Rabu, 21 September 2016
foto ulama
Habib Munzir Al-Musawa - Memajang Foto Orang Sholeh
Saudaraku, banyak saudara saudara kita mereka dianggap musyrik hanya karena memajang foto orang sholih, padahal mereka sama sekali tak menyembahnya, atau berziarah kubur yang itu jelas – jelas sunnah, namun dikatakan Musyrik.
Sepanjang adanya foto orang sholih di ummat ini yang memajangnya adakah yang menganggapnya Tuhan?
lalu ada apa dengan penuduhan musyrik ini?,
Sabda Rosululloh saw : “Maukah kalian ku beritahu tentang yang termulia diantara kalian?, mereka adalah yang jika dilihat wajahnya akan membuat orang mengingat Allah”
(Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari)
Ummat ummat terdahulu menyembah patung, lalu muslimin sujud pula pada Ka’bah, bukankah Ka’bah itu batu?, kenapa sujud padanya?, Rosul saw sudah mengarahkan qiblat ke Ka’bah saat ka'bah masih dipenuhi ratusan patung, baru setelah Fathul Makkah patung² itu dibersihkan.
Lalu mengapa malaikat diperintah sujud pada makhluq?
Dalam peristiwa ini menurut versi pemikiran mereka, maka yang tauhidnya suci hanyalah Iblis, karena hanya Iblis yang tak mau sujud pada makhluk, dan para malaikat itu semuanya musyriq, karena sujud pada makhluk.
Rosul saw bersabda : "Aku tidak takut kemusyrikan menimpa kalian, yang ku takutkan adalah keluasan dunia yang menimpa kalian hingga kalian saling hantam memperebutkannya”
(sebagaimana salah satu Negara muslim yg berakidah ini, kaya raya dan membayar pasukan non muslim untuk membantai saudara muslimnya demi minyak dan kekayaan duniawi, dan mereka tak menyadarinya namun memusyrikkan orang muslim )
(Shahih Bukhari).
Jelaslah sudah bahwa Rosul saw telah menjawab seluruh fitnah mereka, bahwa Rosul saw tak merisaukan syirik akan menimpa ummatnya, hanya Iblis saja yang tak rela muslimin memuliakan ulama, Iblis ingin muslimin ini sama sama dengannya, tak memuliakan siapapun selain Alloh swt, namun justru tempat mereka adalah kekal di neraka.
Maka mengenai foto tsb, ia bukanlah lukisan, karena foto adalah bukan guratan tangan tapi merupakan bayangan yg ditangkap oleh cahaya, dan direkam di foto, maka hukumnya bukan lukisan, tak bisa disamakan sebagaimana orang yang shalat dibelakang imam, tak bisa disamakan dengan orang yang bermakmum pada imam yang di masjidil haram lewat TV, tentunya tidak sah shalatnya , demikian pula lukisan tangan jika dibandingkan dengan foto.
Dan dengan semaraknya foto foto non muslim dan fasiq di jalan jalan dan di televisi dan dimana mana, maka sangat mulia jika foto foto para shalihin juga ditampilkan, agar jangan mata muslimin terus terkotori dengan aurat non muhrim, atau memuliakan wajah orang yang tidak pernah sujud pada Alloh, maka selayaknya kita kenalkan foto foto sholihin.
Diriwayatkan oleh hujjatul Islam Al imam Ibn Hajar Al Asqalaniy pada Fathul Baari bisyarah shahih Bukhari, bahwa salah seorang istri Rosul saw ketika ditanyai bagaimana indahnya wajah Rosul saw, maka ia mengeluarkan cermin yang pernah dipakai oleh Rosul saw, dan sejak cermin itu dipakai bercermin oleh Rosul saw maka wajah Rosulullo saw terus tampil di cermin itu bagaikan foto, cermin itu tak lagi berfungsi sebagai cermin, karena ia tak mau menampilkan wajah lain selain wajah Rosululloh saw.
Berkata Istri rosul saw itu jika aku rindu pada Rosululloh saw maka aku melihat cermin ini, sahabat itupun menyaksikan gambar Rosul saw yang terlihat jelas pada cermin tersebut.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a’lam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar