saat kandungan istri berusia empat bulan atau Ngapati adalah: اَللّٰهُمَّ احْفَظْ مَافى بَطْنِ .....مِنَ الْجَنِيْنِ وَاجْعَلْهُ ذُرِّيَةُ طَيِّبَةً وَاجْعَلْهُ وَلَدًا صَالِحًا صَحِيْحًا مُعَافَى عَاقِلاً حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلاً سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفّقًا لِلْخَيْرَاتِ غَنِيًّا سَخِيًّا زَائِرًا لِلْحَرَمَيْنِ ِلاَدَاءِ النُّسُكَيْنِ بَرًّا لِلْوَالِدَيْنِ . اَللّٰهُمَّ اَحْسِنْ خَلْقَهُ وَخُلُقَهُ وَحَسِّنْ صَوْتَهُ لِقِرَأَةِ الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ وَالْحَدِيْثِ النَّبَوِىِّ بِجَاهِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . اَللّٰهُمَّ وَفِّقْهُ لِطَاعَتِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. اَللّٰهُمَّ سَهِّلْ خُرُوْجَهُ عِنْدَ الْوِلاَدَةِ وَارْزُقْهُ وَاُمَّهُ وَوَالِدَهُ السَّلاَمَةَ وَالسَّعَادَةَ وَالْعَافِيَةَ وَالشَّهَادَةَ وَحُسْنَ الْخَاتِمَةِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا " Ya Allah, hendaklah Engkau menjaga janin yang bersemayam dalam perut….. ( disebutkan nama ibu ) , hendaklah Engkau menjadikan janin ini sebagai keturunan yang baik, dan hendaklah Engkau menjadikanya sebagai anak yang shaleh, yang sehat, yang selsmat sentosa, yang berakal sehat, yang cerdas, yang pandai, yang mengamalkan ( ilmunya ), yang beruntung, yang dianugrahi rizki lapang, yang terbimbing pada prilaku – prilaku baik, yang kaya, yang dermawan, yang berkunjung ke dua negeri Haram ( Makkah dan Madinah ) untuk menunaikan bentuk ibadah ( haji dan umrah ) dan yang berbakti kepada kedua orang tua. Ya Allah, baguskanlah ia dalam bentuk rupa dan akhlaq, dan baguskanlah suaranya untuk membaca al- Qur'an al – karim dan hadits – hadits Nbi-Mu Muhammad saw. Ya Allah, hendaklah Engkau membimbing anak ini untuk mematuhi- Mu dan mengabdi kepada-Mu dengan baik. Ya Allah, hendaklah Engkau mempermudah kelahiran janin ini dan hendaklah Engkau berikan rizki padanya, dan kepada ibu-bapaknya- keselamatan, keberuntungan, kesejahteraan, kesyahidan dan berakhir dengan baik ( husnul khatimah ). Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri – istri dan anak keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami sebagai imam kaum bertakwa" DOA TINGKEPAN atau MITONI Adapun do'a yang dibaca pada saat mitoni atau tingkepan adalah: اَللّٰهُمَّ سَلِّمْنَا مِنْ اَفَاتِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلاَخِرَةِ فِتْنَتِهِمَا وَفَضِيْحَتِهِمَا اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اَللّٰهُمَّ سَلِّمْ جضنِيْنَهَا وَعَافِ مَا فى بَطْنِهَا مِمَّا لاَنَرْجُوْهُ وَنَخَافُ. سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ بِجَاهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْ نُصَلَِّى عَلَيْهِ وَاَنْ نُسَلِّمَ جَنِيْنَهَا مِنَ اْلاَفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَاْلاَمْرَاضِ وَعَنْ أُمِّ مُلْدَانِ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا " Ya Allah, selamatkanlah kami dari bencana dunia dan azab akhirat, petaka dan keburukan keduanya ( dunia dan akhirat ), sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, sejahterahkanlah janinnya, selamatkanlah kandungan di dalam perutnya dari sesuatu yang tidak kami harapkan dan yang kami khawatirkan. Kesejahteraan terlimpah pada Nuh di seluruh alam. Sungguh demikianlah kami memberi balasan kepada orang –orang yang berbuat baik. Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu dengan kepangkatan pemimpin kami Muhammad saw, hendaklah Engkau menganugerahkan shalawat kepada beliau, dan selamatkanlah janin ini dari bahaya, sakit, penyakit, dan juga dari jin Ummi Muldin, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang paling pengasih diantara para pengasih. Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri – istri dan anak keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami sebagai imam kaum bertakwa" Selain do'a diatas, hendaklah memperbanyak pula do'a: أُعِيْذُهُ بِالْوَاحِدِ الصَّمَدِ – مِنْ َ شَرّ كُلِّ ذِى حَسَدٍ " Aku memohon perlindungan – untuk kandungan / anak ini – kepada Allah Yang Maha Esa lagi sebagai tempat meminta, dari kejahatan setiap orang yang dengki" Dan do'a yang dibaca khusus janin dan juga untuk anak adalah: اَللّٰهُمَّ يَا مُبَارِكٌ بَارِكْ لَنَا فِى الْعُمْرِ وَالرِّزْقِ وَالدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْوَلَدِ. اَللّٰهُمَّ يَاحَافِظُ اِحْفَظْ وَلَدَ ...... مَا دَامَ فِى بَطْنِ اُمِّهِ وَاشْفِهِ مَعَ اُمِّهِ أَنْتَ الشَّا فِى لاَشِفَاءَ اِلاَّ شِفَاءُكَ وَلاَ تُقَدِّرْهُ سَقِيْمًا وَلاَمَحْرُوْمًاً. اَللّٰهُمَّ صَوِّرْهُ فِى بَطْنِهَا صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ اِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ.يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلُوْبَنَا فِى ديْنِكَ. اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ دُعَاءَنَا مِنْ دُعَاءِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَفَرَ اللّٰهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ " Ya Allah, wahai Tuhan Yang memberkahi, berkahilah kami dalam umur, rizki, agama, duniawi dan anak – anak kami. Ya Allah, wahai Tuhan yang menjaga, jagalah anak………….. ( sebutkan nama ibunya ) selama ia di dalam perut ibunya dan sehatkan ia bersama ibunya. Engkau adalah Penyembuh, tiada penyembuhan selain penyembuhan-Mu, dan janganlah Engkau takdirkan ia sakit dan terhalang ( dari rahmat-Mu ). Ya Allah, bentuklah janin di dalam perut ibunya sebagai bentuk yang bagus, yang indah lagi sempurnah, dan teguhkanlah hatinya dalam beriman kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu, di dunia dan di akhirat. Wahai Tuhan yang membolak – balikan hati, teguhkanlah hati kami dalam agama-Mu. Ya Allah, terimalah do'a kami, sebagaimana ( Engkau menerima ) do'a Nabi-Mu Muhammad saw. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang paling penyayang diantara para penyayang" اَللّٰهُمَّ اِحْفَظْ وَلَدَ ..... فِى بَطْنِ زَوْجَتِهِ وَاشْفِهِ أَنْتَ الشَّا فِى لاَشِفَاءَ اِلاَّ شِفَاءُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادرُ سَقَمًا وَلاَ اَلَمًا وَاَنْتَ خَيْرُ مَسْؤُوْلٍ. . اَللّٰهُمَّ صَوِّرْهُ صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ اِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ . اَللّٰهُمَّ أَخْرِجْهُ وَقْتَ وِلاَدَتِه سَهْلاً وَ تَسْلِيْمًا لاَ مُعَسَّرًا وَانْفَعْنِى بهِ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ.اَميْنَ. وَ تَقَبَّلْ دُعَاءِى كَمَا تَقَبَّلْ دُعَاءَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . اَللّٰهُمَّ اِحْفَظِ الْوَلَدَ الَّذِى أَخْرَجْتَ مِنْ عَالِمِ الظُّلْمِ اِلَى عَالِمِ النُّوْرِ.وَاجْعَلْهُ وَلَدًا صَالِحًا صَحِيْحًا كَامِلاً لَطِيْفًا حَاذِقًا عَاِلمًا عَامِلاً مُبَارَكًا_ مِنْ كَلاَمِكَ اْلكَريْمِ حَافِظًا. اَللّٰهُمَّ طَوّلْ عُمُرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَاَحْسِنْ خُلُقَهُ وَاَفْصِحْ لِسَانَهُ وَحَسِّنْ صَوْتَهُ لِقِرَأَةِ الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ وَالْحَدِيْثِ النَّبَوِىِّ بِجَاهِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعاَلَمِيْنَ " Ya Allah, jagalah anak ……….( sebutkan nama ayah 0 di dalam perut istrinya dan sembuhkanlah ia, Engkau adlah Penyembuh, dimana tiada penyembuhan selain penyembuhan-Mu, dengan penyembuhan segera yang tidak meninggalkan kesakitan dan penyakit. Engkau adalah sebaik – baik tempat meminta. Ya Allah, bentuklah janin itu dengan bentuk yang baik lagi indah, teuhkanlah hatinya dalam keimanan kepada-Mu dan Rasul-Mu. Ya Allah, keluarkanlah ia di waktu kelahiranya dengan mudah dan selamat serta tidak mengalami kesulitan, dan dengan anak ini jadikanlah aku sebagai orang yang bermanfaat di dunia dan di akhirat. Amin. Kabulkanlah do'aku sebagaimana Engkau mengabulkan do'a Nabi kita Muhammad saw. Ya Allah, jagalah anak yang Engkau keluarkan dari alam kegelapan kepada alam nyata ini, jadikan ia sebagai anak yang shaleh, yang sehat, yang sempurna, yang lemah lembut, yang cerdas, yang pandai, yang mengamalkan ( ilmunya), yang diberkahi, dan yang menjaga perkataan-Mu yang mulia. Ya Allah, panjangkanlah umurnya, sehatkanlah tubuhnya, baguskanlah perangainya, fasihkanlah lisanya, dan baguskanlah suaranya untuk membaca al- Qur'an al – karim dan hadits – hadits Nabidenan keberkhan Nabi-Mu, pemimpin kami Muhammad saw. Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam." Selain berdo'a jangan lupa masalah menjaga kesehatan, seorang perempuan yang sedang hamil sebaiknya menjauhi makanan kacang – kacangan, makanan yang panas, makanan yang rasanya pahit, makanan kelas rendah dan makanan campur – campur. Makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi adalah jambu biji ( terutama di bulan ketriga dan keempat ), dan sebagai konsumsi harian adalah daging ayam, buah delima, buah apel manis dan lain – lain. Baik juga mengunyah kemenyan Arab ( musthaka atau luban ), yang mana dengan mengkonsumsi kemenyan Arab ini akan dapat menambah kecerdasan anak, mempertajam daya ingat, menghilangkan sifat pelupa dan menghentikan lendir. Sedangkan jambu biji menyebabkan bayi / anak rupawan. Lihat Juga Bacaan doa sesudah sholat Demikian doa untuk ngapati atau mitoni, semoga bisa bermanfaat bagi anda yang sedang ingin memberikan selametan ngapati atau mitoni bagi istri, atau anda sendiri, atau salah satu anggota keluarga.

DOA 4BULANAN

Doa Ngapati, Doa 4 (Empat) Bulan DOA KEHAMILAN, DOA SUAMI ISTRI, DOA-DOA KHUSUS Blog Khusus Doa - Sudah menjadi budaya bagi masyarakat kita, ketika seorang wanita hamil, sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yaitu dengan mengadakan syukuran empat bulan kehamilan atau biasa disebut Ngapati, dan juga syukuran tujuh bulan kehamilan atau biasa disebut Mitoni. Selain bentuk rasa syukur, syukuran 4 (empat) bulan kehamilan (Ngapatai) merupakan salah satu doa, memohon kepada Allah SWT yang dikhususkan untuk ibu hamil dan janin agar diberi kesehatan dan keselamatan. Bacaan Doa 4 (empat) bulan kehamilan biasanya dibaca setelah membaca beberapa Ayat-ayat pilihan dalam Al-Qur'an yang memang dikhususkan untuk ibu hamil 4 bulan. Ilustrasi : Wanita Hamil 4 Bulan (Doa Ngapati) Beberapa Ayat-ayat Al-Qur'an yang umumnya dibaca dalam acara ngapati (Syukuran 4 Bulan kehamilan) antara lain : QS. Al-Fatihah : 1-7 QS. Al-Mukminun : 12-14 QS. Al-Baqarah : 233 QS. Luqman : 12-14 QS. Al-Ahqaf : 15 QS. Maryam : 18-22 QS. Yusuf : 1-6 Nah, setelah selesai membaca Ayat-ayat Al-Qur'an sebagaimana yang kami sebutkan diatas, kemudian dilanjutkan dengan bacaan doa. Dan berikut adalah Bacaan Doa untuk 4 (empat) Bulan Kehamilan dalam Bahasa Arab dan Artinya. اَللهُمَّ احْفَظْ وَلَدِىْ مَادَامَ فِى بَطْنِىْ وَاشْفِهِ اَنْتَ شَافٍ لاَشِفَاءَ اِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَيُغَادِرُ سَقَمًا. اَللهُمَّ صَوِّرْهُ حَسَنَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ اِيْمَانًابِكَ وَبِرَسُوْلِكَ. اَللهُمَّ اَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِىْ وَقْتَ وِلاَدَتِىْ سَهْلاً وَّتَسْلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً وَعَاقِلاً حَاذِقًا عَلِمًا عَامِلاً. اَللهُمَّ طًوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَافْصَحْ لِسَانَهُ وَاَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْحَدِيْثِ وَالْقُرْآنِ بِبَرَكَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. Artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Ya Allah,Periharalah dia selama berada dalam kandungan ibunya. Dan sehatkanlah dia, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang bisa meyehatkan. Tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit sedikitpun. Ya Allah, Bentuklah dia di dalam perut ibunya dalam bentuk yang bagus dan tetapkanlah hatinya dalam keimanan kepada-Mu dan Rasul-Mu. a Allah, eluarkanlah dia dari perut ibunya pada saat kelahirannya dengan mudah dalam keadaan selamat dan dengan bentuk yang indah dan sempurna. Ya Allah, Jadikanlah dia anak yang sehat dan sempurna, berakal yang cerdas, yang alim, dan mau mengamalkan ilmunya. Ya Allah, Panjangkalah umurnya, sehatkanlah tubuhnya, baguskalah akhlaqnya, fasihkanlah dan merdukanlah suaranya untuk membaca Al-Quran dan Al Hadist dengan berkah Nabi Muhammad SAW. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam Itulah Bacaan Doa Ngapati atau Doa Empat Bulan Kehamilan yang dapat Anda amalkan ketika seseorang hamil 4 bulan. Kehamilan merupakan salah satu anugerah terbesar dalam rumah tangga. Banyak pasangan yang sudah puluhan tahun menikah, namun belum dikarunia anak keturunan, namun banyak juga pasangan yang baru hitungan bulan menikah mereka langsung dikaruniai kehamilan. Maka bersyukurlah bagi pasangan yang cepat dikaruniai kehamilan atau keturunan.

Doa ketika istri hamil

Untuk Suami : 1. الفاتحة الى حضرة النبي المصطفى صلى الله عليه وسلم 2. الفاتحة الى حضرة الشيخ عبد القادر الجيلاني 3. الفاتحة الى حضرة الشيخ كياهي محمد خليل بن عبد اللطيف باغكالن بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَلْيَتَلَطَّفْ × 7 يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبْ × 3 اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدَ زَوْجَتِي ............ مِنْ بَطْنِهَا إِلَى خُرُوْجِهِ عَلَى الدُّنْيَا مِنْ مُدَّتِهَا إِلَى الاَخِرَةِ وَاشْفِهِ مَعَ أُمِّهِ بِحُرْمَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْتَ شَافِ ِلاَشْفَاءَ اِلاَّ شِفَاءُكَ شِفَاءً عَاجِلاً لاَ يُغَادِرْ سَقَمًا، اَللَّهُمَّ صَوِّرْهُ صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ اَللَّهُمَّ اَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِهَا وَقْتَ وِلاَدَتِهَا سَهْلاً وَسَلِيْمًا كَمَا سَهَّلْتَ سَيِّدَتِنَا اَمِيْنَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا عِنْدَ وِلاَدَتِهَا وَاجْعَلْهُ سَعِيْدًا فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَلاَ تَجْعَلْهُ غَيْبًا وَكَذِيْبًا وَخِيَانَةً وَتَقَبَّلْ دُعَائَنَا كَمَا تَقَبَّلْتَ دُعَاءَ نَبِيِّكَ ورَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدَ الَّذِي اَخْرَجْتَ مِنْ عَالَمِ الظُّلْمِ اِلَى عَالِمَ النُّوْرِ وَاجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً عَاقِلاً لَطِيْفًا اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَاهِدًا وَمُبَارَكاً وَعَالِماً وحَافِظًا لِكَلاَمِكَ الْمَكْنُوْنِ وَكِتَابِكَ الْمَحْفُوْظِ اَللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَاَفْصَحْ لِسَانَهُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَبْرًا مِنَ الْمَرَضِ وَاْلإِنْتِقَامِ وَالْعَطْشِ بِبَرَكَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَمِيْعِ الاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالاَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ Untuk Istri : 1. الفاتحة الى حضرة النبي المصطفى صلى الله عليه وسلم 2. الفاتحة الى حضرة الشيخ عبد القادر الجيلاني 3. الفاتحة الى حضرة الشيخ كياهي محمد خليل بن عبد اللطيف باغكالن بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَلْيَتَلَطَّفْ × 7 يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبْ × 3 اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدِيْ مِنْ بَطْنِيْ إِلَى خُرُوْجِهِ عَلَى الدُّنْيَا مِنْ مُدَّتِهَا إِلَى الاَخِرَةِ وَاشْفِهِ مَعِيْ بِحُرْمَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْتَ شَافِ ِلاَشْفَاءَ اِلاَّ شِفَاءُكَ شِفَاءً عَاجِلاً لاَ يُغَادِرْ سَقَمًا، اَللَّهُمَّ صَوِّرْهُ صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ اَللَّهُمَّ اَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِيْ وَقْتَ وِلاَدَتِيْ سَهْلاً وَسَلِيْمًا كَمَا سَهَّلْتَ سَيِّدَتِنَا اَمِيْنَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا عِنْدَ وِلاَدَتِهَا وَاجْعَلْهُ سَعِيْدًا فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَلاَ تَجْعَلْهُ غَيْبًا وَكَذِيْبًا وَخِيَانَةً وَتَقَبَّلْ دُعَائَنَا كَمَا تَقَبَّلْتَ دُعَاءَ نَبِيِّكَ ورَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدَ الَّذِي اَخْرَجْتَ مِنْ عَالَمِ الظُّلْمِ اِلَى عَالِمَ النُّوْرِ وَاجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً عَاقِلاً لَطِيْفًا اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَاهِدًا وَمُبَارَكاً وَعَالِماً وحَافِظًا لِكَلاَمِكَ الْمَكْنُوْنِ وَكِتَابِكَ الْمَحْفُوْظِ اَللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَاَفْصَحْ لِسَانَهُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَبْرًا مِنَ الْمَرَضِ وَاْلإِنْتِقَامِ وَالْعَطْشِ بِبَرَكَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَمِيْعِ الاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالاَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

DOA KETIKA ISTRI HAMIL

Doa Bagi Suami & Istri (Ketika Istri Hamil) •• Doa bagi Ibu Hamil (dibaca oleh istri): اَللَّهَمَّ احْفَظْ وَلَدِيْ مَا دَامَ فِيْ بَطْنِيْ وَاشْفِهِ أَنْتِ الشَّافِيْ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا ✿ اَللَّهُمَّ صَوِّرْهُ فِيْ بَطْنِيْ صُوْرَةً حَسَنَةً ...وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ ✿ اَللَّهُمَّ أَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِيْ وَقْتَ وِلاَدَتِيْ سَهْلاً وَسَلاَمًا ✿ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً عَاقِلاً حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلاً ✿ اَللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَحْسِنْ صُوْرَتَهُ وَافْصَحْ لِسَانَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ بِبَرَكَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ******************************************** ALLAAHUMMA IHFAZH WALADII MAA DAAMA FII BATHNII, WASYFIHII ANTAS SYAAFII LAA SYIFAA-A ILLAA SYIFAA-UKA SYIFAA-AN LAA YUGHOODIRU SAQOMAN ALAAHUMMA SHOWWIRHU FII BATHNII SHUUROTAN HASANATAN WA TSABBIT QOLBAHUU IIMAANAN BIKA WA BI ROSUULIKA ALLAAHUMAA AKHRIJHU MIN BATHNII WAQTA WILAADATII SAHLAN WA SALAAMAN ALLAAHUMMA IJ'ALHU SHOHIIHAN KAAMILAN 'AAQILAN HAADZIQON 'AALIMAN 'AAMILAN ALLAAHUMMA THOWWIL 'UMROHUU WA SHOHHIH JASADAHUU WA HASSIN KHULUQOHUU WA AHSIN SHUUROTAHUU WAFSHOH LISAANAHUU LI QIROO-ATIL QUR-AANI WAL HADIITSI BI BAROKATI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WA SALLAMA WAL HAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN ****************************************** Artinya : “Ya Allah, peliharalah anakku selama berada dalam kandunganku. Dan sehatkanlah dia, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Menyehatkan tiada kesehatan tanpa kesehatan dari-Mu, kesehatan yang tidak meninggalkan penyakit sedikitpun. Ya Allah, bentuklah dia di dalam rahimku dengan bentuk yang bagus dan tetapkanlah hatinya untuk beriman kepada-Mu dan kepada rasul-Mu. Ya Allah keluarkanlah dia dari rahimku ketika aku melahirkannya dengan mudah dan selamat. Ya Allah jadikanlah dia anak yang sehat, sempurna, cerdas, cekatan, berilmu dan mengamalkannya. Ya Allah panjangkanlah umurnya, sehatkanlah badannya, baguskanlah akhlaknya, elokkanlah rupanya, fasihkanlah lisannya untuk membaca al-Qur’an dan hadist dengan berkah pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, amiin”. ***************************************** •• Doa bagi Ibu Hamil (dibaca oleh suami): اَللَّهَمَّ احْفَظْ وَلَدِيْ مَا دَامَ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ وَاشْفِهِ أَنْتِ الشَّافِيْ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا ✿ اَللَّهُمَّ صَوِّرْهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ صُوْرَةً حَسَنَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ ✿ اَللَّهُمَّ أَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِ أُمِّهِ وَقْتَ وِلاَدَتِهِ سَهْلاً وَسَلاَمًا ✿ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً عَاقِلاً حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلاً ✿ اَللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَحْسِنْ صُوْرَتَهُ وَافْصَحْ لِسَانَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ بِبَرَكَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ **************************************** ALLAAHUMMA IHFAZH WALADII MAA DAAMA FII BATHNI UMMIHII, WASYFIHII ANTAS SYAAFII LAA SYIFAA-A ILLAA SYIFAA-UKA SYIFAA-AN LAA YUGHOODIRU SAQOMAN ALAAHUMMA SHOWWIRHU FII BATHNI UMMIHII SHUUROTAN HASANATAN WA TSABBIT QOLBAHUU IIMAANAN BIKA WA BI ROSUULIKA ALLAAHUMAA AKHRIJHU MIN BATHNI UMMIHII WAQTA WILAADATIHII SAHLAN WA SALAAMAN ALLAAHUMMA IJ'ALHU SHOHIIHAN KAAMILAN 'AAQILAN HAADZIQON 'AALIMAN 'AAMILAN ALLAAHUMMA THOWWIL 'UMROHUU WA SHOHHIH JASADAHUU WA HASSIN KHULUQOHUU WA AHSIN SHUUROTAHUU WAFSHOH LISAANAHUU LI QIROO-ATIL QUR-AANI WAL HADIITSI BI BAROKATI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WA SALLAMA WAL HAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN **************************************** Artinya : “Ya Allah, peliharalah anakku selama berada dalam kandungan ibunya. Dan sehatkanlah dia, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Menyehatkan tiada kesehatan tanpa kesehatan dari-Mu, kesehatan yang tidak meninggalkan penyakit sedikitpun. Ya Allah, bentuklah dia di dalam rahim ibunya dengan bentuk yang bagus dan tetapkanlah hatinya untuk beriman kepada-Mu dan kepada rasul-Mu. Ya Allah keluarkanlah dia dari rahim ibunya ketika dia melahirkannya dengan mudah dan selamat. Ya Allah jadikanlah dia anak yang sehat, sempurna, cerdas, cekatan, berilmu dan mengamalkannya. Ya Allah panjangkanlah umurnya, sehatkanlah badannya, baguskanlah akhlaknya, elokkanlah rupanya, fasihkanlah lisannya untuk membaca al-Qur’an dan hadist dengan berkah pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, amiin”.

Rabu, 16 Desember 2015

HUKUM AIR ASHLUL KHILQOH

AIR YANG BERUBAH KARENA ASHLUL KHILQOH(asli dalam kejadiannya) PERTANYAAN : Bolehkah berwudhu memakai air sumber yang rasanya pahit dan baunya tidak sedap dan warna hitam, Namun air tersebut adalah aslul khilqoti (asli dalam kejadiannnya? contoh:air sumur yang agak berbau... JAWABAN: Boleh,Tidak apa-apa, karena masih suci dan mensucikan, karena masuk air muthlaq, dalam fat-hul Mu'in : وبقولي غني عنه ما لا يستغني عنه كما في مقره وممره من نحو طين وطحلب متفتت وكبريت wassalam

Minggu, 13 Desember 2015

WAJIBNYA MANDI

BAB MENJELASKAN WAJIBNYA MANDI باب ما يوجب الغسل والذي يوجب الغسل أربعة أشياء يشترك الرجال والنساء في شيئين منها وتختص النساء بشيئين المشترك فيهما إثنان أحدهما التقاء الختانين وهو تغييب الحشفة في الفرج سواء كان معه إنزال أو لم يكن والثاني إنزال المني من جماع أو احتلام بشهوة وغير شهوة فأما إنزال المذي والودي فيوجبان الوضوء دون الغسل فلو شك فيما أنزله أمني أم مذي توضأ ولو احتاط بالغسل كان حسنا والثالث المختص بالنساء انقطاع دم الحيض والرابع انقطاع دم النفاس فأما الاستحاضة فتوجب الوضوء دون الغسل [ Bab menjelaskan wajibnya mandi ] sesuatu yg menyebabkan wajibnya mandi itu ada 4: -yg 2 bisa dialami laki-laki dan perempuan, -yg 2 lagi khusus dialami perempuan, *yg bisa dialami laki-laki dan perempuan itu ada 2 : 1.yang pertama bertemunya 2 alat kelamin, yaitu masuknya hasyafah/helm/kepala penis didalam vagina entah mengeluarkan seperma atau tidak 2.yang kedua, keluarnya sperma entah sebab jimak,mimpi disertai syahwat atau tanpa syahwat, #ADAPUN keluarnya madzi itu hanya diwajibkan wudlu dan tidak diwajibkan mandi. Umpama seseorang itu ragu yg kluar ini mani apa madzi maka cukup berwudlu saja tapi jika hati2 dan memilih mandi maka itulah yg terbaik 3.dan yang ke tiga itu khusus pada wanita yaitu setelah berhentinya darah haid 4.yang ke empat setelah berhentinya darah nifas. Adapun masalah istihadloh itu hanya diwajibkan wudlu saja tidak diwajibkan mandi. keterangan kitab iqna' lilmawardi juz 1. semoga bermanfaat wassalam

DOA NIKAH

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكَ وَباَرَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فيِ خَيْرٍ. اَللّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ بَيْنَهُمَا وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ أَدَمَ وَحَوَى, وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ اِبْرَاهِيْمَ وَسَرَةْ, وَأِّلفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ يُوْسُفَ وَزُلَيْخَاء, وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَخَادِجَةَ الْكُبْرَى. اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ عُمَّناَ وَبِلُطْفِكَ حُفَّناَ وَاجْعَلْ هٰذَا الْعـَقْدَا عَقْدًا مُبـَارَكًا مَعْصُوْمًا. وَأَلـِّفْ بَيْنَهُمَا اُلــْفَةً وَقَرَارًا دَائِمًا, وَلاَ تَجْعَلْ بَيـْنَهُمَا فُرْقَةً وَفِرَارًا وَخُصُوْمًا, وَاكْفِهِمَا مُؤْنـَةَ الدُّنْيـَا وَاْلاٰخِرَةِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلـُكَ أَنْ تُلْقِيَ بَيْنَهُمَا الـْمَحَبَّةَ وَالْوِلْدَادِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةِ وَدَوَامَ الْعَافِيَةِ وَالشُّكْرَ عَلىَ الْعَافِيَةِ. اَللَّهُمَّ ارْزُقْ لَهُمَا اَوْلَادًا صَالِحِيْنَ وَاَرْزَاقًا وَاسِعَةً حَلاَلاً طَيِّبًا. وَاْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

WAKTU KESUNAHAN TIDUR QOILULAH

WAKTU KESUNNAHAN TIDUR QOILULAH Bagi org yg ahli shalat tahajjud di sunahkn QOYLULAH yaitu tidur sebelum tergelinciry matahari/belum masuk waktuy shalat zhuhur. : ويسن للمتهجد القيلولة، وهي النوم قبل الزوال،وهي للمتهجد بمنزلة السحور للصائم.نهاية الزين ص :١٠٤ tidur qoilulah menurut keterangan di kitab iqna' adalah tidur siang sebelum tergelincirnya matahari / sebelum waktu dzuhur. الإقناع للشربيني (1/ 116)  ويسن للمتهجد القيلولة وهي النوم قبل الزوال وهي بمنزلة السحور للصائم لقوله صلى الله عليه وسلم استعينوا بالقيلولة على قيام الليل رواه أبو داود Disunnahkan bagi orang yg tahajjud tidur siang dulu yaitu tidur sebelum tergelincirnya matahari,dan kesunahan tidur qoilulah ini kedudukannya sama sahur bagi orang yg puasa karena ada hadis Nabi saw : Bantulah dirimu dengan qoilulah/tidur siang bagi yg qiyamul lail. HR. Abu dawud.

KEMULIAAN BULAN MAULUD

KEMULIAAN BULAN MAULUD *dalam kitab Madarij As-shu’ud Syarah al-Barzanji: قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَظَمَ مَوْلِدِيْ كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ. Rosululloh bersabda:Siapa menhormati hari lahirku, tentu aku akan memberikan syafa’at kepadanya dihari Kiamat. *Dalil dalam Madarif as-Shu’ud: وَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ مَنْ عَظَمَ مَوْلِدِ النَّبِي صَلًّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ اَحْيَا الْاِسْلَامَ. Umar mengatakan: siapa menghormati hari lahir Rosululloh sama artinya menghidupkan Islam.

KERINGANAN SIKSA ABU LAHAB

Abu Lahab Musuh Sayyidina Muhammad SAW Diringankan Siksanya Tiap Hari Senin Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa ketika Abbas bin Abdul Mutholib bermimpi Abu Lahab setelah wafatnya. Dilihatnya Abu Lahab berada didalam api yang mengerikan, maka ditanya kepada Abu Lahab apa yang kau terima setelah kematianmu wahai Abu Lahab? berkata Abu Lahab “tidak pernah kurasakan kenikmatan dan ketenangan sejak aku wafat terkecuali setiap hari senin aku diberi keringanan karena membebaskan budakku Tsuwaibatul Aslamiyah mendengar kabar kelahiran Nabi Muhammad saw”. Jadi Tsuwaibatul Aslamiyah itu budaknya Abu Lahab. Disaat hari senin lahirnya Rasul saw datang Tsueaibah kepada Abu Lahab: “Abu Lahab, Aminah sudah melahirkan” maka Abu Lahab gembira (ini belum jadi musuhnya) kemudian Abu Lahab menjadi musuh sebesar – besarnya musuhnya Rasul saw adalah Abu Lahab, sampai diangkat 2 kali oleh Allah dalam 1 ayat “tabbat yadaa abilahabiwwatabba, celaka dua tangan Abu Lahab dan celaka” QS. Al Lahab : 1. Tidak ada satu orang pun yang dimurkai oleh Allah dalam satu ayat 2X kecuali Abu Lahab. Tapi ia bebaskan budaknya begitu mendengar kabar gembira Aminah sudah melahirkan anak. “oohhh.. kau bebas karena aku gembira kau yang bawa kabar gembira ini maka kau bebas”. Itu (Abu Lahab) di kemudian hari menjadi musuh besar Nabi Muhammad saw. Tapi Allah tidak melupakan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad saw. Setiap hari senin, Abu Lahab itu berkata “aku diberi keringanan dengan bisa minum air dari ibu jariku ini, antara telunjuk dan ibu jari itu Allah keluarkan pancarkan air agar ia bisa minum karena pernah membebaskan budaknya Tsuwaibah saat hari kelahiran Nabi Muhammad saw”. Ini riwayat Shahih Bukhari. Namun ini adalah mimpi dan tentunya sudah dipahami bahwa mimpi tidak bisa dijadikan dalil. Akan tetapi para muhadditsin dan para hujjatul islam dan para imam menjelaskan mimpi tidak bisa dijadikan dalil sebagai dalil syari’ah tapi bisa dijadikan dalil sebagai dalil afdholiyah wal hikmah. Kalau hukum (hukum syari’ah) tidak bisa dari mimpi, mimpi tidak bisa diterima. Tetapi kalau dalil hikayah, dalil hikmah, dan dalil afdholiyah bisa dipakai. #BAGAIMANA DENGAN KITA MONGGO...

Selasa, 01 Desember 2015

KEUTAMAAN EMPAT KALIMAT MULIA YANG DI SENANGI ALLAH

KEUTAMAAN EMPAT KALIMAT MULIA YANG DI SENANGI ALLAH(RINGAN DI LISAN BERAT DI TIMBANGAN/(YAUMUL KHISAB)

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Dzikir adalah ibadah yang sangat mulia. Di antara fadilahnya adalah bisa lebih menenangkan jiwa. Fadilah lainnya pun amat banyak. Di antara dzikir yang bisa dirutinkan setiap saat, dibaca agar lisan terus basah dengan dzikrullah adalah empat kalimat mulia, yaitu (1) subhanallah, (2) alhamdulillah, (3) laa ilaha illallah, (4) Allahu akbar”.
Berikut beberapa hadits yang membicarakan keutamaan dzikir tersebut:
Pertama:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ ».
Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya membaca “subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari.” (HR. Muslim).

Al Munawi rahimahullah mengatakan, “Segala sesuatu yang dikatakan antara langit dan bumi, atau dikatakan lebih baik dari sesuatu yang terkena sinar matahari atau tenggelamnya, ini adalah ungkapan yang menggambarkan dunia dan seisinya.”[1] Dari sini menunjukkan bahwa keempat kalimat tersebut lebih baik daripada dunia seisinya.
Kedua:
عَنْ أُمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِى طَالِبٍ قَالَ قَالَتْ مَرَّ بِى ذَاتَ يَوْمٍ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى قَدْ كَبِرْتُ وَضَعُفْتُ – أَوْ كَمَا قَالَتْ – فَمُرْنِى بِعَمَلٍ أَعْمَلُهُ وَأَنَا جَالِسَةٌ. قَالَ « سَبِّحِى اللَّهَ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ رَقَبَةٍ تُعْتِقِينَهَا مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَاحْمَدِى اللَّهَ مِائَةَ تَحْمِيدَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ فَرَسٍ مُسْرَجَةٍ مُلْجَمَةٍ تَحْمِلِينَ عَلَيْهَا فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَكَبِّرِى اللَّهَ مِائَةَ تَكْبِيرَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ بَدَنَةٍ مُقَلَّدَةٍ مُتَقَبَّلَةٍ وَهَلِّلِى اللَّهَ مِائَةَ تَهْلِيلَةٍ – قَالَ ابْنُ خَلَفٍ أَحْسِبُهُ قَالَ – تَمْلأُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلاَ يُرْفَعُ يَوْمَئِذٍ لأَحَدٍ عَمَلٌ إِلاَّ أَنْ يَأْتِىَ بِمِثْلِ مَا أَتَيْتِ بِهِ ».
Dari Ummi Hani’ binti Abu Thalib dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewatiku pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, saya sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan amalan yang bisa saya lakukan dengan duduk.” Beliau bersabda: “Bertasbihlah kepada Allah seratus kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus budak dari keturunan Isma’il. Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama dengan seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa di jalan Allah. Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama dengan seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut. Bertahlillah kepada Allah seratus kali.” Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda: “Karena ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu lakukan itu.” (HR. Ahmad)
Ketiga:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا عَلَى الأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ إِلاَّ كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ »
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: Laa ilaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal hamdulillah, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya akan dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad)
Keempat:
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِى فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّى السَّلاَمَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ »
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda, “Aku pernah bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan surga tersebut adalah datar, tanamannya adalah kalimat: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Tirmidzi )
Kelima:
« إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى مِنَ الْكَلاَمِ أَرْبَعاً سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ عِشْرِينَ حَسَنَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ عِشْرِينَ سَيِّئَةً وَمَنْ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ كُتِبَتْ لَهُ ثَلاَثُونَ حَسَنَةً وَحُطَّ عَنْهُ ثَلاَثُونَ سَيِّئَةً
Dari Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: subhanallah (Maha suci Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan laa ilaaha illa allah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) dan Allahu akbar (Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin dari relung hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh dosa darinya.” (HR. Ahmad)

      #Maksud Dzikir Empat Kalimat Mulia
-Yang dimaksud bacaan tasbih (subhanallah = Maha Suci Allah) adalah menyucikan Allah dari segala kekurangan yang tidak layak bagi-Nya.
-Yang dimaksud bacaan tahmid (alhamdulillah = segala puji bagi Allah) adalah menetapkan kesempurnaan pada Allah dalam nama, shifat dan perbuatan-Nya yang mulia.
-Yang dimaksud bacaan tahlil (laa ilaha illallah = tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) adalah berbuat ikhlas dan mentauhidkan Allah serta berlepas diri dari kesyirikan.
-Yang dimaksud bacaan takbir (Allahu akbar = Allah Maha Besar) adalah menetapkan keagungan atau kebesaran pada Allah Ta’ala dan tidak ada yang melebihi kebesarannya.

#Semoga amalan  SOLAT TASBIH DAN SHOLAWAT KUBRO bisa jadi rutinitas kita sehingga lisan ini selalu basah dengan dzikrullah, dzikir pada Allah.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Semoga bermanfaat
wassalam

Senin, 16 November 2015

KEUTAMAAN PENGHAFAL AL-QUR'AN(HAFIDZ/AH)

KEUTAMAAN PENGHAFAL AL-QUR'AN (HAFIDZ/AH)

Allah telah menjanjikan kelebihan & keutamaan kepada mereka yang menghafal al Quran, antara lain :

1. MEREKA ADALAH KELUARGA ALLAH SWT.
Sabda Rasulullah s.a.w:
"Dari Anas ra. Ia berkata bahawa Rasulullah S.A.W bersabda,  "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia."  Kemudian Anas bertanya: "Siapakah  mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: "Iaitu ahli Quran (orang  yang membaca atau menghafal Al- Quran dan mengamalkan isinya).Mereka  adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.
Pengambilan dasar >>

[أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللهِ وَخَاصَّتُهُ]

وَ{ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ سَعِيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ: حَدَّثَنِيْ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بُدَيْلِ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ أَبِيهِ}عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ لِله أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ. قَالُوا: وَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللهِ وَخَاصَّتُهُ.-
رَوَاهُ النَّسَائِيّ،(1)
وابْن مَاجَه،(2)
والحاكم،(3)
وصَحَّحَه المنذَرّي.(4)
__________
(1) . أخرجه النسائي في السنن الكبرى5/17،،باب: 8031 وهذا لفظه و جعلنا إسناده بين القوسين
(2) . أخرجه ابن ماجه،السنن،المقدمة،باب فضل من تعلم القرآن و علمه:215
(3) . أخرجه الحاكم في المستدرك على الصحيحين1/743،،:2046
(4) . انظر:الترغيب والترهيب 2/231 الحديث:2209
2. DI TEMPATKAN SYURGA YANG PALING TINGGI
Sabda rasulullah s.a.w:
"Dari Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi s.a.w, baginda  bersabda; Diakhirat nanti para ahli Al Quran di perintahkan, "Bacalah  dan naiklah kesyurga. Dan bacalah Al Quran dengan tartil seperti engkau  membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggal mu di  syurga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca."
Pengambilan dasar >>

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ:مَنْزِلَتُكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا]وَ{حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِيُّ وَأَبُو نُعَيْمٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ عَنْ زِرٍّ}عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا.- رَوَاهُ التِّرْمَذِيّ،(1)
وأَبُو دَاوُد،(2)
وابْن مَاجَه،(3)
وابْن حِبَّانَ فِي صحيحه،(4)
وَقَالَ التِّرْمَذِيُّ:حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.
__________
(1) . أخرجه الترمذي،السنن،فضائل القرآن،باب ما جاء فيمن قرأ حرفا من القرآن ماله من الأجر:2914
(2) . أخرجه أبوداود،السنن،الصلاة،باب استحباب الترتيل في القراءة:1464
(3) . لم أعثر عليه عند ابن ماجه والله أعلم.
(4) . أخرجه ابن حبان في الصحيح،له3/43،،باب:766 قال
شعيب الأرنؤوط : إسناده حسن
3. AHLI AL QURAN ADALAH ORANG YANG ARIF DI SYURGA
Sabda rasulullah s.a.w "Dari Anas ra. Bahawasanya Rasulullah s.a.w.  bersabda; "Para pembaca Al Quran itu adalah orang-orang yang arif di  antara penghuni syurga,"
Pengambilan dasar >>

[أَهْلُ الْقُرْآنِ عُرَفَاءُ أَهْلِ الْجَنَّةِ]وَ{أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَمْزَةَ بْنِ أَبِيْ جَمِيْلٍ الْقُرَشِيُّ بِدِمَشْقَ أَنَّ عَلِيَّ بْنَ الْمُسْلِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَهُمْ أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ طُلَّابٍ الْخَطِيْبُ أَخْبَرَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ جَمِيْعٍ ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُوْرٍ - هُوَ: أَبُوْ بَكْرٍ الْوَاسِطِيُّ- ثَنَا أَبُوْ أُمَيَّةَ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ ثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ أَخْبَرَنَا حُمَيْدٌ الطَّوِيْلُ}عَنْ أَنَسِ{بْنِ مَالِكٍ}رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :أَهْلُ الْقُرْآنِ عُرَفَاءُ أَهْلِ الْجَنَّةِ.- رَوَاهُ الضِّيَاءُ.(1)قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى:تَمَّ أَحَادِيْثُ الْأَرْبَعِيْنَ، وَاللهُ حَسْبِيْ،وَنِعْمَ الْمُعِيْنُ.
__________
(1) . أخرجه الضياء المقدسي في الأحاديث المختارة 6/99-100 الحديث: 2084 وفيه: القراء" بدل " أهل القرآن"وقال المحقق: إسناده صحيح . لأبي عبد الله محمد بن عبد الواحد بن أحمد الحنبلي المقدسي (567-643هـ)
4. MENGHORMATI ORANG YANG MENGHAFAL AL QURAN SERERTI MENGAGUNGKAN ALLAH SWT.
Sabda rasulullah s..a.w "Dari Abu Musa Al Asya ari ra.ia berkata  bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Diantara perbuatan mengagungkan  Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang  yang menghafal Al-Quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan  isinya dan tidak membiarkan Al-Quran tidak di amalkan, serta menghormati  kepada penguasa yang adil."

5. HATI PENGHAFAL AL-QURAN TIDAK DISIKSA
Sabda rasulullah s.a.w.
" Dari Abdullah Bin Mas ud ra. Dari nabi s.a.w. baginda bersabda: "  bacalah Al Quran kerana Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal  al-quran.
Sesungguhanya Al -Quran ini adalah hidangan Allah, siapa yang  memasukkunya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Quran maka  hendaklah ia bergembira."
Pengambilan dasar >>

إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَا يُعَذِّبُ قَلْباً وَعَى الْقُرْآنَ]وَ{أَخْبَرَنَا أَبُو الْحَارِثِ نَشْبَهُ بْنُ حَنْدَجِ بْنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ يَزِيْدَ بْنِ خَالِدِ بْنِ صَالِحِ بْنِ صَبِيْحٍ الْمُرِّيْ بِقَصْرِ بْنِ أَبِيْ عُمَرَ قَالَ: وَجَدْتُ فَيْ كِتَابِ جَدِّيْ الْحُسَيْنِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْمُرِّيْ ثَنَا مُحّمَّدُ بْنُ سَعْدِ بْنِ الْفَضْلِ الْقُرَشِيُّ ثَنَا مَسْلَمَةُ بْنُ عَلِيٍّ ثَنَا حُرَيْزِ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ سُلَيْمِ بْنِ عَامِرٍ}عَنْ أَبِيْ أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اقْرَأُوا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى لَا يُعَذِّبُ قَلْباً وَعَى الْقُرْآنَ.رَوَاهُ تَمَّامٌ.(1)
__________
(1) . أخرجه تمام في الفوائد له2 /261:1690 لتمام بن محمد الرازي أبو القاسم (330-414هـ)
6. MEREKA LEBIH BERHAK MENJADI IMAM DALAM SOLAT
Sabda rasulullah s.a.w. :
"Dari Ibnu Mas ud ra. Dari Rasulullah s.a.w. beliau bersabda; "yang  menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca  Al Quran."
Pengambilan dasar >>

ثبت عن ابن مسعود الأنصاري البدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم : قال: يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله تعالى رواه مسلم

7. DISAYANGI RASULULLAH S.A.W
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Dari Jabir Bin Abdullah ra. Bahawa nabi s.a.w menyatukan dua orang  dari orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad.
Kemudian nabi s.a.w. bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling  banyak hafal Al Quran?" apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada  salah satunya, maka nabi s.a.w memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke  liang lahad."

8. DAPAT MEMBERIKAN SYAFAAT KEPADA KELUARGA
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Dari Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah ia berkata,  "Barangsiapamembaca Al Quran dan menghafalnya, maka Allah akan  memasukkannya kedalam syurga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh  anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk  masuk neraka."

9. PENGHAFAL AL QURAN AKAN MEMAKAI MAHKOTA KEHORMATAN
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Dari Abu Hurairah ra.dari nabi s.a.w. baginda bersabda: "orang yang  hafal Al Quran nanti pada hari kiamatnanti akan datang dan Al Quran akan  berkata; "Wahai Tuhan ,pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi  baru." Maka orang tersebut di berikan mahkota kehormatan. Al Quran  berkata lagi:
"Wahai Tuhan tambahlah pakaiannya." Maka orang itu di beri pakaian  kehormatannya. Al Quran lalu berkata lagi, "Wahai Tuhan, redailah dia."  Maka kepadanya di katakan; "Bacalah dan naiklah." Dan untuk setiap ayat,  ia di beri tambahan satu kebajikan."

10. HAFAL AL QURAN MERUPAKAN BEKAL YANG PALING BAIK.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Dari jabir bin nufair, katanya rasulullah s.a.w. bersabda;  "Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa  sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal dari-Nya yaitu Al  Quran.

11. ORANG TUA MEMPEROLEHI PAHALA KHUSUS JIKA ANAKNYA PENGHAFAL AL QURAN.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar  Rasulullah s..a.w bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan  menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran  akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah  anda mengenalku?".
Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Quran  berkata; "saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di  tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari.  Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang  dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka  penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi  kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota  perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus  yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya.  Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian  begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Quran."
Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan  naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus  naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan  (tartil)
Pengambilan dasar >>

يُكْسَى الْوَالِدَيْنِ حُلَّتَانِ بِأَخْذِ وَلَدِهِمَا الْقُرْآنَ]وَ{أَخْبَرَنَا بَكْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الصَّيْرَفِيُّ بِمَرْوَ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ الْفَضْلِ الْبَلْخِيُّ ، حَدَّثَنَا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ ، حَدَّثَنَا بَشِيرُ بْنُ مُهَاجِرٍ } عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ الأَسْلَمِيِّ ، عَنْ أَبِيْهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَتَعَلَّمَهُ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجًا مِنْ نُورٍ ضَوْءُهُ مِثْلُ ضَوْءِ الشَّمْسِ ، وَيُكْسَى وَالِدَيْهِ حُلَّتَانِ لاَ يَقُومُ بِهِمَا الدُّنْيَا فَيَقُولانِ : بِمَا كُسِيْنَا ؟فَيُقَالُ : بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ .- رَوَاهُ الْحَاكِمُ،وَقَالَ:{هَذَا حَدِيْثٌ} صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ ،{ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ}.(1)
__________
(1) . أخرجه الْحَاكِم في المستدرك على الصحيحين1/756،،:
12. AKAN MENEMPATI TINGKATAN TERTINGGI DI DALAM SYURGA.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Dari Aisyah ra ia berkata, bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda;  jumlah tingkatan-tingkatan syurga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Quran.  Maka tingkatan syurga yang di masuki oleh penghafal Al Quran adalah  tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.
Semoga dengan memahami hal ini, kita semua bisa lebih terpacu untuk bisa menghafal Al Qur’an setiap harinya, semampu kita.
Wassalam
semoga bermanfaat

Kamis, 12 November 2015

DZIKIR FIDAA'(TEBUSAN)

DZIKIR FIDAA' (TEBUSAN)

Dzikir Fidaa' terbagi atas dua macam :

1. SHUGRO (membaca kalimah TAHLIL (LAA ILAAHA ILLALLAAH sebanyak 70.000 kali)

2. KUBRO (membaca SURAT AL-IKHLASH sebanyak 100.000 kali)

Beberapa rujukan kitab yang menjelaskan tentang DZIKIR FIDAA’
Dzikir Fida’ adalah dzikir untuk memohon kepada Allah agar diselatkan dari api neraka, baik untuk diri sendiri ataupun diperuntukkan pada orang lain yang telah meninggal. Adapun kalimat dzikir Fida’ itu bermacam-macam diantaranya:

• Membaca kalimat tahlil sebanyak 70.000 / 71.000.
• Membaca surat Ikhlas sebanyak 1.000 / 100.000, dan lain sebagainya.

• Dzikir Fida’ bisa dilaksanakan untuk sendiri atau orang lain, dan dapat dilaksanakan dalam satu majelis atau dicicil. Lafadz niatnya perlu dibedakan dan dijelaskan.
Sebagaimana diterangkan dalam beberapa kitab diantaranya :
1. Tafsiir As-Shoowi, Juz 4 hal. 498 ( Ahmad Shoowi Al-Maliki )
ومنها : اَنَّ مَنْ قَرَأَهَا مِائَةَ أَلْفِ مَرَّةٍ فَقَدِ اشْتَرَى نَفْسَهُ مِنَ اللهِ, وَنَادَى مُنَادٍ مِنْ قِبَلِ اللهِ تَعَالَى فِىْ سَمَوَاتِهِ وَفىِ أَرْضِهِ : اَلاَ إِنَّ فُلاَناً عَتِيْقُ اللهِ, فَمَنْ كَانَ لَهُ قَبْلَهُ بِضَاعَةً فَلْيَأْخُذْهَا مِنَ اللهِ غَزَّ وَجَلَّ, فَهِيَ عَتَاقَةٌ مِنَ النَّارِ لَكِنْ بِشَرْطِ اَنْ لاَ يَكُوْنَ عَلَيْهِ حُقُوْقٌ لِلْعِبَادِ أَصْلاً, اَوْ عَلَيْهِ وَهُوَ عَاجِزٌ عَنْ أَدَائِهَا.
تفسير الصاوى : الجزء الرابع ص : 498
Sebagian dari fadlilahnya surat Ihlas yaitu : sesungguhnya orang yang membacanya sebanyak 100.000 kali maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah dan Malaikat akan mengumumkan dari sisi Allah di langit dan di bumi “ ketahuilah sesungguhnya si fulan adalah hamba yang dimerdekakan oleh Allah, siapa saja yang mempunyai hak yang di tanggung fulan maka mintalah dari Allah “. Maka surat Ihlas tersebut akan memerdekakan dari neraka, tetapi dengan syarat tidak mempunyai tanggungan pada orang lain, atau punya tanggungan tapi tidak mampu membanyarnya.

2. Kitab Khoziinatul Asroor, hal. 157 ( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )
وَأَخْرَجَ مُسْلِمٌ وَغَيْرُهُ …. وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ اْلاِخْلاَصِ بِإِخْلاَصٍ حَرّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النّارِ اهـ .
خزينة الاسرار ص: 157
Imam Muslim dan lainnya meriwayatkan…. dalam riwayat yang lain Rosulullah SAW. bersabda : barangsiapa membaca surat al-Ikhlas dengan hati yang ikhlas maka Allah mengharamkan jasadnya dari api neraka.

3. Kitab Khoziinatul Asoror, hal. 188 ( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )
وَاَيْضًا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَالَ لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ أَحَدًا وَسَبْعِيْنَ اَلْفًا اِشْتَرَى بِهِ نَفْسَهُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ رَوَاهُ اَبُوْ سَعِيْدٍ وَ عَائِشَةٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَكَذَا لَوْ فَعَلَهُ لِغَيْرِهِ أَقُوْلُ وَلَعَلَّ هَذَا الْحَدِيْثَ مُسْتَنَدُ السَّادَةِ الصُّوْفِيَّةِ فىِ تَسْمِيَّةِ الذِّكْرِ كَلِمَةَ التَّوْحِيْدِ بِهَذَا اْلعَدَدِ عَتَاقَةً جَلاَلِيَّةً وَاشْتَهَرَتْ فىِ ذَلِكَ حِكَايَةٌ ذَكَرَهَا الشَّيْخُ اْلاَكْبَرُ عَنِ اْلاِمَامِ أَبِي اْلعَبَّاسِ اْلقُطْبِ اْلقَسْطَلاَنِى نَقْلاً عَنِ الشَّيْخِ أَبِي الرَّبِيْعِ الْمَالِكِى دَالَّةً عَلىَ صِدْقِ هَذَا الْخَبَرِ بِطَرِيْقِ اْلكَشْفِ اهـ .
خزينة الاسرار ص: 188
Rosulullah SAW. bersabda : “Barangsiapa yang membaca kalimat Laa Ilaaha Illallah sebanyak 71.000 maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah Azza wa Jalla”. Hadits riwayat Abu Sa’id dan ‘Aisyah r.a. begitu juga kalau dia melakukan untuk orang lain. Hadits ini adalah sebagai sandaran dasar para Ulama’ Shufi untuk menamakan dzikir dengan kalimat tauhid dengan jumlah hitungan tersebut dengan nama ‘Ataqoh Jalaliyyah. Cerita tentang kebenaran dzikir ini sudah sangat masyhur, diantaranya yang ditutur oleh as-Syaikh al-Akbar dari Imam Abi al-Abbas al-Qutbi al-Qostholani dari Syaikh Abi Robi’ al-Maliki untuk menunjukkan kebenaran hadits ini dengancara mukasyafah.

‎4. Kitab Irsyaadul ‘Ibaad, hal. 4 (Zainuddin abdul Aziz Ibnu Zainuddin Al-Malibari)
وَحُكِىَ اَيْضًا فِيْهِ عَنِ الشَّيْخِ أَبِي يَزِيْدَ الْقُرْطُبِى قَالَ سَمِعْتُ فِى بَعْضِ اْلأَثاَرِ أَنَّ مَنْ قَالَ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ فِدَآءً مِنَ النَّارِ.
إرشاد العباد ص : 4
Diriwayatkan lagi dari Syaikh Abi Yazid al-Qurtubi berkata : saya mendengar dari sebagian atsar (perkataan Shohabat) “ barangsiapa mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah sebanyak 70.000 kali, maka kalimat tersebut menjadi tebusan baginya dari api neraka

5. Khoziinatul Asroor, hal. 159( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )
وَيقولُ الفَقِيْرُ أَعْتَقَهُ اللهُ مِنَ السَّعِيْرِ اِنِّي رَأَيْتُ شَيْخًا فىِ المَسْجِدِ الْحَرَامِ فىِ رَمَضَانَ سَنَةَ اِثنَتَيْنِ وَسِتِّيْنَ وَمِائَتَيْنِ وَاَلْفٍ يَقْرَأُ سُوْرَةَ اْلاِخْلاَصِ عِنْدَ بَابِ الدَّاوُدِيَةِ لَيْلاً وَنَهَارً كُلَّ رَمَضَانَ فَقَبَّلْتُ يَدَهُ فَقُلْتُ يَا سَيِّدِى وَمَوْلاَيَ اِنِّىْ اَرَاكَ كُلَّ يَوْمٍ تَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ أَخْبِرْنِىْ عَنْ فَوَائِدِهِ وَأَسْرَارِهِ فَقَالَ أَعْتَقْتُ رَقَبَتىِ مِنَ النَّارِ يَا وَلَدِىْ وَشَارَ بِيَدِهِ اِلىَ عُنُقِهِ فَقُلْتُ أَجِزْنِيْهَا فَأَجَازَنِىْ وَأَذِنَ لِىْ وَدَعَا لِىْ بِالْبَرَكَةِ فِيْهِ وَفَّقَنِيَ اللهُ وَاِيَّاكُمْ لِقِرَائَتِهَا اَلْفَ مَرَّةٍ وَبِهَا اْلاِجَازَةُ لِمَنْ قَرَأَهَا بِالخَطِّ وَالكِتَابَةِ بَارَكَ اللهُ لَناَ وَلَكُمْ وَفَتَحَ عَلَيْنَا وَعَلَيْكُمْ جَعَلَنِيَ اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلمُخْلِصِيْنَ بِحُرْمَةِ اْلاِخْلاَصِ.
خزينة الاسرار ص : 159
Al-Faqir berkata (semoga Allah memerdekakannya dari neraka Sya’ir) : saya melihat seorang Syaikh di Masjidil Haram pada bulan Romadlon tahun 1.261 sedang membaca surat al-Ikhlas di sebelah pintu Dawudiyyah malam dan siang hari setiap bulan Romadlon. Kemudian aku mengecup tangannya sambil berkata : Wahai Tuanku, aku melihatmu setiap hari membaca surat Ikhlas, berilah tahu padaku tentang faedah dan rahasianya. Kemudian dia menjawab : aku ingin memerdekakan jasadku dari neraka wahai anakku, dan dia mengangkat tangan ke lehernya. Aku berkata : berilah aku ijazah, kemudian beliau mengijazahiku dan memberi izin padaku serta mendo’akan barokah. Semoga Allah memberi pertolongan pada kamu untuk membacanya sebanyak 1.000 kali. Dan ini merupakan ijazah melalui tulisan bagi orang yang mau membacanya. Semoga Allah memberi barokah pada kita dan membukakan rohmatnya. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang selamat sebab kemuliaan surat al-Ikhlas.

6. Kitab Khoziinatul Asroor, hal. 188 ( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )
وَقَدْ نَقَلَهَا أَبُوْ سَعِيْدِ الْخَادِمِى فِى الْبَرِيْقَةِ شَرْحِ الطَّرِيْقَةِ الْمُحَمَدِيَّةِ وَغَيْرُهُ مِنَ الثِّقَاةِ اْلاِثْبَاتِ عَلىَ اَنَّ الْحَدِيْثَ الضَّعِيْفَ يُعْمَلُ بِهِ فِيْ فَضَائِلِ اْلاَعْمَالِ , لاَ سِيَّمَا وَهُوَ مُخَالِفٌ لِلْقِيَاسِ
خزينة الاسرار ص : 188
Demikian itu juga dikutip oleh Abu Sa’id Al-Khodimi dari parawali itsbat yang terpercaya yang tersebut dalam kitab Al-Bariqoh, Syarah kitab At-Thoriqotul Muhamadiyyah dan lainnya, bahwa hadits dhoif boleh diamalkan dalam hal Fadloilil ‘Amal (keutamaan amal) meskipun tidak sesuai dengan qiyas.
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
muhammad hamzah
(Majlis dzikir tasbih indonesia)