Senin, 26 Desember 2016

maulidan

Maulidan ( Bagihan Kedelapan ) -=Kyai Madad Salim=- . Banyak catatan para ulama yang menyatakan bahwa perayaan maulid Nabi Muhammad SAW baru dikenal pada akhir abad ketiga hijriyyah , oleh seorang Sultan dari negeri Irbil , Malik Abu Said al Mudhoffar . . . Tercatat pula sebuah kitab Maulid yang ditulis secara khusus untuk Malik Al Mudhaffar adalah kitab Maulid berjudul التنوير بمولد النبويّ البشير Attanwir Bimaulidin nabawiyyil Basyir , buah karya Al Hafidz Ibnu Dahiyya . . . Perayaan yang sangat meriah yang saat dihitung jumlah shadaqah yang dibagikan sang penguasa irbil dalam rangka kegembiraan memperingati hari kelahiran nabi tersebut lebih dari 300 ribu keping emas . Kalau sekarang satu keping emas , itu ( missal ) beratnya 3 gram emas murni 24 karat , satu gramnya jika dirupiahkan 400 ribu rupiah , maka kalikan 300 ribu . berapa totalnya ? . ( kalau kami di sini setiap perayaan maulid paling-paling habis 100 ribu rupiah untuk beli Krupuk …itu saja berat rasanya hati mengeluarkannya . :) ) . . Pada Abad kelima ,Sultan Shalahuddin dari dinasti Ayyubiyyah oleh para ahli sejarah dikenal sebagai penguasa yang berliran Sufi dan senang menggunakan Maulidan sebagai salah satu washilah perjuangan dan jihadnya . Hal ini dapat dimaklumi , mengingat hubungan baik Sultan Saladin tersebut dengan dinasti Syi’ah Fathimiyyah yang masih menguasai Mesir saat itu . . . Dan memang dinasti Fathimiyyah ; sebenarnya mereka adalah satu kelompok barabar Afrika yang mengaku sebagai keturunan Alawiy , padahal sebetulnya bukan , Dianggap banyak kalangan yang mencetuskan perayaan maulidan . Saat kekuasaan mereka berakhir ditangan para Sultan Ayyubiyyah , maka Mesir kemudian menjadi pusat pemerintahan Islam terbesar yang sangat memakmurkan perayaan – perayaan maulid Nabi SAW . . . Menurut catatan Syaikh Al Haitsamiy , para penduduk Mesir dan sekitarnya ( Syam serta Iraq ) adalah mereka yang palaing mensyi’arkan Maulid . Dikatakan bahwa penguasa mesir di tahun 785 Hijriyyah , al malikud Dhahir membuat perayaan Maulid yang sangat meriah . . . Pada abad yang sama , para penguasa muslim daratan India , dan daulah Umawiyyah di Andalusia juga melakukan perayaan – perayaan serupa , bahkan dikatakan yang paling besar dari perayaan-perayaan maulid tersebut adalah perayaan di India yang mana total biaya sertainfaq raja-raja mereka melebihi yang di Mesir ataupun yang lainnya . . . Tercatat pula pada akhir abad keenam hijriyyah dari benua afrika ( Maghrib ) ada seorang Ulama yang sangat dikenal memeriahkan hari kelahiran Nabi SAW . Syaikh yang bernama Al Imam Ahmad bin Muhammad Al Azafiy as Sabatiy pada masa hidupnya selalu merayakan maulidan dan setiap kali maulid tidak kurang 100 mitsqol Emas beliau sedekahkan ! Begitulah menurut catatan Ibnu Khaldun dan juga termaktub dalam kitab الدرر المنظم فى مولد انبيّ المعضم Addurorul muadhom fi Maulidin nabiyyim Mu’adhom . . . Namaun yang menarik adalah Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz pernah menyatakan bahwa dalam dunia islam , terhitung ( malis ) Maulidan yang pertama dilakukan adalah di jaman nabi Muhammad SAW itu sendiri . . . Kata beliau : “ مولد النبي بين يديّ النبيMaulid Nabi yang dilakukan didepan Baginda nabi “ Maksud Habib Umar adalah begini : “ jika selama ini majlis maulid yang dilakukan oleh para Ahlis Sunnah adalah membaca sirah kehidupan dan kemulian Baginda nabi , maka amalan seperti ini dijaman nabi SAW sudah pernah dilakukan ! “ . . Yang dikehendaki Habib Umar bin Hafidz adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh : Al Hafidz Ibnu Hajar di Al Ishobah juz 1 Halaman 433 , Al Hafidz Ibnu Abdil barr di Al Isti’ab Juz 3 Halaman 340 , Al Hakim di Al Mustadrok juz 3 Halaman 337 , Al Hafidz Ibnu Katsir di As Sairah juz 1 halaman 195 . Tentang Sayyidina Abbas Ibnu Abdul Muthalib paman Baginda Nabi Saw , dia berkata : “ Ya Rasulullah , aku ingin ( bersyair ) memujimu . “ Rasulullah SAW menjawab : “ Bersyairlah ,semoga Allah tidak merusak ( gigi-gigi ) mulutmu “ Dan memang berkah do’a Rasulullah SAW , sayyidina Abbas yang berusia panjang itu sampai meninggal dunia tidak ada satu gigi beliaupun yang tanggal . . . Sayyidina Abbas kemudian bersenandung syairnya yang terkenal , yang menuturkan bagaimana keberadaan ( Nur ) beliau sebelum diturunkan ke Bumi , ada dalam bayang-bayang pepohonan Surga bersama nabi Adam . Bersama saat Nabi Adam memungut dedaunan surga untuk menutupi auratnya sesaat sesudah memakan syajarah . . . Beliau juga ikut turun ke Bumi saat nabi Adam diturunkan ke sana . Ada bersama Perahu nabi Nuh saat semua ummat yang durhaka tenggelam binasa . bersama dengan nabi Ibrahim Kholilullah saat dilemparkan ke dalam kobaran Api numrud . Dan kemudian di turunkan ke Makkan dimana cahaya hidayah dan risalah beliau memenuhi jagad raya menjadi petunjuk sekalian ummat manusia . . . bait-bait syair Sayyidina Abbas begitu indah : MIN QOBLIHA TIBTA FIDH DHILALI WAFI MUSTAUDA’IN HAITSU YUHSAFUL WAROQU TSUMMA HABATTAL BILADA LA BASYARUN ANTA WALA MUDH GHOTUN WALA ‘ALAQU BAL NUTFATUN TARKABUS SAFINA WAQOD ULJAMA NASRON WA AHLUHUL GHOROQU TUNQOLU MIN SOLIBIN ILA ROHIMIN IDZA MADHO ‘ALAMUN BADA THOBAQU WARODTA NAROL KHOLILI MUKTATAMAN FI SULBIHI ANTA KAYFA TAHTARIQU HATTAH TAWA BAYTAKAL MUHAYMINU MIN KHONDAFIN ‘ALYA A TAHTAHAN NUTHUQU WAANTA LAMMA WULIDTA ASYROQOTIL AR_ DHU WADHOAT BINURIKAL UFUQU FANAHNU FI DHALIKADH DHIYAI WAFIN_ NURI WAS SUBULIR ROSHADI NAHTARIQU . . Rangkaian kata dalam syair tersebut yang menuturkan kronologis kewujudan Baginda Nabi mulai dari Nur nya , dia ala Arwah dan terus wujud kealam asbah dalam rangkaian penting peristiwa – peristiwanya , seperti : Dalam peristiwa Syajarah Dalam peristiwa Waraqil Jannah Dalam peristiwa Safinati Nuh Dalam peristiwa Narul Kholil Dan selanjutnya dan selanjutnya ini adalah narasi yang memukau tentang Maulid Nabi . Tetapi yang lebih memukau lagi adalah , kisah-kisah itu dibacakan , di imlakkan , disenandungkan dihadapan muka Baginda Nabi SAW itu sendiri . . . Jika pembacaan kisah-kisah Maulid dianggap bid’ah , maka sama artinya menganggap Sayyidina Abbas sebagai pelaku Bid’ah , dan sama halnya menganggap Baginda Nabi yang merestui , sebagai Nabi penyuka Bid’ah   … Menggelikan sekali jadinya …. . . ( Bersambung )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar