Sabtu, 16 September 2017
kisah rosulullah dan pengemis buta yahudi
~Kisah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam Dan Pengemis Buta Yahudi~
Terdapatlah seorang pengemis Yahudi buta yang setiap hari menempati salah satu sudut pasar di Kota Madinah. Bukan cuma mengemis, Ia juga berseru kepada orang-orang yang berlalu-lalang di pasar tersebut, “Jangan dekati Muhammad! Jauhi dia! Jauhi dia! Dia orang gila. Dia itu penyihir. Jika kalian mendekatinya maka kalian akan terpengaruh olehnya.”
Teriakannya yang keras tak terlewatkan oleh seorang pun yang berjalan di dekatnya. Setiap kali ada yang terdengar langkah kaki orang melewatinya, pengemis buta itu selalu mengumpat Rasulullah Muhammad SAW, dan mengatakan Muhammad adalah tukang sihir, orang gila dan sebagainya.
Pengemis Yahudi buta itu hampir setiap hari di temani oleh seseorang di sampingnya. Orang tersebut dengan lemah lembut dan kasih sayang menyuapi pengemis yang hampir tidak pernah berhenti untuk menghina dan merendahkan Muhammad SAW. Orang tersebut hanya terdiam saat teriakan makian dan hinaan itu keluar dari mulut Yahudi buta tersebut. Ia terus menyuapi makanan ke mulut pengemis itu hingga habis.
Sampai pada suatu hari, si Pengemis Yahudi Buta tidak lagi ditemani lagi oleh orang yang menyuapinya. Kemudian datanglah orang lain yang membawakan nasi bungkus untuknya dan menawarkan diri untuk menyuapinya.
Orang lain yang menawarkan diri untuk menyuapi pengemis buta yang tidak berhenti merendahkan Muhammad SAW tersebut adalah sahabat terbaik Rasulullah, Abu Bakar Ash Shiddiq. Hati dan kepala Abu Bakar mendidih mendengar sumpah serapah pengemis Yahudi tersebut.
Namun Abu Bakar menahan diri dan berusaha dengan lemah lembut menawarkan diri untuk memberi makan kepada pengemis buta tersebut. Namun bukan rasa terimakasih yang di dapat oleh Abu Bakar, jusru penyangkalan dan hardikan keras dari pengemis tersebut.
“Kau bukan orang yang biasa memberiku makanan,” hardik si pengemis buta.
“Aku orang yang biasa,” kata Abu Bakar.
“Tidak. Kau bukan orang yang biasa ke sini untuk memberiku makanan. Apabila dia yang datang, maka tak susah tangan ini memegang dan tak susah mulutku mengunyah. Dia selalu menghaluskan terlebih dahulu makanan yang akan disuapinya ke mulutku.” Begitulah penyangkalan si pengemis buta kepada Abu Bakar.
Mendengar perkataan pengemis buta tersebut, Abu Bakar tak kuasa membendung rasa harunya. Air matanya tumpah tak tertahankan, dadanya turun naik, Beliau menangis sampai terisak-isak.
Salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW itupun berkata, “Memang, benar, Aku bukan orang yang biasa datang membawa makanan dan memberimu suapan atas makanan itu. Aku memang tidak bisa selemah lembut orang itu.”
“Ketahuilah bahwa Aku adalah salah satu sahabat orang yang setiap hari menyuapimu tersebut. Orang yang dulu biasa ke sini dan memberimu makan dan menyuapimu telah wafat. Aku hanya ingin melanjutkan amalan yang ditinggalkan orang tersebut, karena Aku tidak ingin melewatkan satu pun amalannya setelah kepergiannya.”
Si pengemis buta Yahudi tersebut terdiam sejenak dan bertanya kepada Abu Bakar siapa orang yang selama ini memberinya makan dan juga menyuapinya.
“Ketahuilah, bahwa Ia adalah Muhammad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Orang yang setiap hari kau hinakan dan kau rendahkan di depan orang banyak di pasar ini,” jawab Abu Bakar kepada pengemis buta itu.
Si pengemis Yahudi yang buta itu tertegun. Tak ada kata kata yang keluar dari mulutnya, namun tampak bibirnya bergetar. Air mata pengemis buta itu perlahan jatuh membasahi pipinya yang mulai berkeriput.
Si pengemis buta tersadar, betapa orang yang selama ini ia hinakan justru memperlakukannya dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Ia justru malah merasa lebih hina dari apapun yang ada di dunia ini.
“Selama ini aku telah menghinanya, memfitnahnya, bahkan saat Muhammad ada di sampingku sedang menyuapi aku. Tapi dia tidak pernah memarahiku. Dia malah dengan sabar melembutkan makanan yang di masukkan ke dalam mulutku. Dia begitu mulia.” Kata pengemis buta dalam tangisnya.
Pada saat itu juga, Si Pengemis Yahudi buta bersaksi di hadapan Abu Bakar Ash Shiddiq, mengucapkan dua kalimat syahadat ‘La ilaha illallah. Muhammadar Rasulullah.’ Si Pengemis buta memilih memeluk Islam setelah cacian dan sumpah serapahnya kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dibalas dengan kasih sayang oleh Nabi Akhir Zaman tersebut.
Demikianlah kisah keteladanan Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam yang sebaiknya dicontoh oleh umat Beliau. Semoga kita termasuk orang yang mendapatkan syafa’at dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di Hari Penghakiman kelak.. Aamiin......
Mari berbagi kebaikan.
Senin, 28 Agustus 2017
jalan cinta
Jalan Cinta
Abu Sa’id al kharraz ra:.
“ Lama sekali aku mencari-Nya, tapi yang ku temui hanyalah diriku sendiri, sekarang aku mencari diriku, tapi yang ku temui hanyalah Dia. Jika kalian temui Dia, maka kalian akan terlepas dari segala sesuatu dan jika kalian terlepas dari segala sesuatu, maka kalian akan menemui-Nya. Lalu mana yang harus lebih didahulukan di antara keduanya?. Hanya Allah lah yang lebih tahu. Jika Allah menampakkan Diri maka kamu tiada, dan jika kamu ada maka Dia menampakkan diri. Lalu mana lebih dahulu? Hanya Allah lah yang lebih tahu ”.
Apabila seorang hamba tersadar daripada kesilapannya, maka ia akan berfikir dan meneliti segala nikmat yang telah di karuniakan Allah padanya, baik yang dulu mahupun yang baru. Maksud nikmat-2 Allah yang dulu adalah, karunia pemberian-Nya di saat kamu masih belum ada apa-apa lagi, dengan menggolongkan kamu ke dalam kelompok ahli tauhid dan menjadikan kamu beriman dan mengenal zat-Nya yang Maha Mulia. Dia telah menetapkan namamu dengan Qalam di Lawh Mahfuz sebagai seorang muslim, pada hal telah banyak manusia dari masa lampau yang telah dibinasakan oleh-Nya, dan kamu telah dipilih untuk dimasukkan ke dalam golongan terpilih, dari orang yang beriman dan selamat.
Setelah itu kamu dimasukkan ke dalam suatu umat yang terbaik dari sekelian umat, menganuti satu agama yang paling mulia dan, menjadi umat kekasih-Nya iaitu nabi Muhammad SAW.
Kemudian Dia memberimu hidayah untuk terus berpegang pada Sunah Nabi saw dan, memberimu petunjuk dengan syariat-Nya, serta menjauhkanmu dari kesesatan hawa nafsu. Lalu Dia memeliharamu, membelamu dan memberimu makanan serta minuman sehingga kamu dapat hidup dan berkembang.
Tapi sayangnya kamu membalasnya dengan tidak baik. Air Susu dibalas dengan Tuba. Kamu mengingkari segala karunia-Nya, lalai memelihara wasiat-Nya. Meskipun demikian, Allah tetap tidak membalas kejahatanmu dengan kejahatan yang serupa, malah Dia menutupinya, memaafkannya dan juga masih menyayangimu.
Sesudah itu, Dia masih tetap menunjukkan kasih-Nya terhadapmu, dengan cara memberi kesadaran atas kelalaianmu. Lalu Dia, mengingatkanmu akan banyaknya ketaatan yang masih belum kamu tunaikan dan masih terus memberimu peluang untuk kembali dan bertaubat kepada-Nya, hingga kamu diletakkan ditempat yang paling baik dan diridhai-Nya.
Dari Anas Ibn Malik r.a berkata: “Selama aku mengabdi kepada Nabi Muhammad saw, belum pernah sekalipun beliah menegur atas apa yang aku lakukan. Umpamanya mengatakan, mengapa engkau melakukan itu atau mengapa engkau tidak berbuat begini? Tapi yang biasa beliau katakan, “Begitulah yang telah ditetapkan Tuhan, dan beginilah yang telah ditentukan Tuhan.”
Dari Umar Ibn Al khattab r.a berkata: “Aku tidak pernah menghiraukan keadaanku di waktu pagi atau petang, adakah sesuai dengan kehendakku atau sebaliknya, sebab aku tidak pernah tahu keadaan mana yang lebih baik buat diriku.”
Pernah Nabi Muhammad Saw berkata kepada Ibn Mas’ud r.a: “Wahai anak hamba Allah ! kamu jangan banyak berfikir, sebab apa-apa yang ditakdirkan-Nya pasti akan terjadi. Dan makanlah apa-apa yang boleh engkau perolehi sebagai rezekimu.”
“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan kami.” QS Ath Thuur:48
Hebah/Sebar/Kongsikan Buat Yang Mahu Mengambil Manfaat
Like Dan Kongsikan Page2 Di Bawah Ini:
1. www.facebook.com/Allah-142023832524908
2. www.facebook.com/maulabillah
3. www.facebook.com/tradezara
4.www.facebook.com/Muallim-1777274602593032
Sila tolong kongsikan.Please Do Like&Share Our Pages
penyebab hati tetap gelisah,meski rajin ibadah
*"PENYEBAB HATI TETAP GELISAH MESKI RAJIN BERIBADAH"*
Berikut ini sebuah cerita dari Abu Yazid Al-Busthami, yang insya Allah, dapat kita ambil pelajaran daripadanya;
Di samping seorang sufi, Abu Yazid Al Busthami juga adalah pengajar tasawuf. Di antara jamaahnya, ada seorang santri yang juga memiliki murid yang banyak.
Santri itu juga menjadi kyai bagi jamaahnya sendiri. Karena telah memiliki murid, santri ini selalu memakai pakaian yang menunjukkan kesalihannya, seperti baju putih, serban, dan wewangian tertentu.
Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Abu Yazid, “Tuan Guru, saya sudah beribadat tiga puluh tahun lamanya. Saya shalat setiap malam dan puasa setiap hari, tapi anehnya, saya belum mengalami pengalaman ruhani yang Tuan Guru ceritakan. Saya tak pernah saksikan apa pun yang Tuan gambarkan.”
Abu Yazid menjawab, “Sekiranya kau beribadat selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun debu mukasyafah dalam hidupmu.”
Murid itu heran, “Mengapa, ya Tuan Guru?”
“Karena kau tertutup oleh dirimu,” jawab Abu Yazid.
“Bisakah kau obati aku agar hijab itu tersingkap?” pinta sang murid.
“Bisa,” ucap Abu Yazid, “tapi kau takkan melakukannya.”
“Tentu saja akan aku lakukan,” sanggah murid itu.
“Baiklah kalau begitu,” kata Abu Yazid, “sekarang tanggalkan pakaianmu. Sebagai gantinya, pakailah baju yang lusuh, sobek, dan compang-camping.
Gantungkan di lehermu kantung berisi kacang. Pergilah kau ke pasar, kumpulkan sebanyak mungkin anak-anak kecil di sana. Katakan pada mereka, “Hai anak-anak, barangsiapa di antara kalian yang mau menampar aku satu kali, aku beri satu kantung kacang.” Lalu datangilah tempat di mana jamaah kamu sering mengagumimu. Katakan juga pada mereka, “Siapa yang mau menampar mukaku, aku beri satu kantung kacang!”
“Subhanallah, masya Allah, lailahailallah,” kata murid itu terkejut.
Abu Yazid berkata, “Jika kalimat-kalimat suci itu diucapkan oleh orang kafir, ia berubah menjadi mukmin. Tapi kalau kalimat itu diucapkan oleh seorang sepertimu, kau berubah dari mukmin menjadi kafir.”
Murid itu keheranan, “Mengapa bisa begitu?”
Abu Yazid menjawab, “Karena kelihatannya kau sedang memuji Allah, padahal sebenarnya kau sedang memuji dirimu. Ketika kau katakan: Tuhan mahasuci, seakan-akan kau mensucikan Tuhan padahal kau menonjolkan kesucian dirimu.”
“Kalau begitu,” murid itu kembali meminta, “berilah saya nasihat lain.”
Abu Yazid menjawab, “Bukankah aku sudah bilang, kau takkan mampu melakukannya!”
Cerita ini mengandung pelajaran yang amat berharga. Abu Yazid mengajarkan bahwa orang yang sering beribadat mudah terkena penyakit ujub dan takabur. “Hati-hatilah kalian dengan ujub,” pesan Iblis.
Dahulu, Iblis beribadat ribuan tahun kepada Allah. Tetapi karena takaburnya terhadap Adam, Tuhan menjatuhkan Iblis ke derajat yang serendah-rendahnya.
Takabur dapat terjadi karena amal atau kedudukan kita. Kita sering merasa menjadi orang yang penting dan mulia. Abu Yazid menyuruh kita menjadi orang hina agar ego dan keinginan kita untuk.menonjol dan
dihormati segera hancur, yang tersisa adalah perasaan tawadhu dan kerendah-hatian. Hanya dengan itu kita bisa mencapai hadirat Allah swt.
Orang-orang yang suka mengaji juga dapat jatuh kepada ujub. Mereka merasa telah memiliki ilmu yang banyak.
Suatu hari, seseorang datang kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam, “Ya Rasulallah, aku rasa aku telah banyak mengetahui syariat Islam. Apakah ada hal lain yang dapat kupegang teguh?” Nabi menjawab, : ”Katakanlah: Tuhanku Allah, kemudian ber-istiqamah-lah kamu.”
Ujub seringkali terjadi di kalangan orang yang banyak beribadat. Orang sering merasa ibadat yang ia lakukan sudah lebih dari cukup sehingga ia menuntut Tuhan agar membayar pahala amal yang ia lakukan. Ia menganggap ibadat sebagai investasi. Orang yang gemar beribadat cenderung jatuh pada perasaan tinggi diri. Ibadat dijadikan cara untuk meningkatkan statusnya di tengah masyarakat. Orang itu akan amat tersinggung bila tidak diberikan tempat yang memadai statusnya. Sebagai seorang ahli ibadat dan ahli dzikir, ia ingin disambut dalam setiap majelis dan diberi tempat duduk yang paling utama.
Tulisan ini saya tutup dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad-nya;
Suatu hari, di depan Rasulullah saw Abu Bakar menceritakan seorang sahabat yang amat rajin ibadatnya. Ketekunannya menakjubkan semua orang. Tapi Rasulullah tak memberikan komentar apa-apa. Para sahabat keheranan. Mereka bertanya-tanya, mengapa Nabi tak menyuruh sahabat yang lain agar mengikuti sahabat ahli ibadat itu.
Tiba-tiba orang yang dibicarakan itu lewat di hadapan majelis Nabi. Ia kemudian duduk di tempat itu tanpa mengucapkan salam. Abu Bakar berkata kepada Nabi, “Itulah orang yang tadi kita bicarakan, ya Rasulallah.”
Nabi hanya berkata, “Aku lihat ada bekas sentuhan setan di wajahnya.”
Nabi lalu mendekati orang itu dan bertanya, “Bukankah kalau kamu datang di satu majelis kamu merasa bahwa kamulah orang yang paling salih di majelis itu?” Sahabat yang ditanya menjawab, “Allahumma, na’am. Ya
Allah, memang begitulah aku.” Orang itu lalu pergi meninggalkan majelis Nabi.
Setelah itu Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, “Siapa di antara kalian yang mau membunuh orang itu?” “Aku,” jawab Abu Bakar.
Abu Bakar lalu pergi tapi tak berapa lama ia kembali lagi, “Ya Rasulallah, bagaimana mungkin aku membunuhnya? Ia sedang ruku’.”
Nabi tetap bertanya, “Siapa yang mau membunuh orang itu?” Umar bin Khaththab menjawab, “Aku.” Tapi seperti juga Abu Bakar, ia kembali tanpa membunuh orang itu, “Bagaimana mungkin aku bunuh orang yang sedang bersujud dan meratakan dahinya di atas tanah?” Nabi masih bertanya,
“Siapa yang akan membunuh orang itu?” Imam Ali bangkit, “Aku.” Ia lalu keluar dengan membawa pedang dan kembali dengan pedang yang masih bersih, tidak berlumuran darah, “Ia telah pergi, ya Rasulullah.” Nabi
kemudian bersabda, “Sekiranya engkau bunuh dia. Umatku takkan pecah sepeninggalku….”
Dari kisah ini pun kita dapat mengambil hikmah:
Selama di tengah-tengah kita masih terdapat orang yang merasa dirinya paling salih, paling berilmu, dan paling benar dalam pendapatnya, pastilah terjadi perpecahan di kalangan kaum muslimin. Nabi memberikan pelajaran bagi umatnya bahwa perasaan ujub akan amal salih yang dimiliki adalah penyebab perpecahan di tengah orang Islam. Ujub menjadi penghalang naiknya manusia ke tingkat yang lebih tinggi. Penawarnya hanya satu, belajarlah menghinakan diri kita. Seperti yang dinasihatkan Abu Yazid Al-Busthami kepada santrinya.
اللهم طهر قلوبنا من كل وصف يباعدنا عن مشاهدتك ومحبتك.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
Jumat, 25 Agustus 2017
wahai pemilik sandal
madinahrasul.com
Baru saja dioptimalkan
Lihat yang asli
Kemuliaan Sandal Rasulullah SAW ?
No Comments |
Para ulama menukilkan dalam beberapa buah kitab berkenaan sepatu atau sandal Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam. Apa hebatnya sandal Rasulullah ini? Mengapa sehingga boleh tertulis namanya dalam kitab-kitab, sehingga dibaca oleh ribuan murid? Di mana istimewanya sandal ini? Kenapa sandal ini yang dipilih? Sudah tentu ulama yg mendahului kita, yang memiliki ilmu seluas jagat raya, lebih memahami mengapa perlunya sandal Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam dibicarakan.
Ketika Anas ditanya tentang Sandal Beliau, "Bagaimanakah sandal Rasulullah SAW itu?" Anas ra. menjawab : "Kedua belahnya mempunyai tali qibal" (tali sandal yang bersatu pada bagian mukanya dan terjepit di antara dua jari kaki)
Martabat Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam terlalu tinggi, apapun yang berkenaan dengannya, bahkan Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam memiliki derajat khusus disisi Allah swt. Lebih dari itu, Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam Penutup sekaligus Penghulu bagi para Nabi dan Rasul.
Dinukilkan daripada Al-Quran yang mafhumnya, Nabi Musa Kalamullah sering kali bermunajat di Bukit Tursina. Nabi Musa diberi mukjizat untuk berbicara secara langsung dengan Allah SWT. Namun, ketika Nabi Musa as sebelum masuk ke tempat khalwah, menghadap Allah SWT di Bukit Tursina, maka di saat itu diperintahkan kepada Nabi Musa as :
“Lepas kedua sandal mu wahai Musa kau berada di lembah yang suci” (QS Thaahaa 12) "
Berbeda dengan sandalnya Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam. Sandal yang terukir gambarnya seperti di atas itu, pernah naik hingga ke atas, ke sidratul muntaha. Di saat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam Mi’raj naik ke hadhratullah tidak di perintah membuka kedua sandalnya pada peristiwa Isra Wal Mikraj. Ini menjadi dalil bahawasanya segala yang berkait dengan Baginda Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam adalah mulia dan tidak hina sama sekali.
Maka berkata para penyair dalam syairnya:
"Manakah yang lebih mulia, apakah Jibril as atau sandal Rasulullah SAW?"
Jibril as. tidak bisa naik ke hadhratullah, tapi sandalnya Rasulullah SAW naik ke hadhratullah subhanahu wata'ala.
Jibril as. tentu lebih mulia daripada sandal, sandal hanya terbuat dari kulit kambing tapi karena sandal terikat dengan kaki Muhammad SAW.
Walaupun terbuat dari kulit kambing tapi karena terikat dengan kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Demikian pakaian Rasulullah SAW ikut naik ke hadirat Allah SWT, Rasulullah SAW tidak diperintah membuka kedua sandalnya.
Ini sebagai tanda bahwa orang-orang yg terikat hatinya dengan Rasulullah SAW sangat dekat dengan Allah SWT.
Allah tidak perintahkan semua yang bersama Rasul SAW untuk berpisah, bahkan sandalnya pun tidak diperintahkan dibuka.
Ini menunjukkan lebih lagi hatinya yang terikat cinta pada Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Mereka mendapatkan rahasia kemuliaan isra’ wal mi’raj, seluruh ummat beliau
Buktinya, saat kita shalat kita mengulang kembali kalimat percakapan Allah dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, Rasulullah SAW berjumpa dengan Allah SWT
dan Allah SWT telah berfirman: “saat itu sangat dekat dia dengan Allah subhanahu wata'ala” (QS Annajm 8-9)
Diriwayatkah dalam Assyifa oleh Hujjatul Islam Al Qadhi’iyad alaihi rahmatullah bahwa di saat itu Rasulullah SAW menceritakan:
"Saat aku naik menuju Mi’raj aku melihat di langit itu para malaikat gemuruh dengan dzikir dan tasbih
dan warna dan bentuk yang belum pernah aku lihat di permukaan bumi belum pernah ada warna seperti itu dan bentuk seperti itu
dan kulihat hamparan Surga itu bentangan tanahnya adalah Misk yang di keringkan, minyak wangi yang mengering
dari indahnya di campur dgn berlian dan juga mutiara dan kemudian aku sampai menembus Muntahal khalai’iq (batas akhir seluruh Makhluk)
tidak lagi kudengar satu suarapun, sepi dan senyap, tidak ada lagi bentuk dan warna warni dan saat itu akupun mendengar satu suara"
“mendekatlah mendekat wahai Muhammad, tenangkan dirimu dari ketakutanmu wahai Muhammad”
maka beliau pun bersujud lalu berkata: "Attahiyyatul Mubaarakaatus shalawaatut thayyibaatu lillah“
(Rahasia keluhuran, kebahagiaan, kemuliaan, keberkahan, milik Allah dan untuk Allah subhanahu wata'ala)
maka Rasulullah SAW mendengar jawaban: "Assalaamu alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh”
(Salam sejahtera wahai Nabi dan Rahmatnya Allah, dan keberkahannya)
Maka Rasulullah SAW menjawab: “Assalaamu alaina, wa alaa ibaadillahisshaalihiin”
(Salam sejahtera bagi kami (yaitu aku dan ummatku), dan hamba hamba yg shalih (yaitu para nabi dan malaikat)
Rasulullah SAW tidak mau mengambil rahasia salam sejahtera dari Allah sendiri, tapi ingin menyertakan Ummat Beliau dengan ucapan:
“salam sejahtera untuk kami dan para hamba Allah yang Shaleh yaitu para malaikat dan para Rasul dan Nabi”
Sepanjang hidup entah sudah berapa kali Rasulullah Saw berganti sandal. Yang pasti, salah satu bekas Sandal Rasulullah Saw tersebut kini tersimpan rapi di salah satu ruangan rahasia di dalam Museum Negara Topkapi Istanbul,Turki hingga kini.
Sandal Rasul itu kini berdiam di sana, tapi mungkin tidak ada yang pernah menyangka bahwa jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pemakainya (Rasulullah Saw) kini bukan hanya terbatas di Mekkah atau Madinah, tapi sudah sampai di Eropa, Asia, Amerika, Afrika, Cina, India dan Australia lewat Risalah Dienul Islam.
Sang pemilik sandal itu meninggalkan jejak yang begitu mendalam di seluruh alam raya dan di qalbu milyaran kaum muslimin di seluruh dunia.
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad Saw berserta Keluarganya, dan para sahabat yang mengikutinya dan kita ummatnya hingga akhir zaman.
Penjelasan dari Kitab
Terjemahan ini diambil dari Mitsaalunna’li assyariifi (Gambar sandal Rasulullah SAW) yang telah disusun oleh Syekh Yusuf Ismail Annabhani.
Alhamdulillahilladzi kholaqol kaunaini watsaqolaini washalallahu ‘alaihi wasallam ‘ala shohibinna’laini sayyidina Muhammadibni Abdillahi ibni Abdil mutholibni Haasyim alladzi turjaa syafaa’atuhu ila yaumiddin wa alaa alihi wa ashhaabi rasulillahi ajma’iinaa, amma ba’du.
Berikut isinya secara singkat,
“Sungguh benar bahwa sandal Rasulullah SAW itu dari kulit yang di rangkap menggunakan 2 “tancapan” seperti batang dari kulit yang dinamakan Qibal. Yang satu dimasukkan kira – kira antara ibu jari dan jari yang didekatnya, dan yang satunya lagi dimasukkan kira – kira antara jari tengah dan jari yang ada didekatnya, 2 tancapan tadi dihubungkan dengan wadah (sebuah bingkai berbentuk yang disesuaikan dengan ukuran kaki) yang ada di atas telapak kaki. Tungkainya juga memakai wadah (sebuah bingkai berbentuk yang disesuaikan dengan ukuran kaki) yang mencakup hingga seluruh telapak kaki.Adapun warna sandal Rasulullah SAW adalah berwarna kuning.
Gambar tersebut sudah diuji kebenarannya oleh Ibnu ‘Araby , Ibnu ‘Asaakir, Ibnu Marzuqi alfaaruqi, Assyuyuuthi, Assakhoowi, Attata’I, dan beberapa Syekh yang semuanya telah menerangkan pengambilannya.
Adapun sandal tersebut berasal dari Sayyidatina ‘Aisyah lalu berpindah – pindah hingga kemudian diambil gambarnya persis dan sama seperti ukuran aslinya.
Al ‘Alamah Syekh Al muqorri di kitab Fathul Muta’aal “fi mat hinni’al” memberikan keterangan:
“waqod sallama lima dzakarohu rohimahullohu ta’aala Assyekhul imam Al hafidz al ’alqomiyyi fi hasiyaatihi ‘alaa jamii’I shoghir fi ahaaditsil basyiir annadzir idz qoola waroda annathuula na’lihi SAW syibrun wa usbu’aanii wa ardluhaa mimma yalil ka’baini sab’uu asshhoobi’ wa bathnal qodami khomsun wa fauqohaa sittun waro’suha muhaddadun wa ardloma bainal qibalaini, ushbu’aani wa naqoltuhu ana ma’a jamii’il fawaaidi allati haulahu min fathil muta’aali, qola al manawi wal qooriiy fi syarhil syamaawiili. qolal Ibnu Arobi wanna’lu libaasul anbiyaai wa innama ittakhodannasu ghoiroha lima fi ardlihim min atthiini wa khotamtuhu bi qoulihi innii khodamtu mitsaala na’lil mushthofa li a ‘iisya fiddaaroin tahta dhilaaliha sa’iidabnu Mas’uudin bi khidmati na’lihaa wa ana assa’iidu bikhidmati limitsaalihaa
Faedah:
Adapun faidah Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) ini sudah diterangkan oleh Imam Qistholani dan Imam Muqorri. Menurut keterangan para ulama yanag artinya seperti ini:
“Barang siapa yang menyimpan Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) di dalam rumahnya atau tempatnya dengan niat supaya mendapatkan berkah, maka tempat orang tersebut diliputi keselamatan dari orang yang bermaksud buruk (jahat), pencuri, perampok, orang yang hasud, syetan yang menyesatkan, selamat dari penyakit ‘ain dan sihir artinya santet dan tenung, Disamping itu juga ketika ada perempuan yang kesulitan dalam melahirkan bayi / proses persalinannya apabila si perempuan tersebut menggenggam gambar ini di tangan kanannya maka akan diberi kemudahan dalam proses persalinannya Dengan daya Allah dan Kekuatan Allah SWT.
Juga barang siapa yang mengistiqomahkan membawa Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) yang dilipat dan digunakan azimat atau diletakkan di kopyah / songkok atau sabuk maka orang tersebut terkabul maksudnya atas makhluq (apa yang menjadi tujuannya akan tercapai). Bisa ziarah ke makam Rasulullah SAW, dan bisa mimpi bertemu Rasulullah SAW.
Jika digunakan untuk perang dalam membela agama Allah maka, akan diberikan kemenangan dan juga tidak sampai melarikan diri (dari peperangan).
Jika digunakan untuk berdagang maka akan selamat dari perampok.
Jika di letakkan pada barang dagangan maka akan aman dari pencurian dan perampokan.
Apabila di letakkan di dalam rumah maka akan selamat dari kebakaran.
Apabila dibawa di dalam kapal / perahu maka akan diberikan keselamatan dari karam/ tenggelam.
Apabila dibawa orang yang sedang sakit maka akan diberikan cepat sembuh.
Apabila orang yang hatinya kalut maka akan segera bahagia.
Apabila mempunyai hajat dan mau bertawasul kepada Rasulullah SAW maka orang tersebut akan segera tercapai hajatnya.
Pelukisan sandal Rasulullah tentunya muncul dari kecintaan kepada Rasulullah SAW, yang diberi keistemawaan berupa derajat dan kedudukan yang tinggi. Ibarat sesorang mencintai orang lain, maka segala apa yang berhubungan dengan yang dicintai, juga akan disukainya.
Lukisan sandal hanya sebagai wasilah kepada Rasulullah SAW yang telah diberikan Allah badan dan kaki yang bagus dan tidak ada orang lain yang menyamainya. Sebenarnya bukan mencintai sandal, tetapi mencintai orang yang memiliki sandal itu.Shallallahu alaihi wa alihi wa shahbihi wa sallam.
Semua ini didasari dengan keyakinan yang teguh/kuat dan cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW .
Allohumma arinaa barokata hadzihi anna’li bihaqqi man danaa fatadallaa fakaana qooba qousaini au ‘adnaa.
2014@abdkadiralhamid
http://ahlulbaitrasulullah.blogspot.com/2014/07/manakah-yang-lebih-mulia-apakah-jibril.html
Share This: Facebook Twitter Google+
Artikel, Sejarah
Related Posts:
Kisah Nabi Khidir dan Nabi Ilyas
Di dalam kitab "Al-Asror Rabbaniyyah wal Fuyudhatur Rahmaniyyah" karya Syeikh Ahmad Shawi Al-Maliki halaman 5 diterangk… Read More
Khalid bin Walid Perang Bertabaruk Rambut Rasulullah SAW
..ia bertabarruk dan selalu memenangkan perang, di antaranya adalah perang Yarmuk.... Dia lebih khawatir kehilangan rambut Sang Nabi SAW daripada kehi… Read More
SYARIFUDDIN KHALIFAH KINI DEWASA, BAYI AJAIB NON-MUSLIM AFRIKA
subhanalloh.....allohu akbar!!!!SYARIFUDDIN KHALIFAH KINI DEWASA, BAYI AJAIB NON-MUSLIM AFRIKAKembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu … Read More
Sejarah Pemberian Tanda Baca & Tajwid
Tentu, tak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya membaca Alquran andai hingga saat ini kalam Ilahi itu masih ditulis dalam huruf Arab yang belum ada t… Read More
Asal Usul Istilah SARKUB
Berawal dari info dari salah sohib di Bojonegoro kalau ada website yang lumayan ajib isinya namanya juga ajib,sarkub.com apa sikh sarkub itu? penulis … Read More
0 komentar:
Posting Komentar
Beri komentar sebagai:
Translate
Powered by Translate
Instagram kami
WEBSTA WIDGETS
Laman Facebook Kami
Info Lembaga
berita
Buku
Info lembaga
Info pendaftaran
PROFIL PESANTREN
Galeri
Galeri
Video
DONASI
Lokasi Pesantren
Kajian JMR 1
Adab
Alhikam
Anekdot
Aqidah
Artikel
Aswaja
berita
Doa
download-kitab
download-kitab-for-hp
Kajian JMR 2
hikmah
Kajian Ihya Ulumuddin
Kajian-Fiqih
Khutbah jum'ah
kisah hikmah
Manaqib
Nasehat
Sejarah
Siroh Nabawiyah
Tanya Jawab
Wanita
kreasi © 2017 Pondok Pesantren Madinah Ar Rasul | Santri Madinah
ArRasulBabakan | Ciwaringin Cirebon
Profil Pesantren
Visi dan Misi
Biografi Pendiri dan Pengasuh
SMP PROGRESIF MR
SMK PROGRESIF MR
Jadwal Kegiatan
Program Pendidikan
Info Pendaftaran
Persyaratan Santri Baru
Tata Tertib
Brosur
Video
Home
Kamis, 17 Agustus 2017
inama yakh syallah
English
|
中文
|
Uygur
|
Français
|
Español
|
日本語
|
Indonesian
|
Русский new
|
Turkish
|
Hindi new
|
বাংলা new
|
German new
|
Portuguese new
|
فارسی new
|
اردو
|
عربي
|
Islam Question and Answer
General supervisor shikh : Mohammad Al Munajjed
Thu 25 DhQ 1438 - 17 August 2017
- » .
enares
52817: Penafsiran Firman Allah Ta’ala : (إنما يخشى الله من عباده العلماء) "Sesungguhnya Yang Takut Kepada Allah Diantara Hamba-Hambanya Adalah Mereka Para Ulama."
Bagaimana pengertian dari firman Allah Ta’ala: (إنما يخشى الله من عباده العلماء) “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba Nya adalah mereka para Ulama”? Kepada siapakah dikembalikan rasa takut? Dan kita semua mengetahui sesungguhnya Allah tidak takut kepada siapapun, akan tetapi yang takut kepadanya adalah para hamba-hamba Nya?
Published Date: 2015-01-12
Alhamdulillah …
Allah Ta’ala berfirman:
( إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ )
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para Ulama, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Surat Fathir: 28)
Maka sebagai pelaku dalam ayat ini adalah: Para ulama adalah orang yang paling khawatir dan paling takut kepada Allah. Lafdzul jalalah (Allah) sebagai obyek yang didahulukan. Adapun faedah dan fungsi didahulukannya peletakan obyek ini adalah: untuk pembatasan kerja subyek. Maksudnya yang takut kepada Allah Ta’ala tak lain hanyalah para Ulama. Karena kalau subyeknya yang didahulukan pastilah pengertiannya akan berbeda, dan menjadi "Sesungguhnya para ulama kepada Allah," Permaknaan seperti ini tidak dibenarkan, karena artinya ada di antara para Ulama yang tidak takut kepada Allah.
Atas dasar inilah Syekhul Islam berkomentar tentang ayat: “Hal ini menunjukkan bahwa setiap yang takut kepada Allah maka dialah orang yang Alim, dan ini adalah haq. Dan bukan berarti setiap yang alim akan takut kepada Allah” (Dari kitab “Majmu Al Fatawa”, 7/539. Lihat “Tafsir Al Baidhawi”, 4/418, Fathul Qadir, 4/494).
Dari penjelasan di atas maka ayat yang mulia ini memberikan faedah: Sesungguhnya para Ulama itu pemilik rasa takut kepada Allah, dan sesungguhnya siapa saja yang tidak takut kepada Allah berarti dia bukanlah seorang alim.
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah dan benar-benar takut adalah para Ulama yang mereka paham betul tentang hakekat Allah Ta’ala, karena ketika pengetahuan kepada Yang Maha Agung dan Maha Kuasa sudah sempurna dan bekal ilmu tentang-NYA sudah memadai maka perasaan takut kepada-NYA akan semakin besar..”
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas Radliyallahu Anhu tentang firman Allah Ta’ala :
إنما يخشى الله من عباده العلماء
Dia berkata, "Mereka yang takut kepada Allah adalah mereka yang mengetahui sesungguhnya Allah Kuasa atas segala sesuatu." Said bin Jubair berkata, "Yang dinamakan takut adalah yang menghalangi anda dengan perbuatan maksiat kepada Allah Azza wa Jalla." Al Hasan Al Bashri berkata, "Orang Alim adalah yang takut kepada yang Maha Pemurah terkait perkara yang Ghaib, menyukai apa yang disukai oleh Allah, dan menjahui apa-apa yang mendatangkan kemurkaan Allah. Lalu beliau membaca Ayat:
إنما يخشى الله من عباده العلماء إن الله عزيز غفور
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para Ulama, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Dari Abdullah bin Mas’ud Radliyallahu Anhu dia berkata, "Bukanlah yang dikatakan orang berilmu itu orang yang banyak hafal hadits, akan tetapi yang dinamakan orang berilmu itu orang yang rasa takutnya amat besar."
Sufyan Ats Tsauri meriwayatkan dari Abu Hayyan At Taimi dari seorang lelaki dia berkata, "Seorang yang alim tentang Allah adalah orang yang Alim tentang perintah Allah. Orang yang Alim tentang perintah Allah bukanlah orang yang alim tentang Allah. Adapun orang yang Alim tentang Allah dan tentang perintah Allah, dialah orang yang takut kepada Allah Ta’ala dan mengetahui koridor agama serta hal-hal yang difardlukan oleh agama. Adapun orang yang Alim tentang Allah bukanlah orang yang Alim tentang perintah Allah, apabila dia takut kepada Allah Ta’ala dan tidak mengetahui ajaran agama serta hal-hal yang difardlukan oleh agama. Begitupun orang yang Alim tentang perintah Allah bukanlah orang yang alim tentang Allah, jika dia adalah orang yang mengetahui batasan-batasan dan hal-hal yang difardlukan oleh agama akan tetapi sama sekali tidak takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla." (Dikutip dengan ringkas dari “Tafsir Ibnu Katsir, 4/729)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata dalam kitab “Majmu Al Fatawa”, 17/21, tentang firman Allah Ta’ala ( إنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ). Maksud dari ayat tersebut adalah tidak takut kepada Allah melainkan orang yang Alim. Allah telah memberitakan sesungguhnya setiap yang takut kepada Allah maka dialah orang yang alim, sebagaimana Firman Allah dalam ayat yang lain:
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِداً وَقَائِماً يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ (سورة الزمر: 9)
"Apakah kalian hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya ? katakanlah : “ apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”. (QS Az Zumar: 9)
As Sa’di Rahimahullah berkata : “Setiap orang yang pengetahuannya kepada Allah sangat mendalam, maka dialah orang yang banyak takut kepada Allah. Maka rasa takutnya kepada Allah mewajibkan dia menghindari prilaku maksiat dan selalu bersiap diri menjumpai yang ia takuti. Ini merupakan bukti dari keutamaan ilmu, karena sesungguhnya ilmu itu menuntun untuk takut kepada Allah, dan orang yang biasa takut kepada Allah maka dia layak mendapat karomah-Nya, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (سورة البينة: 8)
"Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhan-Nya." (QS Al Bayyinah: 8)
Kesimpulannya: Sesungguhnya subyek dalam ayat tersebut adalah para Ulama. Pengertian ayatnya adalah, "Sesungguhnya tidak ada yang takut kepada Allah Ta’ala melainkan para Ulama. Merekalah yang paling mengetahui kekuasaan-Nya dan kemampuan-Nya. Tidak ada maksud dari ayat tersebut bahwa Allah Ta’ala-lah yang takut kepada para Ulama karena Allah lebih agung, lebih Mulia dari yang demikian. Kami memohon kepada Allah Ta’ala agar memberikan kepada kita semua rizki berupa ilmu yang manfa’at dan amal shalih.
Wallahu A’lam.
Soal Jawab Tentang Islam
Create Comments
WhatsApp
Categories
Articles & Books
Introduction to Islam
New Fatwas
Send A Question
contact us
Semua Hak, Milik Website Islam Soal Jawab ( islamqa.com )© 1997-2017 0.075
Selasa, 15 Agustus 2017
nafas ilmu
Pandangan Wali
Imamul Haddad berkata dalam sebuah bait syairnya,
"Engkau harus memiliki seorang Guru (Syeikh) yang selalu engkau ikuti jejaknya. Pilihlah mereka dari kalangan yang berhati bersih untuk menuju keapda Allah."
Imam Ali Habsyi berkata: "Barangsiapa di zamannya tidak pernah bersahabat dengan seorang Guru (Syeih) yang arif dan kokoh. hidupnya berlalu begitu saja sedangkan ia termasuk orang-orang yang bangkrut."
Seorang arif mengatakan: "Barangsiapa yang tidak pernah memandang wajah orang yang beruntung pasti ia tidak akan beruntung."
Karena pandangan seorang auliya mampu menembus hati,
Dan bila ia telah menembus hati akan menghasilkan bibit,
Bibit itu akan selalu tumbuh dan tumbuh,
Ia mendapat siraman dari curahan rahmat Ilahi hingga orang tersebut menjadi pribadi yang didekatkan oleh Allah SWT berkat pandangan aulita tersebut.
Seorang arif bersyair, "Satu pandangan darinya bila memang mengenai seseorang. melalui pandangan kasih sayang, atas izin Allah pasti dapat menghidupkannya.
Imamul Haddad berkata: "Para pembimbing manusia beruntunglah orang yang melihat mereka dan duduk dengan mereka meski sekali seumur hidup."
Karena mereka para guru (masyayikh) itu ibarat permata merah.
Apabila mereka telah memberikan pandangan pada seseorang niscaya mereka memberinya keberkahan dan rahmat,
Dan bila seseorang melihat mereka ia dapat mengambil manfaat cahaya mereka dan mengambil cahaya itu hingga cahaya-cahaya tersebut menyelimutinya kemudian mencapai sisi Allah SWT,
dan mengentasnya dari kelalaian dan kemaksiatannya.
Dikisahkan oleh Imam Ali Habsyi bahwa di masa dahulu ada seorang lelaki yang sejak kecil selalu bermaksiat.
Suatu hari ia berjalan melewati rumah seorang wali. Ia melihat pintu rumah sang wali terbuka. Ia berkata dalam hati,
"Aku ini sejak diciptakan Allah selalu bermaksiat. Sedangkan sang wali itu, ia sejak diciptakan Allah selalu taat. Aku ingin masuk ke rumahnya dan MEMANDANG tubuh yang taat itu dari ujung kaki hingga ujung rambut, semoga di hari kiamat kelak aku memperoleh syafaatnya."
Ia lalu ia masuk ke rumah itu. Saat itu sang syeikh sedang berdiri di depan pintu. Lelaki itu lalu memandang sang syeikh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Setelah itu ia pergi. Baru beberapa langkah ia bertemu dengan salah seorang murid sang syeikh tadi.
Mengapa kau pergi meninggalkannya?" tanya si murid.
"Aku hanya ingin menatapnya. Kukatakan pada diriku semoga dzat yang taat itu memberi syafaat kepada dzat yang suka maksiat ini."
Si murid lalu menemui sang syeikh dan berkata, "Apakah tadi ada seorang lelaki datang menemuimu?"
"Ya, ia berhenti di pintu kemudian pergi begitu saja," jawab sang syeikh.
"Aku juga melihatnya meninggalkanmu. Kutanyakan mengapa ia berbuat demikian, ia lalu menjelaskan alasannya," kata si mruid menjelaskan alasan si lelaki.
"Benarkah ia berkat demikian?"
"Benar"
"Kalu demikian, tidak ada yang pantas memegang sir-ku kecuali dia. Panggillah dia!"
Si murid lalu mencari mencari dan bertemu dengannya di pasar.
"Cepat ke mari, kau akan memperoleh sesuatu tanpa harus bersusah payah." ajak si murid.
Sang syeikh kemudian memberikan sir-nya. Lelaki itu akhirnya menjadi khalifah sang syeikh dan menggantikan kedudukannya untuk mendidik murid-muridnya.
Begitulah para masyayikh yang sejati,
Mereka laksana tiang utama bagi pencari jalan akhirat,
Tiang penegak agama,
Sumber turunnya rahmat,
Dan tiang penegak hidayah.
Sebagaimana kata pepatah:
"Bersimpuh dihadapan ulama lebih utama daripada belajar tanpa guru."
siapa ulama salaf itu
Alhamdulillah... bisa belajar sejarah lagi.
PERBEDAAN GURU ASWAJA DAN WAHABI.
SUBHANALLOH....
1. *Imam Hanafi* :
Lahir 80 Hijrah
2. *Imam Maliki* :
Lahir 93 Hijrah
3. *Imam Syafi'i* :
Lahir 150 Hijrah
4. *Imam Hanbali* :
Lahir 164 Hijrah
*5. Imam Asy'ari* :
Lahir 240 Hijrah
Mereka ini semua ulama Salafus Sholih dikenali dgn nama ulama *SALAF*...
*Apa itu SALAF?*
Salaf ialah nama "zaman" yaitu merujuk kpd golongan ulama yg hidup antara kurun zaman kerasulan Nabi Muhammad hingga 300 HIJRAH.
1) Golongan generasi pertama dr 300 tahun hijrah tu disebut *"Sahabat Nabi"* kerana mereka pernah bertemu Nabi.
2) Golongan generasi kedua pula disebut *"Tabi'in"* yaitu golongan yg pernah bertemu Sahabat Nabi tp tak pernah bertemu Nabi.
3) Golongan generasi ketiga disebut sbg *"Tabi' tabi'in"* yaitu golongan yg tak pernah bertemu Nabi & Sahabat tp bertemu dgn Tabi'in.
Jd Imam Abu Hanifah (pengasas madzhab Hanafi) merupakan murid Sahabat Nabi maka beliau seorang *TABI'IN.*
* *Imam Malik*,
* *Imam Syafie*,
* *Imam Hanbali*,
* *Asy'ari*
pula berguru dgn Tabi'in maka mereka adalah golongan *TABI' TABI'IN.*
Jd kesemua imam2 yg mulia ini
merupakan golongan
*SALAF YG SEBENAR* &
pengikut mazhab mereka lah yg paling layak digelar sbg "Salafi" kerana "salafi" bermaksud "pengikut golongan *SALAF".*
Jd beruntung lah kita di *(Nusantara) yg masih berpegang kpd mazhab Syafi'i yg merupakan mazhab SALAF* yg *SEBENAR* &
tidak lari dr kefahaman
*NABI & SAHABAT*...
Rujukan orang Wahhabi :
1) *Ibnu Taimiyyah* lahir:
661 Hijrah (lahir 361 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)
2) *Albani* lahir:
1333 Hijrah (mati tahun 1420 hijrah @ 1999 Masihi,
lahir 1033 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)
3) *Muhammad Abd Wahhab* *(pengasas gerakan Wahhabi)*:
1115 Hijrah (lahir 815 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)
4) *Bin/Ibnu Baz* lahir:
1330 Hijrah (mati tahun 1420 hijrah @ 1999 Masihi,
sama dgn Albani,
lahir 1030 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)
5) *Ustaimin* lahir:
1928 Masihi (mati tahun 2001,
lebih kurang 12 tahun lepas dia mati,
lahir entah berapa ribu tahun selepas zaman SALAF.
Mereka ini semua hidup di *AKHIR ZAMAN* kecuali Ibnu Taimiyyah yg hidup di pertengahan zaman antara zaman salaf & zaman dajjal (akhir zaman)...
tak ada sorg pun imam rujukan mereka yg mereka taksub buta hidup di zaman *SALAF*....
Mereka ini semua *TERAMAT LAH JAUH DARI ZAMAN SALAF* tp *SANGAT2 ANEH* apabila orang2 Wahhabi menggelarkan diri sebagai "Salafi" (pengikut golongan Salaf).
Sedangkan rujukan mereka
semuanya merupakan manusia2 yg hidup di *AKHIR ZAMAN?*
Sabtu, 12 Agustus 2017
nafas ilmu
Nafas Ilmu
Ilmu Nafas sering disebut dengan Ilmu Zikir Nafas, yaitu pernafasan dengan dengan mengucapkan zikir ismu zat, adapun proses zikir tersebut yang diikuti dengan irama naik dan turunnya nafas, karena dengan zikir nafas kita akan selalu mengerti dalam diri kita mempunyai keyakinan dan keimanan yang haqiqi yang selalu kembali kepada Allah dan hanya untuk Allah semata-mata.
Dikalangan Ulama Sufi berpendapat bahwa nafas adalah kembaran Ruh. Ruh adalah hakikat dan nafas adalah syariatnya di alam ini. Ruh diibaratkan kapal dan ombak bagaikan nafas. Jika ombak tenang maka tenanglah perjalanan kapal, begitu juga dengan Ruh, jika nafas seorang tenang, maka ia memberi kesan pada ruhnya. Oleh sebab itu apabila pernafasan itu baik dan benar maka akan baik pulalah perjalanan ruh dengan Tuhannya.Nafas seumpama alam barzah.
Ilmu Nafas atau zikir nafas bukanlah hal yang baru dan sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw dan diajarkan kepada para sahabat dan para pengikutnya untuk latihan riyadah secara khusus,
Didalam pengertian kalimat zikir sebagai mengingat kepada Allah dan zikir merupakan kendaraan agar seorang hamba sampai kehadirat Allah semata-mata. bila manusia sampai kehadirat Allah maka apapun yang manusia kehendaki maka Allah akan mengabulkan segala kehendaknya.
Nafas kita normal keluar masuk sehari semalam sebanyak 24.000x yaitu pada siang 12.000x dan pada malam 12.000x karena inilah jumlah jam sehari semalam 24 jam, pada siang 12 jam dan malam 12 jam, seperti huruf “ Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah ”, masing-masing mempunyai 12 huruf berjumlah 24 huruf semuanya, barang siapa mengucap dengan sempurna 7 kalimah itu niscaya ditutupkan Allah pintu Neraka yang 7, barang siapa mengucap yang 24 huruf ini dengan sempurna niscaya diampuni Allah Ta’ala yang 24 jam.
Hal Inilah yang menjadi persembahan hamba kepada Tuhannya yang tiada putus-putusnya, nafas adalah sumber kehidupan tanpa nafas maka hancurlah kehidupan ini. Nafas adalah al-Hayat yang datang dari Tuhan ia adalah rahasia Illahi. Para ulama sufi mengamalkan zikir nafas untuk pembersihan rohani sedangkan para ahli praktis tenaga dalam mengamalkan pernafasan untuk mengaktifkan tenaga ghaibnya sehingga dapat melakukan perkara yang luar kekuatan jasad.
Setiap makhluk hidup memiliki nafas, melihat, mendengar, merasa itu semua termasuk didalam sifat Al-Hayat, Manusia boleh hidup tanpa memiliki mata, telinga, tangan dan anggota tubuh lainnya akan tetapi manusia tidak akan dapat hidup tanpa nafas. dan manusia boleh berkata-kata dan melakukan perbuatan apa saja, hal itu semua berlaku karena Qudrat dan Iradat dari Allah dan sesungguhnya nafas berada di dalam Qudrat dan Iradat Allah.
Adapun proses turun dan naiknya nafas dari tubuh kita tidak ada yang awal dan tiada yang akhir, begitu juga dengan jutaan makhluk hidup lainnya, dan nafas juga sebagai penghidup hati dan jasad dengan memahaminya serta mempelajarinya akan membawa manusia kepada kesempurnaan hidup. serta memimpin gerak seluruh anggota badan ini tanpa arahan suara mahupun gerak isyarah.
Nafas sebenarnya bukanlah udara yang keluar masuk melalui hidung yang pada umumnya manusia hanya mengetahui bahwa yang disebut Nafas adalah angin yang keluar masuk dari lubang hidung dan mulut dari luar tubuh kedalam tubuh, udara yang keluar dari mulut atau hidung itu ialah karbondioksida sedang yang disedut masuk itu pula ialah oksigen. Fungsi oksigen ialah untuk memutarkan darah dalam jantung, membolehkan nyawa bergerak, oksigen itu disebut dari luar dimana dia diproses untuk manusia, haiwan, tumbuhan dan alam seisinya.
Pertama-tama Allah mengerakkan Ruhani dari ruhani mengerakan Al-Hayat dari Al-Hayat menggerakkan nafas dan dari nafas menggerakkan jasad dan adalah pada hakikatnya itu Allah juga yang menggerakkan sekalian gerak.
Segala macam gerak atau perbuatan apakah perbuatan diri sendiri ataupun perbuatan yang terjadi diluar dirinya, memiliki dua macam pengertian, pengertaian pertama dinamakan Mubasyarah dan pengertian kedua dinamakan Tawallud kedua macam pengertian initidak dapat terpisah satu sama lainnya. Hal ini didasarkan perbuatan Allah
Sebagaimana firman Allah Swt : “ Tidaklah anda yang melempar ( Hai muhammad ) tetapi Allah lah yang melempar ketika anda melempar “
Zikir Nafas memiliki rangkaian tersendiri dan terbagi menjadi 4 bagian yaitu : Zikir Nafas, Nupus, Tanapas dan Ampas. Keempat perkara tersebut berkaitan diantara satu sama lainnya. Pertama-tama nafas itu kerena ampas, dan hidup ampas itu kerena nupus, manakala hidup nupus itu dengan rahasia dan rahasia itulah yang merupakan rahsia Allah. Nupus, Ampas dan Tanapas itu adalah satu perkara yang ghaib, nafas tidak dapat dirasa, diraba serta dilihat wujudnya.
Sabda Rasululloh Saw : “ Nafas itu suatu jauhar yang masuk dan keluar dari badan, sehingga apabila menjadi kurang ilmu kepadanya, maka iaitu jahil namanya, tiada mulia kepada Allah Ta’ala pada hari kiamat, didalam kubur dan didalam titian Sirat al-Mustaqim. karena sesungguhnya anfas tiada masuk ke dalam tubuh dan tanaffas itu tidak keluar daripada badan ".
Sedang nafas itu masuk dan keluar dari pada badan.” Dinaikkan Tanafas hingga ditempatkannya dengan sempurna di Nufus dengan melihat pada mata hati itu dari Allah dengan Allah dan untuk Allah. Allah mengerakkan Rohani dari Rohani menggerakkan Al-Hayat, dari Al-hayat mengerakkan Nafas, dari Nafas mengerakkan Jasad dan pada hakekatnya Allah yang mengerakkan sekalian yang ada.
Zikir Nafas adalah Nur yang memancar keseluruh jiwa bagi pengamalnya dan besar akan manfaatnya, dengan melakukan zikir nafas akan menghancurkan kebekuan darah hitam yang berada dihati yang dianggap sebagai istana iblis, dan selagi istana Iblis tidak terpecah dan hancur musnah Nur Qalbi sebagai penyuluh lampu marifat yang diharapkan itu tidak mungkin tercapai.
Imam Ghazali mengatakan " Dzikir yang dilakukan dengan cara menahan nafas akan mempercepatkan proses penyucian hati "
Zikir Nafas menghubungkan Hayat Qalbu kita kepada Alam Roh. Nafas datang dan pergi kepada Allah setiap saat dan setiap nafas yang tidak berzikir maka nafas itu tidak akan membawa manfaat kepada Qalbu dan Roh kita. yang pada umumnya manusia tidak sadar bahwa hidup dia di kuasai penuh oleh pengedaran nafas keluar dan masuk dari Allah tanpa zikir nafas ia tidak akan memperolehi barakah dan nikmaat dari Allah
Sebagaimana Rasulullah Saw Bersabda : “ Barang siapa keluar masuk nafas tanpa zikir Allah maka sia-sialah ia ”.
Adapun mengetahui Ilmu Nafas atau zikir Nafas untuk memperteguh keyakinan dan keimanan akan adanya kebesaran Allah, namun disamping itu ada manfaat lain bagi seorang hamba yang mengharap akan suatu keberkahan, maunah bagi kehidupan sehari-hari.
Ilmu zikir Nafas pada zaman dahulu dipelajari dan diamalkan oleh para Nabi dan para Wali, suatu keilmuan yang mengarah ketauhid atau menyingkap jatidiri, kita harus meningkatkan ketaatan ibadah terhadap Tuhan dan dibarengi dengan ilmu agama, Karena ilmu agama adalah ilmu yang akan menyelamatkan diri kita dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak.
Pengatahuan zikir Nafas akan menunjukkan pada anda, bagaimana caranya mengatasi berbagai masalah yang mengintai dalam kehidupan serta memuat berbagai alternatif solusinya. rahasia ilmu ini masih banyak hikmah dan manfaat lainnya dan akan sangat bermanfaat pada orang-orang beristiqomah dalam mengamalkan suatu ilmu.
Yang sangat penting adalah niat,jagalah niat,setiap amal dengan niat(ikhtiar/pilihan) maka pilihlah yang abadi,Allah Semata.Berhati-hatilah dengan niat anda,syaitan dapat menipu daya dengan niat yang tidak ikhlas.
Hebah/Sebar/Kongsikan Buat Yang Mahu Mengambil Manfaat
Like Dan Kongsikan Page2 Di Bawah Ini:
www.facebook.com/maulabillah
www.facebook.com/tradezara
www.facebook.com/Allah-142023832524908
Sila tolong kongsikan.Please Do Like&Share Our Pages
Jumat, 11 Agustus 2017
ta'dhim itu belum sirna
"TA'DHIM ITU BELUM SIRNA, DAN TAK AKAN PERNAH SIRNA"
Diceritakan bahwasannya Syeh Abdul Qodir Aljailani RA
jika melihat orang yg lebih tua Beliau mengatakan (dlm hati) orang ini lebih mulia dariku, dia lebih tua dan lebih banyak ibadahnya.
jika melihat yg orang lebih muda, Beliau mengatakan (dlm hati) orang ini lebih mulia dariku, dia lebih muda dan sedikit pula dosanya.
jika melihat orang Alim, Beliau mengatakan (dlm hati) orang ini lebih mulia dariku, Allah SWT memberikan suatu kebaikan, sementara aku belum di berinya, berarti Allah SWT lebih mencintainya dari pada kepadaku.
jika melihat orang bodoh, Beliau berkata (dlm hati) orang ini lebih mulia dariku, aku memiliki ilmu, dan karena ilmu ini aku akan di mintai pertanghung jawaban, sementara orang bodoh ini tidak dimintai pertanggung jawaban karena ilmunya.
jika melihat orang kafir, Beliau berkata (dlm hati) orang ini lebih mulia dari pada diriku, mungkin suatu saat dia akan di beri hidayah oleh Allah lalu bertaubat, sementara aku, apakah aku bisa mempertahankan imanku ini sampai aku meninggal? berarti orang ini lebih mulia dari pada diriku....
Wallahu 'alam...
FOTO : Syeh Fadhil Aljailani (keturunan Syeh Abdul Qodir Aljailani) mencium tangan cucu KH Masbuhin Faqih (mas M badrudduja bin Agus Suhaimi)
نفعنا الله بهم وبعلومهم في الدارين
(Sumber: Ponpes alfadhlu Kaliwungu Kendal).
Kiriman: Sayyid Taufiq AL Jaelani
**Boleh Dibagikan
***Saran Halaman: Komunitas Orang Jawa Timur
·
pandangan wali
Pandangan Wali
Imamul Haddad berkata dalam sebuah bait syairnya,
"Engkau harus memiliki seorang Guru (Syeikh) yang selalu engkau ikuti jejaknya. Pilihlah mereka dari kalangan yang berhati bersih untuk menuju keapda Allah."
Imam Ali Habsyi berkata: "Barangsiapa di zamannya tidak pernah bersahabat dengan seorang Guru (Syeih) yang arif dan kokoh. hidupnya berlalu begitu saja sedangkan ia termasuk orang-orang yang bangkrut."
Seorang arif mengatakan: "Barangsiapa yang tidak pernah memandang wajah orang yang beruntung pasti ia tidak akan beruntung."
Karena pandangan seorang auliya mampu menembus hati,
Dan bila ia telah menembus hati akan menghasilkan bibit,
Bibit itu akan selalu tumbuh dan tumbuh,
Ia mendapat siraman dari curahan rahmat Ilahi hingga orang tersebut menjadi pribadi yang didekatkan oleh Allah SWT berkat pandangan aulita tersebut.
Seorang arif bersyair, "Satu pandangan darinya bila memang mengenai seseorang. melalui pandangan kasih sayang, atas izin Allah pasti dapat menghidupkannya.
Imamul Haddad berkata: "Para pembimbing manusia beruntunglah orang yang melihat mereka dan duduk dengan mereka meski sekali seumur hidup."
Karena mereka para guru (masyayikh) itu ibarat permata merah.
Apabila mereka telah memberikan pandangan pada seseorang niscaya mereka memberinya keberkahan dan rahmat,
Dan bila seseorang melihat mereka ia dapat mengambil manfaat cahaya mereka dan mengambil cahaya itu hingga cahaya-cahaya tersebut menyelimutinya kemudian mencapai sisi Allah SWT,
dan mengentasnya dari kelalaian dan kemaksiatannya.
Dikisahkan oleh Imam Ali Habsyi bahwa di masa dahulu ada seorang lelaki yang sejak kecil selalu bermaksiat.
Suatu hari ia berjalan melewati rumah seorang wali. Ia melihat pintu rumah sang wali terbuka. Ia berkata dalam hati,
"Aku ini sejak diciptakan Allah selalu bermaksiat. Sedangkan sang wali itu, ia sejak diciptakan Allah selalu taat. Aku ingin masuk ke rumahnya dan MEMANDANG tubuh yang taat itu dari ujung kaki hingga ujung rambut, semoga di hari kiamat kelak aku memperoleh syafaatnya."
Ia lalu ia masuk ke rumah itu. Saat itu sang syeikh sedang berdiri di depan pintu. Lelaki itu lalu memandang sang syeikh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Setelah itu ia pergi. Baru beberapa langkah ia bertemu dengan salah seorang murid sang syeikh tadi.
Mengapa kau pergi meninggalkannya?" tanya si murid.
"Aku hanya ingin menatapnya. Kukatakan pada diriku semoga dzat yang taat itu memberi syafaat kepada dzat yang suka maksiat ini."
Si murid lalu menemui sang syeikh dan berkata, "Apakah tadi ada seorang lelaki datang menemuimu?"
"Ya, ia berhenti di pintu kemudian pergi begitu saja," jawab sang syeikh.
"Aku juga melihatnya meninggalkanmu. Kutanyakan mengapa ia berbuat demikian, ia lalu menjelaskan alasannya," kata si mruid menjelaskan alasan si lelaki.
"Benarkah ia berkat demikian?"
"Benar"
"Kalu demikian, tidak ada yang pantas memegang sir-ku kecuali dia. Panggillah dia!"
Si murid lalu mencari mencari dan bertemu dengannya di pasar.
"Cepat ke mari, kau akan memperoleh sesuatu tanpa harus bersusah payah." ajak si murid.
Sang syeikh kemudian memberikan sir-nya. Lelaki itu akhirnya menjadi khalifah sang syeikh dan menggantikan kedudukannya untuk mendidik murid-muridnya.
Begitulah para masyayikh yang sejati,
Mereka laksana tiang utama bagi pencari jalan akhirat,
Tiang penegak agama,
Sumber turunnya rahmat,
Dan tiang penegak hidayah.
Sebagaimana kata pepatah:
"Bersimpuh dihadapan ulama lebih utama daripada belajar tanpa guru."
Sabtu, 05 Agustus 2017
agar tdk terjerumus karomah
"AGAR TIDAK TERJERUMUS OLEH KAROMAH"
Karomah artinya kemuliaan, yang diberikan Allah untuk hambaNya yang cinta kepada Allah Swt. Dan karomah auliya (para wali) itu bukan tujuan (ghayah). Dalam ibadah mereka bukan untuk mencapai martabat karomah atau supaya mendapatkan karomah. Tapi semata-mata karena Allah Swt., merupakan fadhal Allah Swt.
Sebab, karomah itu sendiri bagi orang-orang yang belum mampu (kuat) sedang ia mengejar tentang karomah itu maka yang muncul adalah fitnah. Bukan fitnah antar manusia yang percaya dan tidak percaya (terhadap karomah), melainkan fitnah mengundang dirinya sendiri yang tidak terjaga oleh Allah Swt. hingga ia sendiri terjerumus.
Diantaranya (terjerumus pada) sifat ananiyah (akuisme/egoisme), yang terkadang balapan dengan fadhalnya Allah Swt. Pemberian dari Allah Swt. ditutupi dengan sifat ananiyah-nya sendiri. Yang akhirnya tidak mampu membawa kemuliaan dari Allah, tapi justeru yang dibawa adalah ananiyah sendiri. Contohnya, ada seseorang yang kebetulan omongannya selalu diijabah oleh Allah Swt. Sedangkan Allah mengijabahkan kepada hambaNya bukanlah suatu kebetulan. Allah Swt. memberikan karomah tidak berbentuk kebetulan. Kalau kebetulan berbau keterpaksaan.
Jadi jika Allah Swt. menghendaki memberi, ya memberi. Tinggal tergantung yang diberi itu sendiri mampu atau tidak membawa karomah. Jangankan kromah, nikmat saja terkadang setengah mati untuk membawa nikmat dibelanjakan (tasharruf) kepada sesuatu yang meningkatkan taatnya kepada Allah Swt. dan Baginda Nabi Saw. Lebih dekat lagi taat kepada dua orangtua yang telah membesarkan kita semuanya hingga kita bisa berbakti kepada keduanya. Sehingga kita mampu membawa bakti kita kepada orangtua untuk taat kepada Allah Swt. dengan nikmat tersebut, yakni bisa taat kepada dua orangtua.
Jadi taat kepada dua orangtua itupun termasuk karomah, kemuliaan dari Allah Swt. untuk kita. Bagaimana tidak, Nabi Saw. dalam sabdanya:
رِضَى اللهِ فِيْ رِضَى الْوَالِدَيْنِ
“Ridha Allah tergantung pada keridhaan dua orangtua.” Kalau umat kepada nabinya berarti, “Ridha Allah tergantung pada keridhaan RasulNya.”
Karomah yang tidak disertai dengan keridhaan Allah bisa menjurus kepada istidraj. Dibuktikan dengan ‘Aku’nya lebih dulu. Semisal ada suatu kejadian bertepatan dengan apa yang diomongkan, dia akan berkata, “Benar kan apa yang saya katakan”. Tidak menunjukkan ketawadhu’annya setelah dia mengucapkan hal demikian.
Tapi kalau orang-orang yang tahu dan mampu membawa karomah, ketika mengucapkan hal itu ia akan malu kepada Allah Swt., dan semakin malu. Karena, tenryata karomah (kemuliaan) yang diberikan kepada dirinya, sadar atau tidak, mana mungkin kita mulia jika Allah tidak memberikan kemuliaan tersebut. Mulia yang paling utama diantaranya adalah dapat fadhal, dapat taufiq dari Allah Swt. berupa nikmat iman dan Islam. Sehingga kita kenal kepada Allah Swt. dan kenal kepada Rasulullah Saw.; mana yang wajib-mustahil-jaiz Allah dan mana yang wajib-mustahil–jaiz bagi Rasulullah Saw. Semakin kenal dan ingin dikenal oleh Allah Swt. Ini tingkat awal.
Kalau tingkatan orang-orang yang hatinya bersih, hatinya ta’alluq (bergantung) mutlak kepada Allah Swt., tidak ada hatinya terisi kecuali Allah Swt., terpaut dalam hatinya tak pernah terlepas sekejap matapun dari Allah Swt., tidak pernah lupa kepada Allah Swt., diberikan karomah apapun ia tidak akan menengok ke karomahnya itu. Justeru jika diberikan karomah oleh Allah Swt., maka ia akan semakin malu kepada Allah Swt. dan terus berintrospeksi. Dia takut kalau-kalau karomah yang ada dalam dirinya tidak disertai ridha Allah Swt. Inilah tingkatan para wali Allah.
Dzuhurul (nampaknya) karomah itu untuk menolong iman-iman kita yang terkadang tipis. Karena yang tahu tebal-tipisnya iman hanya Allah Swt. dan diri kita sendiri. Maka jangan gampang-gampang mengatakan “mereka itu imannya tipis-tipis”, karena hal itu mengindikasikan dirinya mengaku beriman tebal dan lebih tahu.
Ada juga karomah untuk menolong orang awam. Seperti kisah karomah/mukjizatnya para nabi terdahulu dalam al-Quran, seperti Nabi Uzair, Nabi Musa, Nabi Isa, dlsb. Dan juga karomahnya Ashif bin Barkhiya yang bisa memindahkan istana Ratu Bilqis di jaman Nabi Sulaiman As. Kita percaya adanya itu.
Tapi setelah kita dengan para wali Allah, yang dekat disisi Allah Swt., mereka diberi karomah-karomah oleh Swt. semisal bisa menghidupkan orang mati seperti mukjizatnya Nabi Isa As., terkadang setan membisiki orang awam tersebut sehingga mempertanyakan (meragukan) kebenarannya. Yang sebetulnya adalah untuk menambah keyakinan bahwa ternyata benar karomah-karomah para wali terdahulu. Dalam tasawuf karomah ini dibahas agar jangan sampai kita tertipu oleh nafsunya sendiri atas fadhal yang diberikan dari Allah Swt.
. (Disampaikan oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya pada Pengajian Rutin Jum’at Kliwon).
belajar riadhoh
"BELAJAR RIYADHOH DAN TA'DHIM GURU PADA SIMBAH KYAI DALHAR WATUCONGOL"
Selama perjalanan dari Kebumen dan singgah di Muntilan , kemudian lanjut sampai di Semarang, Mbah Dalhar memilih tetap berjalan kaki sambil menuntun kuda yang dikendarai oleh Sayyid Abdurrahman
Pada suatu waktu Mbah Kyai Dalhar diminta oleh gurunya, Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani untuk menemani putera laki laki tertuanya Sayid Abdurrahman Al-Jilani Al-Hasani untuk menuntut ilmu di Mekkah. Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani berkeinginan menyerahkan pendidikan puteranya kepada shahib beliau yang menjadi mufti syafiiyyah Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani.
Keduanya berangkat ke Makkah dengan menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Ada sebuah kisah menarik tentang perjalanan keduanya. Selama perjalanan dari Kebumen dan singgah di Muntilan , kemudian lanjut sampai di Semarang, Mbah Dalhar memilih tetap berjalan kaki sambil menuntun kuda yang dikendarai oleh Sayid Abdurrahman. Hal ini dikarenakan sikap takdzimnya kepada sang guru. Padahal Sayid Abdurrahman telah mempersilahkan mbah Kyai Dalhar agar naik kuda bersama.
Di Makkah (waktu itu masih bernama Hejaz), mbah Kyai Dalhar dan Sayid Abdurrahman tinggal di rubath (asrama tempat para santri tinggal) Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani yaitu didaerah Misfalah. Sayid Abdurrahman dalam rihlah ini hanya sempat belajar pada Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani selama 3 bulan, karena beliau diminta oleh gurunya dan para ulama Hejaz untuk memimpin kaum muslimin mempertahankan Makkah dan Madinah dari serangan sekutu.
Sementara itu mbah Kyai Dalhar diuntungkan dengan dapat belajar ditanah suci tersebut hingga mencapai waktu 25 tahun.Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani inilah yang kemudian memberi nama Dalhar pada mbah Kyai Dalhar. Hingga ahirnya beliau memakai nama Nahrowi Dalhar. Dimana nama Nahrowi adalah nama asli beliau. Dan Dalhar adalah nama yang diberikan untuk beliau oleh Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani. Rupanya atas kehendak Allah Swt, mbah Kyai Nahrowi Dalhar dibelakang waktu lebih masyhur namanya dengan nama pemberian sang guru yaitu Mbah Kyai Dalhar.
Allahu Akbar.
Ketika berada di Hejaz inilah mbah Kyai Dalhar memperoleh ijazah kemursyidan Thariqah As-Syadziliyyah dari Syeikh Muhtarom Al-Makki dan ijazah aurad Dalailil Khoerat dari Sayid Muhammad Amin Al-Madani. Dimana kedua amaliyah ini dibelakang waktu menjadi bagian amaliah rutin yang memasyhurkan.
Mbah Kyai Dalhar adalah seorang ulama yang senang melakukan riyadhah. Sehingga pantas saja jika menurut riwayat shahih yang berasal dari para ulama ahli hakikat sahabat sahabatnya, beliau adalah orang yang amat akrab dengan nabiyullah Khidhr as. Sampai sampai ada putera beliau yang diberi nama Khidr karena tafaullan dengan nabiyullah tersebut. Sayang putera beliau ini yang cukup alim walau masih amat muda dikehendaki kembali oleh Allah Swt ketika usianya belum menginjak dewasa.
Selama di tanah suci, mbah Kyai Dalhar pernah melakukan khalwat selama 3 tahun disuatu goa yang teramat sempit tempatnya. Dan selama itu pula beliau melakukan puasa dengan berbuka hanya memakan 3 buah biji kurma saja serta meminum seteguk air zamzam secukupnya. Dari bagian riyadhahnya, beliau juga pernah melakukan riyadhah khusus untuk mendoakan para keturunan beliau serta para santri santrinya. Dalam hal adab selama ditanah suci, mbah Kyai Dalhar tidak pernah buang air kecil ataupun air besar di tanah Haram. Ketika merasa perlu untuk qadhil hajat, beliau lari keluar tanah Haram.
Selain mengamalkan dzikir jahr ala thariqatis syadziliyyah, mbah Kyai Dalhar juga senang melakukan dzikir sirr. Ketika sudah tagharruq dengan dzikir sirrnya ini, mbah Kyai Dalhar dapat mencapai 3 hari 3 malam tak dapat diganggu oleh siapapun. Dalam hal thariqah As-Syadziliyyah ini menurut kakek penulis KH Ahmad Abdul Haq, beliau mbah Kyai Dalhar menurunkan ijazah kemursyidan hanya kepada 3 orang. Yaitu, Kyai Iskandar, Salatiga ; KH Dimyathi, Banten ; dan kakek penulis sendiri yaitu KH Ahmad Abdul Haq.
Sahrallayal (meninggalkan tidur malam) adalah juga bagian dari riyadhah mbah Kyai Dalhar. Sampai dengan sekarang, meninggalkan tidur malam ini menjadi bagian adat kebiasaan yang berlaku bagi para putera putera di Watucongol
Jumat, 28 Juli 2017
doa setelah solat tasbih
santrius.com
Dioptimalkan 2 menit yang lalu
Lihat yang asliSegarkan
Home » Doa » Doa Setelah Shalat Tasbih Lengkap Bahasa Arab Latin Dan Terjemahannya
Doa Setelah Shalat Tasbih Lengkap Bahasa Arab Latin Dan Terjemahannya
didukung oleh
i
Upgrade Your Gadget Now - Start From Rp 50,000
Iklanwww.blibli.com/handphone/tablet
Dapatkan Harga Terbaik Smartphone, Tablet, Watch dan Aksesoris mulai Rp 50 Rb
Gratis Pengiriman · Beragam Cara Pembayaran · Belanja Aman Terpercaya · Dapat Blibli.com Rewards
Great Clearance Sale
LG Gajian
Diskon 50% Ongkir Gosend
Tiap hari ada diskon
i
JollyChic- Mall Belanja Online
IklanGoogle Play:(45.494)
$40 off for new registered users. Better shopping experience
Gratis · Download di Google Play
i
Mau Beli Handphone? Kredit Aja - Cicilan Tanpa Kartu Kredit
Iklansale.jd.id/kreditplus
Proses Mudah dan Cepat. Ayo Wujudkan HP Impianmu!
Produk Bergaransi · Persetujuan Cepat · Banyak Pilihan Produk
i
Bebas belanja tanpa khawatir - pakai kartu debit Jenius
Iklanwww.jenius.com/Jenius/TheGoodsDept
Nikmati diskon 25% untuk pembelanjaan dgn kartu debit Jenius di The Goods Dept.
Maxi Saver
Flexi Saver
Telepon (021) 1500365
Advertisement
Doa Setelah Shalat Tasbih Lengkap Bahasa Arab Latin Dan Terjemahannya - Shalat Tasbih merupakan ibadah sunnah yang bisa di kerjakan malam atau siang serta di dalamnya terdapat banyak bacaan-bacaan tasbih, seperti telah kami bahas sebelumnya bahwa shalat tasbih terdiri dari 4 rakaat satu kali salam jika di kerjakan siang hari dan empat rakaat 2 kali salam jika di kerjakan pada malam hari, mengingat banyak manfaat dan faedahnya maka di anjurkan bagi setiap muslim untuk senantiasa mengerjakannya setiap hari atau setidaknya satu kali seumur hidup.
Pada Dasarnya, shalat tasbih ini termasuk salah satu sunnah yang dianjurkan langsung oleh baginda kita Rasulullah Muhammad SAW. Dan shalat sunnah tasbih ini alangkah baiknya Kalau bisa dilakukan setiap hari/ malam, atau seminggu sekali, atau bisa sebulan sekali, atau juga setahun sekali, atau bahkan dilakukan seumur hidup sekali itulah betapa pentingnya melakanakan shalat tasbih.
Advertisement
Setelah Selesai kita mengerjakan shalat tasbiih alangkah baiknya jika di teruskan dengan berdoa, memohon kepada alloh swt agar segala keinginganan dan segala hal yang kita rencanakan terkobul dan segala dosa baik yang telah lama atau yang baru kita kita kerjakan mendapat ampunan darinya, karena definisi doa sendiri adalah memohon atau meminta maka hendaklah kita sebagai mahluk yang lemah untuk selalu memohon kepada sang maha kuasa yang maha sempurna yaitu allah swt, untuk doanya bisa di simak di bawah ini.
Doa Setelah Shalat Tasbih
اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ تَوْفِيْقَ اَهْلِ اْلهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ اْليَقِيْن وَمُنَاصَحَةَ اَهْلِ التَّوْبَةِ
وَعَزَمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجَدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ
وَعِرْفَانَ اَهْلِ اْلعِلْمِ حَتىَّ اَخَافَكَ . اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ مَخَافَةً تُحْجِزُنِى عَنْ
مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَعَاتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى اُنَاصِحَكَ فِى
التَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ وَحَتَّى اُخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّالَكَ وَحَتَّى اَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فى
اْلأُمُوْرِ كُلِّهَا وَاُحْسِنَ الظَّنَّ بِكَ . سُبْحَانَ خَالِقِ النُّوْرِ رَبَّنَا اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا
وَغْفِرْلَنَا اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن
Artinya : Ya Allah, aku memohon kepada-Mu taufiq Orang-orang yang mendapat petunjuk, amalan Orang-orang yang mempunyai keyakinan kuat, ketulusan Orang-orang yang bertaubat, keteguhan hati Orang-orang yang sabar, kesungguhan Orang-orang yang takut kepada-Mu, permohonan Orang-orang yang mengharapkan-Mu, Ibadah ( ketaatan ) ahli wira’I dan kebijakan ahli ilmu, sehingga aku takut kepada-Mu. Ya Allah aku memohon kepada-Mu perasaan takut yang dapat menhalangiku berbuat maksiat, sehingga aku dapat melakukan suatu amalan untuk mentaati perintah-Mu, yang dengan amalan itu aku berhak mendapat ridho-Mu, hingga aku sanggup memurnikan taubatku karena takut kepadamu. Mengikhlaskan nasihat-Mu karena cintaku kepada-Mu. Dan aku bertawakkal kepada-Mu dalam segala urusan karena persangkaan baikku kepada-Mu Maha Suci Dzat yang menciptakan cahaya. Ya Tuhan kami sempurnakanlah cahaya untuk kami dan ampunilah kami sesungguhnya engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Penyayang.
Post Terkait : Shalat Tasbih
Itulah Ulasan kami kali ini seputar tentang doa shalat tasbih mudah-mudahan kita bisa mengamalkannya dengan baik, mohon maaf yang sebesar-besarnya jika banyak kesalahan dalam tulisannya.
Share on Facebook Twitter Google+
Info Terkait :
Doa Setelah Shalat Tasbih Lengkap Bahasa Arab Latin Dan Terjemahannya
Kumpulan Doa Ulang Tahun Islami Bahasa Arab Latin Dan Artinya Lengkap
Kumpulan Doa Ulang Tahun Islami Bahasa Arab Latin Dan Artinya Lengkap, Ulang tahun merupakan salah satu perayaan yang d ...
Bacaan Doa Setelah Sholat Fardhu/Wajib 5 Waktu Lengkap Artinya
Bacaan Doa Setelah Sholat Fardhu/Wajib 5 Waktu Lengkap Artinya - Waktu setelah sholat fardhu termasuk pada saat yang is ...
Bacaan Doa Niat Mandi Wajib Lengkap Bahasa Arab Latin Dan Artinya
Bacaan Doa Niat Mandi Wajib Lengkap Bahasa Arab Latin Dan Artinya - Mandi wajib atau di sebut juga Mandi besar adalah ...
Doa Setelah Shalat Witir Bahasa Arab Latin Dan Artinya Lengkap
Doa Setelah Shalat Witir Bahasa Arab Latin Dan Artinya Lengkap , shalat witir merupakan shalat sunat yang di katagorika ...
Doa Mustajab Agar Tidak Terlilit Dan Agar Cepat Bayar Hutang
Doa Mustajab Agar Tidak Terlilit Dan Agar Cepat Bayar Hutang - Tidak dapat di pungkiri, kebutuhan hidup setiap harinya ...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Info Terbaru
Download Teks Lirik Bacaan Takbiran Mp3 Idul Adha Yang Benar 2017 / 1438 H
Lebaran Hari Raya Idul Adha 2017 / 1438 H Jatuh Pada Tanggal Berapa
Kumpulan Puisi Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram Yang Indah 1438 H 2017 M
Bacaan Niat Dan Tata Cara Shalat Idul Adha Tulisan Arab Dan Artinya
Contoh Teks Khutbah Idul Adha Terbaik Tentang Hikmah Qurban Terbaru 1438 H / 2017
Sejarah Idul Adha Dan Qurban Nabi Ibrahim Dan Ismail Lengkap Secara Singkat
Doa Menyembelih Memotong Hewan Quban Idul Adha Milik Sendiri Dan Untuk Orang Lain
Wallpaper Gambar2 Ucapan Lucu Idul Adha Terbaru 2017 DP BBM Animasi Bergerak Gokil Kocak 1438 H
Bacaan Niat Puasa Sunnah Arafah Dan Tarwiyah 2017 8 Dan 9 Dzulhijjah Sebelum Idul Adha
Gambar DP BBM Idul Fitri 2017 Ucapan Selamat Hari Raya 1438-H Bergerak Lucu
Niat Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri Orang Lain Keluarga Ayah Ibu Anak Istri Dan Artinya
Tata Cara Doa Niat Mandi Sunnah Keramas Untuk Hari Raya Idul Fitri Terlengkap
Contoh Materi Khutbah Idul Fitri Pilihan Yang Menyentuh Hati Sedih Singkat Padat Terbaik Terbaru 1438 H 2017
© 2016 www.santrius.com . Privacy Policy . Disclaimer . Contact
Home
Doa
Shalat
Puasa
Pidato
Khutbah
Ucapan
Kamis, 27 Juli 2017
allh tdk membuat tanda kwalian
Al-Hikam Pasal 167-169
“Alloh Tidak Membuat Tanda Kewalian”
٭ سبحان من لم يجعل الدليلَ علىٰ اولياءه الامن حيث الدليلُ عليه
٭ ولم يوصل اليهم الا من اراد ان يوصله اليه
167. “Maha suci Alloh yang sengaja tidak membuat tanda untuk para walinya, kecuali sekedar perkara yang menunjukan kepada Alloh, dan Alloh tidak akan mempertemukan dengan mereka kecuali pada orang yang dikehendaki akan wushul (sampai) kepada Alloh”
Syarah
Sebagaimana telah diterangkan pada hikmah sebelumnya, yaitu Alloh menutupi Nur cahaya kewalian, begitu juga Alloh menutupi para wali-walinya, dengan amal-amal lahir, seperti bekerja, makan, minum, sakit dan lain-lain. Jadi sangatlah sulit untuk mengenali waliyulloh itu, karena mereka juga seperti kita keadaan lahirnya.
Syeih Abul-Abbas al-Mursy berkata: untuk mengenal Waliyyulloh itu lebih sulit dari pada mengenal Alloh, sebab Alloh mudah dikenal dengan adanya bukti-bukti kebesaran,kekuasaan dan keindahan buatanNya. Tetapi untuk mengetahui seorang yang sama dengan kamu, makan, minum menderita segala penderitaanmu sungguh sangat sukar. Tetapi jika Alloh memperkenalkan kamu dengan seorang wali, maka Alloh menutupi sifat-sifat manusia biasanya dan memperlihatkan kepadamu keistimewaan-keistimewaan yang diberikan Alloh kepada wali itu.
Dalam hadits qudsi Alloh berfirman: Para waliku dibawah naunganku, tiada yang mengenal mereka dan mendekat pada seorang wali, kecuali jika Alloh memberikan taufiq hidayahNya. Supaya ia juga langsung mengenal kepada Alloh dan kebesaranNya yang diberikan Alloh kepada seorang hamba yang dikehendakiNya.
Syeih abu Ali Al-Jurjay berkata: Seorang wali itu orang yang fana’ lupa pada dirinya dan tetap Baqo’ dalam musyahadah dan melihat Tuhan. Alloh mengtur segala-galanya, maka karena itu terus-menerus datang kepadanya Nur Ilahi.
Maka jika Alloh menghendaki memperkenalkan kamu dengan walinya, itu suatu anugerah yang sangat besar yang wajib kamu syukuri, karena dengan itu berarti Alloh menghendaki kamu bisa wushul kepada Alloh. Karena wali itu kekasih Alloh, Alloh tidak menghendaki selain kekasihnya berkumpul dengan kekasihnya. (Laa ya’riful waliy illal-waliy).
رُبّمَا اطلعك على غيب ملكَوته وحجب عنك الإستشراف على اسرارالعباد
168. “Terkadang Alloh memperlihatkan kepadamu sebagian dari keghoiban alam malakut(keadaan diatas langit), tetapi Alloh menutupi dari kamu mengetahui rahasia-rahasia hambaNya.”
Syarah
Adakalanya Alloh mmperlihatkan kepada Walinya alam malakut, sehingga ia bisa mengetahui segala sesuatu yang ghoib dalam alam malakut, tetapi karena rahmat Alloh kepadanya tidak dibukakan padanya jalan untuk mengetahui rahasia-rahasia hati sesama manusia, itu supaya tidak ikut campur dalam urusan dan kebijaksanaan Alloh yang berlaku pada hambanya, selanjutnya mu’allif dawuh:
منِ اطلع على اسرار العباد ولم يتخلق بالرحمة الإلٰهيّة كان اطلاعهُ فتـنة عليه وسببا لجرّ الوبال اليه
169. “Barang siapa yang dapat melihat rahasia hati manusia sedang ia tidak meniru sifat belas kasih (Rahmat) Tuhan, maka pengetahuan itu menjadi fitnah baginya,dan menjadi sebab datangnya (bala’) bahaya bagi dirinya sendiri.”
Syarah
Orang yang tidak dibukakan kasyaf untuk bisa melihat rahasia dalam hati sesama manusia itu termasuk karunia belas kasih dari Alloh, sebab apabila dia dibukakan kasyaf sehingga bisa mengetahui rahasia hati orang lain, tapi dia tidak meniru sifat rahmat dan ampunan Alloh, seperti tidak mau menutupi aib orang lain, tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, tidak kasihan pada orang yang berbuat dosa/kesalahan, maka kasyaf yang demikian akan menjadi fitnah bagi yang diberi, dan menjadi ujian yang berat baginya, bahkan akan menjadi sebab datangnya bencana bagi dirinya.
Rosululloh bersabda: “Tidak akan dicabut sifat rahmat belas kasih kecuali dari hati orang yang celaka”.
Dan sabdanya lagi:
الراحمونَ يَرْحمهمُ الرَحْمن، اِرحَمُوامَنْ فى الارضِ يَرْحمكُم من فى السمَاءِ.
“orang yang belas kasih, dikasihi oleh Alloh (ar-rohman), karena itu kasihanilah orang yang dibumi niscaya kamu dikasihi orang yang dilangit”.
Diriwayatkan bahwa nabi Ibrahim as. Pernah merasa dalam hatinya, seolah –olah ia sangat belas kasih terhadap makhluk, maka Alloh membuka kasyaf sehingga bisa melihat alam Malakut, dan bisa melihat semua penduduk bumi dan segala perbuatannya, dan ketika nabi Ibrohim melihat orang yang berbuat dosa/durhaka, ia berdo’a: Ya Alloh, binasakanlah mereka. Dan seketika orang itu mati, dan itu berulangkali dilakukan nabi Ibrohim,. Lalu Alloh memberi wahyu pada nabi Ibrohim : hai Ibrohim, engkau itu seorang yang mustajab do’amaka jangan engkau gunakan untuk membinasakan hambaku, karena hambaku itu salah satu dari tiga golongan, 1. Ada kalanya Dia mau bertaubat, dan Aku ampuni dosa-dosanya. 2. Ada kalanya dia akan menurunkan keturunan yang taat dan bertasbih padaku. Dan 3. Ada kalanya ia kembali menghadap padaKu, maka terserah bagi Aku untuk mengampunkan dosanya atau menyiksanya.
Ada keterangan ulama’ lain meriwayatkan: apa yang di alami Nabi ibrohim itu yang menyebabkan Alloh memerintahkan menyembelih puteranya (Nabi Isma’il) dan ketika Nabi Ibrohim memegang pisau untuk menyembelih puteranya ia berkata: Ya Alloh, ini putraku, buah hatiku orang yang sangat aku cinta. Tiba-tiba ada jawaban: ingatlah ketika engkau meminta padaku untuk membinasakan hambaku, apakah engkau tidak tahu bahwa Aku amat kasih pada hambaKu, sebagaimana kasihmu terhadap anakmu, maka jika engkau memita padaKu untuk membunuh hambaKu, maka Aku minta padamu untuk membunuh anak kandungmu, jadi satu-satu, ingatlah, yang memulai itu yang lebih kejam.
Az Zikr Studio
obat alami
#INFO
Mugo2 bermanfaat.
Saking Simbah Nyai Azizah Ma'shoem Putrinipun Mbah Ma’shoem Lasem, beberapa pantangan dan obat utk beberapa penyakit.
Mohon do'anya supaya mbah Zah ttep sehat selalu.
Aamiin
#Gambar_1
Obat kanggo asam urat
Godong kersen di pepe nganti garing, banjur di godok koyo gawe teh.
Kejobo kanggo asam urat ugo kanggo nurunake gula kencing manis.
Pohon telo londo kanggo obat asam urat, lan kanggo ngobati kangker.
Tapi syarate kudu karo godong kersen ora keno di tutupi.
~~÷~~
Kanggo ngobati gagal ginjal sing rusak
Bawang lanang (bawang sing ijen) karo bawang bombay (brambang gede/brambang bombay).
~~÷~~
Obat kanggo alergi sesak nafas
Pupus daun singkong campurane daun ciplukan sak wite.
Kulite kembang gading kuning/kulite kembang kenongo.
Artine kulit iku kulit wit baba'an.
Di godok koyo teh kanggo alergi sesek.
~~÷~~
Pantangan asam urat
Kubis, sukun kluweh, kacang2/kacang tanah, cumi2, bandeng, melinjo, emping melinjo, wijen, segala jeroan.
Ginjal
Ketan ireng di pususi, banjur di kum banyu mateng adem, di leremke suwengi, isuke di minum.
#Gambar_2
(Pantangan darah rendah)
Wedang jeruk pecel/jeruk nipis, segala buah sing kecut, luweh2 wedang jeruk, semongko lgsg drop, isine bayem, timun, nanas, minume supoyo wedang jahe, susu, kacang ijo di bubur ora usah santen di wenehi gulo jowo karo uyah sitik, jangan minum jeruk nipis/jeruk pecel, marahi drop/lemes.
(Pantangan Jantung)
Kopi, es, kecut, gajih2, ora keno akeh2 masakan sing mengandung minyak, ikan kambing (buah prei ndisik) luweh2 buah sing kecut, segala jeroan, kango mikir2 susah, kaget krungu omongan sing nyusahake, nglamun, timun, bayem, jeruk pecel, durian, nongko, supoyo atine di enggo bungah, ojo di enggo mikir2, minum air putih sing akeh, minum wedang jahe, jantung iku kudune sing anget2, es larangan banget, kipas angin prei, luweh2 ac kanggo jantung bahaya banget.
Insya Allah, nek gelem nyiriki/ninggalake pantangan2 iki kabeh insya Allaah pinaringan seger kuwarasan, sehat wal afiat.
Banjur isuk2 mulai ba'da subuh gelem mlaku2/lungguh waktu metune srengenge mepe awak, srengengenan tambah sehat kuat waras, aamiin Allaahumma aamiin.
Ojo ninggal berdo'a marang Allah.
Ikhtiar dzohir, ikhtiar bathin di lakoni kabeh, Mugo2 di paringi panjang umur, aamiin.
#Gambar_3
#Gambar_3
Pantangan
Pantangan kencing manis, ikan kambing, kopi, kacang tanah/kacang kanggo sate ayam/kanggo tahu, mlinjo/emping mlinjo, legi/manos, segala jeroan, tidur pagi ba'da subuh, keno turu rino mulai jam 10 pagi sak tutuke, asal ora ninggal sholat (turu ora tangi).
(Pantangan Paru2)
Ikan kambing, kecut2, iwak nus/cumi2, mambu baygon utowo obat lamuk, keno ac, keno kipas angin, es, melek dalu, keno angin, pikiran susah, sedih, ngelamun.
Podo karo jantung, jeruk nipis/jeruk pecel marahi, drop, lemes, bahaya banget. Ojo minum wedang jeruk/jeruk pecel/jeruk nipis.
Penyakit paru2/jantung supoyo di enggo seneng2 bungah2, ojo di enggo susah2 podo karo jantung, telur, minume supoyo wedang jahe manis, panas2, anget2 kanggo jantung/paru2.
(Pantangan darah tinggi)
Ikan kambing bahaya banget, kopi, mlinjo/emping mlinjo, durian, nongko, kelengkeng, segala jeroan, gajih2, ikan nus/cumi2, mente, kacang tanah, kacang kanggo sate ayam/kanggo tahu, asin garam, susu, daging sapi, jahe, ukiran/mente, santen2, kulit ayam marahi kolesterol tinggi, daun telo puhung marahi linu cekot2 balunge, asam urat.
Kiranya bermanfaat, monggo di share...
doa mujahadah
blogspot.co.id
Dioptimalkan 14 jam yang lalu
Lihat yang asliSegarkan
Jumat, 07 Maret 2014
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin 'Ala Pon Pes A.P.I Tegal Rejo Magelang Jawa Tengah
Mujahada Nihadlul Mustagfirin 'Alaa Almaghfurlah Bapak Kiyai Haji Achmad Muchammad (Ahlul Bait Pondok Pesantren A.P.I Tegal Rejo Magelang Jawa Tengah)
Mujahadah Adalah Kegiatan Yang Rutin Dilakukan Dipondok Pesantren API Tegal Rejo.
Bahkan Santrinya Pun Diwajibkan Untuk Mengikutinya Setiap Hari.
Kini Telah Terciptanya Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Karangan Almaghfurlah Bapak Kiyai Haji Achmad Muchammad Selaku Ahlul Bait Pondok Ini.
Manfa'at Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Ialah.
1. Memecahkan Masalah Duniawi.
2. Mengakurkan Masalah Kekeluargaan Dll.
3. Dalam Berpolitik.
___________________________________________________________________________________
Cara Mengamalkan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Bagusnya Ketika Malam Hari Sebelum Sholat Chajat.
___________________________________________________________________________________
اَلأَوْرَادُ لِجَمَاعَةِ اْلمُجَاهَدَةِ نِهَاضُ اْلمُسْتَغْفِرِيْنَ لِتَحْصِيْلِ جَمِيْعِ اْلمَقَاصِدِ مِنْ اُمُوْرِ الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ
اِلَى حَضْرَةِ الْمٌصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلّىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئٌ لِلَْهِ لَهُ الْفَاتِحَةِ
اِلَى حَضْرَةِ سُلْطَانِ الاَوْلِيَاءِ الشَّيْخِ عَبْدِالْقَادِرِ الْجِيْلاَنِى قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ الْعَزِيْزِ شَئٌ ِللهِ لَهُ اْلفَاتِحَةِ
اِلَى حَضْرَةِ وَلِيِّ اللهِ الشَّيْخِ عَبْدِ الرَّحِيْمِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ شَئْ ٌِللهِ لَهُ اْلفَاتِحَةِ
اِلَى حَضْرَةِ وَلِيِّ اللهِ الشَّيْخِ عَبْدِ اْلجَلِيْلِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ شَئٌ ِللهِ لَهُ اْلفَاتِحَةِ
اِلَى حَضْرَةِ وَلِيِّ اللهِ الشَّيْخِ عَبْدِ اْلكَرِيْمِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ شَئٌ ِللهِ لَهُ اْلفَاتِحَةِ
اِلَى حَضْرَةِ وَلِيِّ اللهِ الشَّيْخِ عَبْدِ الرَّشِيْدِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ شَئٌ ِللهِ لَهُ اْلفَاتِحَةِ
اِلَى حَرْوَاحِ جَمِيْعِ الاَنْبِيَاءِ وَالاَوْلِيَاءِ وَاْلعُلَمَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَخُصُوْصًا اِلَى اَرْوَاحِ آبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّتِنَا وَمَشَيِخِنَا وَمُرَبِّنَا وَاَسَاتِيْذِنَا وَاَقَارِبِنَا وَمَعَارِفِنَا وَاَصْدِقَائِنَا وَاِلَى رُوْحِ صَاحِبِ هَذِهِ الاَوْرَادِ وَمَنْ آجَازَهُ وَمَنْ اَجَازَنِى وَاِلَى اَرْوَاحِ اَهْلِ اْلمُجَاهَدَةِ نِهَاضُ اْلمُسْتَغْفِرِبْنَ وَمَنْ مَعَهُمْ فِيْ اَيِّ مَكَانٍ كَانُوْا وَاَهْلِ اْلقَرْيَةِ ........هَذِهِ وَخُصُوْصًا اِلَى اَرْوَاحِ اَعْوَانِنَا وَاَعْدَائِنَا مِنْ جَمِيْعِ النَّاسِ وَاْلجَانِّ خُصُوْصاً....... اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ وَملآئِكَتِهِمْ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ شَئٌ ِللهِ لَهُمُ اْلفَاتِحَة
اَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمِ x 100
اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِيْ يَارَسُوْلُ اللهِ خٌذْ بِيَدِيْ قَلَّتْ حِيْلَتِيْ اَدْرِكْنِيْ x 103
لآاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ x 100
لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ x 100
اَلْفَاتِحَةِ x 7
آيَةُ اْلكُرْسِي x 7
وَلاَيَؤُدُهُ خِفْظُهُمَا وَهُوَ اْلعَلِيُُّ اْلعَظِيْمِ x 49
سُوْرَةُ اْلاِخْلاَصِ x 11
لآاِلَهَ اِلاَّالله x 100
لآ اِلَهَ اِلاَّاللهُ لآ اِلَهَ اِلاَّالله
لآ اِلَهَ اِلاَّاللهُ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٌ رَسٌوْلٌ الله
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ اَجْمَعِيْنَ
دُعَاءُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تَمْلَأُ خَزَائِنُ اللهِ نُوْرًا وَتَكُوْنُ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ فَرَجًا وَفَرَحًا وَسُرُوْرًا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ اَلصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا شَيْخُ عَبْدُ اْلقَادِرِ اْلجِيْلَانِىْ مَحْبُوْبُ اللهِ اَنْتَ صٌاحِبِ اْلإِجَازَةِ إِِجَازَةََ مُحَمَّدٍ مُحَمَّدٌ اِجَازَةُ اللهِ اَنْتَ صَاحِبِ اْلكَرَمَةِ كَرَامَةََ مُحَمَّدٍ مُحَمّدٌٌ كَرَامَةُ اللهِ اَنْتَ صَاحِبِ الشَّفَاعَةِ شَفَاعَةَََ مُحَمَّدٍ مُحَمَّدٌ شَفَاعَةُُ الله يَا شَيْخُ عَبْدِ اْلقَادِرِ اْلِجْيلَانِىْ اَغِثْنِيْ..... سَرِيْعًا بِعِزَّةِ اللهِ اَللَّهُمَّ قََبُوْلًاُ مِنْ حَاجَتِيْ..... وَ قَبُوْلًاُ بِشَفَاعَةِ رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهٌ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ززوَ قَبُوْلَاُ بِبَرَكَةِ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَاِسْرَافِلَ وَعِزْرَائِلَ وَ قَبُوْلًاُ بِِكَرَمَةِ السَّيِّدِ الشَّيْخِ مُحْيِ الدِّيْنَ عَبْدِ اْلقَادِرِ اْلجِيْلَانِى قَدَّسَ اللهُ سِرََّهُ اْلعَزِيْزِ وَقَبُوْلًا بِمَعُوْنَةِ شَيْخِنَا وَمٌرَبِّنَا بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مَحْبٌوبًا فِيْ قُلُوْبِ جَمِيْعِ النَّاسِ وَبَشِّرْنِيْ بِاْلغِنَى وَبَلِّغْنِيْ اِلَى مِائَةٍ وَعِشْرُوْنَ سَنَةً فَاللهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَتَقَبَّلْ يَاكَرِيْمُ وَاْلحَمْدُ ِلِلهِ رَبِّ اْلَعَالَمِيْنَ
Muriedi And Friend di 08.08
Berbagi
Stream
berbagi ini melalui Google+
Dadi tenang pikirane,
‹
Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya
Muriedi And Friend
Ikuti
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 10 Februari 2017
pentingnya guru wasilah
PENTINGNYA GURU WASHILAH
Dalam tradisi tasawuf, peran seorang Mursyid (pembimbing atau guru ruhani) merupakan syarat mutlak untuk mencapai tahapan-tahapan puncak spiritual untuk Ma’rifatullah. Dalam kitab Ulama-ulama tasawuf disebutkan “Walaupun Gurunya ada di jagat Barat dan si Murid ada di jagat Timur tetap bisa membimbing melalui pengalaman rohani (baik mimpi maupun bertemu dalam keadaan mewiridkan amalanNya/ Mujahadahnya) asalkan mewiridkan amalan tersebut”
Tapi eksistensi dan fungsi Mursyid atau wilayah kemursyidan ini ditolak oleh sebagaian ulama yang anti tasawuf atau mereka yang memahami tasawuf dengan cara-cara individual. Mereka merasa mampu menembus jalan ruhani yang penuh dengan rahasia menurut metode dan cara mereka sendiri, bahkan dengan mengandalkan pengetahuan yang selama ini mereka dapatkan dari ajaran Al-Qur’an dan Sunnah. Namun karena pemahaman terhadap kedua sumber ajaran tersebut terbatas, mereka mengklaim bahwa dunia tasawuf bisa ditempuh tanpa bimbingan seorang Mursyid.
Pandangan demikian hanya layak secara teoritis belaka. Tetapi dalam praktek sufisme, hampir bisa dipastikan, bahwa mereka hanya meraih kegagalan spiritual. Bukti-bukti historis akan kegagalan spiritual tersebut telah dibuktikan oleh para ulama sendiri yang mencoba menempuh jalan sufi tanpa menggunakan bimbingan Mursyid. Para ulama besar sufi, yang semula menolak tasawuf, seperti Ibnu Athaillah as-Sakandari, Sulthanul Ulama Izzuddin Ibnu Abdis Salam, Syeikh Abdul Wahab asy-Sya’rani, dan Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali akhirnya harus menyerah pada pengembaraannya sendiri, bahwa dalam proses menuju kepada Allah tetap membutuhkan seorang Mursyid (pembimbing atau guru ruhani).
Masing-masing ulama besar tersebut memberikan kesaksian, bahwa seorang dengan kehebatan ilmu agamanya, tidak akan mampu menempuh jalan sufi, kecuali atas bimbingan seorang Syekh atau Mursyid. Sebab dunia pengetahuan agama, seluas apa pun, hanyalah “dunia ilmu”, yang hakikatnya lahir dari amaliah. Sementara, yang diserap dari ilmu adalah produk dari amaliah ulama yang telah dibukakan jalan ma’rifat itu sendiri. Jalan ma’rifat itu tidak bisa begitu saja ditempuh begitu saja dengan mengandalkan pengetahuan akal rasional, kecuali hanya akan meraih Ilmu Yaqin belaka, belum sampai pada tahap Haqqul Yaqin.
Alhasil mereka yang merasa sudah sampai kepada Allah (wushul) tanpa bimbingan seorang Mursyid, wushul-nya bisa dikategorikan sebagai wushul yang penuh dengan tipudaya. Sebab, dalam alam metafisika sufisme, mereka yang menempuh jalan sufi tanpa bimbingan ruhani seorang Mursyid, tidak akan mampu membedakan mana hawathif-hawathif (bisikan-bisikan lembut) yang datang dari Allah, dari malaikat atau dari syetan dan bahkan dari jin.
Di sinilah jebakan-jebakan dan tipudaya penempuh jalan sufi muncul. Oleh sebab itu ada kalam sufi yang sangat terkenal: “Barangsiapa menempuh jalan Allah tanpa disertai seorang guru, maka gurunya adalah syetan”. Oleh sebab itu, seorang ulama sendiri, tetap membutuhkan seorang pembimbing ruhani, walaupun secara lahiriah pengetahuan yang dimiliki oleh sang ulama tadi lebih tinggi dibanding sang Mursyid. Tetapi, tentu saja, dalam soal-soal Ketuhanan, soal-soal bathiniyah, sang ulama tentu tidak menguasainya. Dari sejumlah ilustrasi di atas, maka bagi para penempuh jalan sufi hendaknya memilih seorang Mursyid yang kammil-mukammil sehingga mampu menghantar dirinya dalam penempuhan menuju kepada Allah Swt.
Rasulullah Saw. adalah teladan paling paripurna. Ketika hendak menuju kepada Allah dalam Isra’ dan Mi’raj, Rasulullah Saw. senantiasa dibimbing oleh Malaikat Jibril as. Fungsi Jibril di sini identik dengan Mursyid di mata kaum sufi. Hal yang sama, ketika Nabiyullah Musa as, yang merasa telah sampai kepada-Nya, ternyata harus diuji melalui bimbingan ruhani seorang Nabi Khidir as. Hubungan Musa dan Khidir adalah hubungan spiritual antara Murid dan Syekh. Maka dalam soal-soal rasional Musa as sangat progresif, tetapi beliau tidak sehebat Khidir dalam soal batiniyah. Karena itu lebih penting lagi, tentu menyangkut soal etika hubungan antara Murid dengan Mursyidnya, atau antara pelaku sufi dengan Syekhnya. Syekh Abdul Wahhab asy-Sya’rani, (W. 973 H) secara khusus menulis kitab yang berkaitan dengan etika hubungan antara Murid dengan Mursyid tersebut, dalam “Lawaqihul Anwaar al-Qudsiyah fi Ma’rifati Qawa’idus Shufiyah”
kisah waliyuullah
*KISAH SEORANG WALIYULLAH*
Seorang WALIYULLAH dengan pakaian kumal datang memohon sumbangan ke rumah seorang saudagar kaya. Saudagar kaya itu merasa sebal dengan penampilan si WALI itu dan mengusirnya pergi dengan kata-kata kasar.
Beberapa hari kemudian seorang WALI besar datang dengan jubah keagamaan yg mewah dan berkilauan, memohon sedekah ke saudagar kaya tersebut.
Si saudagar kaya segera menyuruh anak buahnya untuk menyiapkan makanan mewah untuk si WALI BESAR. Lalu ia mengajak si WALI untuk menikmati makanannya.
Si WALI menanggalkan jubah keagamaannya yg mewah, melipatnya dengan rapi dan meletakkannya di atas kursi meja makan.
Katanya, kemarin aku datang dengan pakaian usang dan anda mengusirku. Hari ini aku datang dengan pakaian mewah dan anda menjamuku.
Tentunya makanan ini bukan untukku tapi untuk jubah ini? Setelah berkata demikian WALI tersebut berlalu, meninggalkan si saudagar yg kaget.
Lantas WALI itu menyimpulkan:
Kalau ternyata bukan diriku, melainkan pakaianku yg di hormati, mengapa aku mesti senang...???? Dan kalau ternyata bukan diriku, melainkan apa yg kupakai yg dihina, mengapa aku mesti sedih..???
Demikianlah manusia, lebih sering menghormati yg melekat pada diri orang, seperti apa yg dipakai (pakaian dan accesorisnya) atau - kekayaan atau - jabatan seseorang, BUKAN PRIBADI keberadaan orang itu sendiri.
Maka... Jika engkau dihormati orang, janganlah bangga diri.
Dan kalau pun jika engkau tidak dihormati, jangan kecewa dan bersedih diri, sebab... Engkau tetap sebuah harga.
Siapapun yg merendahkan kamu saat ini, jangan sampai membuat kamu runtuh, bangkitlah dan tetaplah teguh.
Wallahu a'lam bittaufiq...
#hikmah tasawuf...
alquran itu makhluk
● Al-Quran itu Adalah Makhluk.
============================
~ Tahun 820 M, dibawah kepemimpinan khalifah Al-makmun bin Harun Al-Rasyid pemurnian islam dari faham-faham yang menyesatkan resmi diberlakukan. peresmian ini adalah sikap pasti pemerintahan islam abbasiyyah dari upaya penistaan terhadap al-quran, dari pendangkalan aqidah, dari pengaburan teks al-quran dan dari kebodohan endemik yang menjangkiti umat islam atas kitab sucinya sendiri, setelah sekian lama umat islam dibodohi oleh para ulama-ulama tradisional melalui rangkaian perdebatan panjang yang melelahkan yang hasilnya justru melemahkan keimanan terhadap al-quran dan merusak islam, Yakni Aqidah bahwa identitas aslinya Al-quran bukan makhluk itu harus dilenyapkan dari dunia islam. sebab meyakini identitas aslinya Al-quran bukan makhluk itu sama halnya dengan meyakini Al-quran adalah Allah itu sendiri dan itu Musyrik : sesuatu yang sangat tabu di dunia islam dan itu menyalahi Pesan Al-quran itu sendiri.
~ Demikian juga bahwa meyakini Al-quran bukan makhluk dengan Alasan al-quran adalah Kalamullah itu bukan solusi yang menggairahkan sebab itu sama saja dengan Aqidah Umat Kristen, tetangga Kafir mereka yang meyakini isa bin Maryam itu adalah Allah itu sendiri dengan alasan isa bin maryam adalah kalamullah. padahal jelas kaum kristen telah berpecah belah dan bermusuh-musuhan diantara mereka sendiri karena persoalan aqidah ini.
Tarikh islam menyebut Peristiwa ini dengan istilah #Al_mihnah : Suatu Peristiwa Tragis di dunia islam. Peristiwa pergolakan antar sesama kaum muslim sendiri, dipenuhi dengan darah dan airmata : Al-mihnah secara harfiyyah bermakna "ujian yang amat berat".
jika ditautkan dengan rangkain peristiwa tragis di dunia islam sebelumnya, maka Tragedi al-mihnah ini bisa dikategorikan dengan istilah al-fitnatul kubro Jilid IV.
Langkah awal Khalifah al-makmun bekerja untuk keagungan Al-quran ini diawali dengan menerbitkan surat resmi yang isinya memanggil para tokoh-tokoh ulama-ulama sentral islam dari berbagai wilayah islam untuk dimintai keterangannya yakni langkah penyelidikan, berisi sekian pertanyaan-pertanyaan untuk memastikan bagaimana pandangan mereka tentg identitas pastinya al-quran : apakah ia makhluk atau bukan makhluk? para tokoh dan ulama dikumpulkan di pengadilan Baghdad, ibukota pemerintahan islam abbasiyyah : urusan ini ditanggung jawabkan pada qodli islam, Ishaq bin ibrahim.
~ undang-undang Yang ditetapkan oleh Khalifah Al-makmun bin Harun Al-Rasyid adalah : Al-quran itu adalah Makhluk.
Siapapun yang tidak sejalan dengan Keputusan Hukum ini maka Penjara siksa menantinya atau langsung dihukum Penggal kepala, tergantung pada keputusan khalifah Al-makmun.
● Para Tokoh Ulama berbagai bidang keilmuan islam semisal para tokoh Ahli hadits, Ahli usul fiqih, Ahli fiqih, ahli tarikh, Ahli nahwu, ahli tarekat sufi, ahli filsafat dan ahli astronomi dari berbagai daerah. yang pertama-tama diantaranya adalah :
1. Muhammad bin saad (juru tulisnya Al-waqidiy, sejarawan islam dan sekaligus muridnya), penulis tarikh ibnu saad.
2. Abu muslim (Pegawai gubernur Syam, Yazid bin harun)
3. Yahya bin Ma'in (ahli usul fiqih)
4. Abu khaitsimah (ahli hadits)
5. Zuhair bin Harb (ahli filsafat)
6. Ahmad bin ibrahim ad-daruqiy (ahli astronomi)
7. ismail bin dawud bin abi mas'ud (ahli nahwu & sufi)
ketujuh tokoh ini semuanya lolos dari maut : dalam penyelidikan semua mengatakan identitas Al-quran adalah Makhluk. sejalan dengan hukum yang ditetapkan oleh khalifah.
Operasi kedua segera menyusul : Upaya pembersihan islam dari aqidah dan faham-faham yang sesat menyesatkan ini segera memanggil tokoh-tokoh islam, tokoh masyarakat dan para takmir masjid :
1. Ahmad bin hanbal (ahli hadits dan fiqih, pendiri madzhab hanbali, madzhab yang diikuti wahabisme)
2. Imam Qutaibah (Ahli riwayat hadits)
3. abu hisan az-ziyadi (ahli nahwu)
4. Bisyr bin walid al-kindiy (ahli filsafat)
5. ali bin abi muqotil (ahli fiqih & tafsir)
6. Sa'diwaihi al-watsiqiy (ahli Tata negara dan politik)
7. ali bin al-ju'diy (ahli astronomi)
8. ishaq bin abi israel (ahli anatomi, pengobatan)
9. ibnul hirsyi (sufi)
10. ibnu 'ilyatil akbar (ahli hadits, nahwu & tafsir)
11. yahya bin abil hamid al-'umriy (ahli tarekat, hadits, tafsir, nahwu)
12. abu nashr al-hamidiy (ahli hadits)
13. abu ma'mar al-qothi'iy (ahli fiqih)
14. muhammad bin hatim bin maimun (ahli hadits, sufi, nahwu, tafsir)
15. muhammmad bin nuh (ahli tata negara, militer)
16. ibnul farkhon (ahli nahwu)
17. Hadlr bin Syumail (ahli astronomi)
18. ibnu ali bin ashim (ahli tajwid tata baca al-quran)
19. abul awwam al-bazz (ahli wifiq, perdukunan)
20. abu syuja' (ahli hadits, tafsir dan tarikh)
21. abdurrahman bin ishaq (ahli tata negara & militer)
22. Hasan bin himad as-sijjadiyyah (sufi)
23 ubaidullah bin amr al-quwaiririy (ahli hadits)
~ Semua tokoh yang namanya muncul dalam operasi pembersihan aqidah jilid II ini tertangkap, di sidang dalam majelis Qodli Ishaq bin ibrahim kecuali Ahmad bin hanbal (ia lolos dan tidak sampai disidang, karena khalifah al-makmun wafat). ahmad bin hanbal tertangkap dimasa khalifah setelah al-makmun yakni khalifah al-mu'tashim billah.
kesemua tokoh yang telah disidang ini dalam persidangan mengatakan bahwa identitas aslinya Al-quran adalah makhluk, sehingga mereka lolos dr maut.
kecuali 3 orang. yakni :
1. muhammad bin nuh (nomor 15)
2. hasan bin himad as-sijjadiyyah (nomor 22)
3. ubaidullah bin amr al-quwaiririy (nomor 23)
● beberapa riwayat mengatakan Ketiga Tokoh ini dipenggal kepalanya.
~ Khalifah Al-makmun wafat ditengah-tengah masa perburuan penangkapan ahmad bin hanbal. proyek "Pemurnian Aqidah" dilanjutkan sang putera Mahkota : Khalifah al-mu'tashim billah.
~● Profil Singkat Khalifah Al-Makmun Bin harun Al-rasyid :
- hafal al-quran 30 juz secara utuh, lancar dan fasih
(disetiap satu bulan penuh bulan ramadhan ia biasa mengkhatamkan al-quran sebanyak 33 kali)
- hafal ribuan hadits nabi
(menjadi rowi hadits)
- dikenal sebagai khalifah yang dermawan
- memajukan kepentingan umum di sektor pembangunan infrastruktur
~●● Sumber : Tarikh Ath-thobariy, al-bidayah wan nihayah
Ibliziyyulhaq Rojim, Ponorogo bumi Wengker
16/16/900 Masehi.
bentuk tajally tuhan...
Bentuk tajally Tuhan secara dzahir itu "perempuan" dengan ini, perempuanlah yang dianugrahi banyak sifat welas-asih. melebihi laki-laki.
Dalam kesempatan yang lain nabiyuna MUHAMMAD. shallallahu 'alaihi wasallam. Pernah bersabda: Aku disukakan dengan tiga perkara. Satu; perempuan. Kedua; wewangian. Dan ketiga; shalat.
Dalam wewangian, terdapat kemanfaat terhadap sesama/makhluk. Disini adalah habl min an-Naas. Artinya; menjaga keharmonisan sesama manusia. Menyayangi yang muda dan menghormati yang lebih tua.
Dan pada intinya adalah shalat, dengan ta'wil. Ash-Shalaat mi'raaj al-mu'min. Artinya; esensi dari shalat adalah bertemu TUHAN. Dengan demikian, didalam shalat ada wuquf al-qalb. Yaitu; berhentinya hati dan sekaligus menjadi maqam bertemunya hamba dengan TUHAN (muqabalah).
Demikian, sedikit diantaranya yang aku dapat jauh-jauh. Jogja-Cilacap nun disana.semoga bermanfaat. Wallahu sawa' as-sabiil.
pesan hukmah yahya ibn muadz
PESAN HIKMAH YAHYA IBN MU'ADZ AR-RAZI
Menurut Imam Ibnu As-Sam’ani, sebenarnya tokoh yang pertama kali mengenalkan ucapan 'man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu' (Barang siapa yang mengenal dirinya maka telah mengenal Tuhannya) Yahya ibn Mu’adz Ar-Razi (w. 257 H). Ucapan ini menjadi sangat populer di dunia tasawuf, bahkan banyak menyebut sebagai hadis. Penjelasan ini disebut Imam As-Sam’ani dalam kitab Ad-Durar Al-Mutanatsirah fil al-ahadits al-musytabirah.
Yahya ibn Mu’adz Ar-Razi adalah ulama genarasi tabi'in yang dikenal sangat zuhud dan wara. Beliau dalam jajaran ulama hadis, dikenal sebagai seorang yang adil.
Yahya ibn Mu’adz Ar-Razi memberi pesan hikmah tentang sedekah:
“Suatu hari aku sedang dalam perjalanan jauh. Hingga aku melewati Rei (sebuah kota dekat Teheran, Iran), terbetik dalam hatiku perang batin antara bekal dan sedekah, aku pun merenung sejenak.
Tiba-tiba kudengar suara gaib,
أَخْرِجْ مَا فِيْ الْجَيْبِ نُعْطِيْكَ مِنَ الْغَيْبِ
‘Keluarkan yang ada di saku, kami akan membalasmu dari arah (gaib) yang tak kau tahu.’” (Al-Khatib Al-Baghdadi dalam Kasyfu Al-Khafa).
pesan2 rohani
Kedudukan Iblis Dihati Kita
Allah itu memperingatkan kalau IBLIS itu musuh bagi anak adam, tapi Allah menekankan kita jangan marah, karena marah itu dari iblis, jika kita marah maka kita sebenarnya sudah menjadi pengikut iblis. marah, benci, dendam, buruh sangka, fitnah, dengki, sombong, riak ujub, adalah dari iblis, jika kita menjalankannya, maka kita pengikut iblis, nanti bersama sama dengannya di bawah benderanya ke neraka,
sabar, ridho, ikhlas, amanah, rendah hati, baik sangka, berkata benar, jujur, qonaah, adalah perbuatan rosululloh saw, siapa yang menjalankan nanti akan bersama sama beliau di bawah bendera beliau ke surga.
12 Juli 2015Leave a reply
Kepahaman
tanda orang itu paham dengan hidup, dia tak akan mencela bagaimana yang terjadi di kehidupan ini, kalau ada orang yang masih mencela kehidupan yang di lihatnya maka itu menunjukkan orang itu tak paham dengan hidup ini, jika mencela tangan, kenapa tak mencoba membuat dulu yang lebih bagus dulu, baru di cela yang jelek, kalau mencela orang kafir, memang diri ini sudah pasti mati dalam islam dan iman? kalau mencela orang lain, itu tandanya mulutnya sendiri adalah cela. sebab hanya sepiteng yang mengeluarkan bau yang tak enak, hanya sesuatu yang cela yang mengeluarkan cela, dan sesuatu yang baik akan mengeluarkan kebaikan, sebagaimana minyak wangi akan mengeluarkan bau wangi.
12 Juli 2015Leave a reply
Harga Diri
Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya termasuk kesenangan dunia. jika kamu melakukan sesuatu hal sedang tak ada nilai akherat di dalamnya itu, maka kamu itu termasuk orang yang merugi, sebab dunia ini adalah tempat menanam, dan akherat nanti tempat panen, bagaimana kamu akan panen jika tanaman saja tak punya.
8 Juli 2015Leave a reply
Sebaik baiknya menuntut ilmu
“Toreqoh itu jalan menuju Alloh, yang punya sanad atau sandaran ilmu yang bersambung dari Nabi Muhammad SAW, jadi ada ketersambungan guru sampai kepada Nabi, itulah keunggulannya, sebab jika diumpamakan amaliyah, paralon itu sambungan guru, dan pompa air yang menyala itu diumpamakan amalan kita, jika dari pompa air itu tak menyambung kepada sumur, sumur itu umpama Nabi, dan sumber air itu fadhilah dan anugerah Alloh, jika kita punya amaliyah, tapi tidak menyambung pada Nabi, itu seperti sanyo yang kita nyalakan siang malam, kita amalkan siang malam tapi tidak menyambung ke sumur, maka sekalipun kita amalkan siang malam maka tidak akan keluar airnya, artinya fadhilah Alloh tak akan keluar, sebab tidak menyambung ke sumur, lalu syamsul ma’arif itu tak ada menyambung sanad dari Nabi, maka tidak ada fadhilah Alloh akan keluar, jadi pentingnya sanad ilmu, juga menentukan hasil pencapaian yang diraih, tapi begitu juga, dalam toreqoh itu sekalipun guru mursyid maka mereka punya kedudukan yang berbeda, seperti wadah air, guru itu seperti tabung penyimpanan air, jika dari atas hanya sedikit atau kecil sambungan air, maka akan sedikit juga paralon di bawahnya akan menerima air dari sambungan atasnya yang sedikit, maka guru mursyid yang punya sambungan banyak amat sangat berpengaruh pada besar kecil fadhilah yang dihasilkan murid, guruku mempunyai sambungan toreqoh ke atas sampai kurang lebih 13 jalur, dan tertampung dalam guruku, maka murid di bawahnya akan banyak mendapat manfaat, karena aliran fadhilah yang besar.”
Dan kemudian menyambung apa yang dimaksud dengan mursyid itu…
“Dalam toreqoh ada juga kedudukan seorang mursyid itu beda-beda.” jelasku.
“Ada yang seperti itu ya?” tanya Muhammad sambil kami terus bekerja.
“Contoh tau kan Syaikh Abdul Qodir Jailainai RA?”
“Iya tau…”
“Syaikh Abdul Qodir itu punya kedudukan sultonul auliya’, ghousil a’dzom, quthub, ahli talkin, ahli silsilah, ahli tawasul, ahli nasab, jadi berbagai kedudukan itu menjadi satu, makanya banyak karomahnya, karena setiap seseorang punya kedudukan itu maka akan dengan sendirinya mempunyai pakaian kebesaran berbagai atribut dari kedudukan yang dimiliki, seperti seorang jendral dari sebuah ketentaraan dalam suatu negara, jika banyak tanda pangkat disandangnya maka akan makin banyak kelebihan yang dimiliki, seperti berhak kemana-mana membawa pistol, membawahi beberapa peleton tentara, jika kedudukannya cuma penjaga keamanan toko tentu beda.” kataku menjelaskan yang masuk akalnya Muhammad.
“Hm… sepertinya juga masuk akal.” kata Muhammad.
“Dalam toreqoh juga ada wakil talkin, wakil bai’at, jika kita dibai’at atau ditalkin wakil talkin, maka selamanya kita hanya akan jadi prajurit, dan karena jadi prajurit maka tak akan meningkat pada kedudukan yang tinggi, sebab hanya prajurit, bisa jadi orang daerahmu, orang toreqoh yang kamu sebut miskin-miskin itu orang yang tak mempunyai kedudukan. Dalam ketentaraan juga kan orang yang kedudukannya rendah tak punya gaji tinggi.”
Nah jadi kuingat keterangan sahabatku Gus Tsakib itu, jangan pernah berfikir aku pengalamannya seribu diatasmu, jangan pernah mengecapku dengan ijasah sekolahku, sertifikat keahlian, atau apapun yang kaitan dengan keahlian dan keilmuan, aku hanya manusia bodoh….kalo aku pintar mengapa aku berguru, buat apa aku susah payah melakukan amaliyah….dibanding guruku untuk urusan selamat hidup…dapat dikatakan aku itu anak paud atau kalo naik dikit ya tk…anak teka yg diajar profesor…..mengutib kata Gus Tsakib….” seorang guru sufi itu adalah profesor, kalo belum profesor nggak bakalan jadi guru sufi”…. demikian pula jika kita baca kisah Syech Abdul Qodir Jaelani….ketika mencari guru….Orang Itu bernama Wahab…penjual serbet yang ditemuinya di pasar….nah jangan melihat dari yang tampak saja, mata kadang menipu, telinga kadang salah dengar…..itu caraku menilai….guru rohani itu sudah dijamin mutunya dengan standart tertentu….kalo didunia ya kayak ISO…..kalo di dunia waliyulloh ya maqam rohani yang tinggi……
Mengapa perlu talkin….jawabnya adalah…
“Lalu bagaimana jika aku ingin mengamalkan toreqoh? Apa yang harus aku lakukan?” tanya Muhammad.
“Sebenarnya harus ditalkin, ditalkin itu penyaringan seorang murid kalau dalam masuk universitas ya kayak melakukan pendaftaran dan menjalani seleksi, setelah selama seleksi itu seorang murid dipantau oleh guru dan ternyata tak pernah melakukan dosa besar, maka akan dibai’at, menjadi murid secara resmi.” jelasku.
“Maksudnya dosa besar itu apa saja?” tanya Muhammad.
“Ya seperti main perempuan, main judi, mencuri/merampok/mencopet, korupsi, semua golongan yang mengambil hak orang lain, mabuk-mabukan, mengkonsumsi narkoba,”
Pikiranku melayang jauh… ada temanku mengatakan apakah menempuh bertoreqoh dalam menempuh jalan tasawuf itu, sebetulnya dia tak membaca dengan teliti materi dasar dari toreqoh itu….karena syech Abdul Qodir juga melakukan sanadz dan mengamalkan sanadz sampai ke Rosululloh…jadi jangan lupa bahwa Kenapa Guru Mursyid begitu penting kedudukan dalam tarekat karena memang inti sari dari Tarekat itu terletak pada Guru Mursyid. Jadi bukan jenis tarekat yang menentukan kualitas sebuah tarekat tapi tergantung pada kualitas dari Mursyid itu sendiri. Maka tidak semua ulama bisa menjadi Guru Mursyid walaupun ilmu agamanya sangat luas. Menghapal Al-Qur’an dan Hadist, paham akan hukum-hukum agama belum tentu layak untuk dijadikan sebagai Mursyid. Guru Mursyid harus memenuhi kriteria dan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, yang pasti seorang Guru Mursyid haruslah mencapai kedudukan Wali Allah.
Guru Mursyid sebagai pembawa Wasilah pada hakikatnya adalah sebagai pembawa Nur Allah (baca surat An Nur 35). Karena pembawa Nur Allah, maka dari dalam diri Mursyid akan mengalir segala ilmu rahasia dari Allah yang merupakan warisan Rasulullah SAW. Sudah sewajarnya para murid memberikan penghargaan yang tinggi kepada Guru Mursyidnya, melebihi penghargaan kepada Guru-guru biasa. Sebagai contoh sederhana Kulit kambing pun kita hargai, hormati, kita cium dengan penuh khidmat ketika menjadi sampul Al-Qur’an (ayat-ayat Allah yang tertulis), lalu bagaimana mungkin kita tidak menghargai Guru Mursyid yang merupakan sampul dari Nur Allah yang merupakan Hakikat dari Al-Qur’an.
Untuk bisa membaca Al-Qur’an, kita harus membuka sampulnya agar seluruh isi Al-Qur’an bisa dibaca, begitu juga untuk bisa berhubungan dengan Ayat-Ayat Allah Yang Maha Hidup berupa Nur kita juga harus membuka sampulnya yaitu Guru Mursyid. Itulah sebabnya dikalangan Tasawuf hadap atau sopan santun kepada Guru Mursyid sangat diutamakan melebihi Dzikir itu sendiri karena Guru Mursyid adalah pintu yang langsung kehadirat Allah SWT.
Dengan belajar ilmu Tarekat dari Guru yang membimbing ruhani kehadirat Allah SWT, maka setiap saat kita akan bisa merasakan getaran-Nya, merasakan kerinduan kepada-Nya dan selalu mendengar firman-Nya yang Maha Hidup sehingga ibadah kita lebih hidup dan bermakna, hilang was-was dan kekhawatiran akan diterima atau tidaknya ibadah yang kita lakukan.
Yang menjadi pertanyaan adalah siap itu wali Allah….sebagaimana ayat “Ingatlah, sesungguhnya para wali Allah tiada ketakutan pada diri mereka dan tiada pula mereka berduka cita. (QS. Yunus : 62)”.
Alangkah bodoh jika kita mendongkel GURU kita dan mengganti sesuai dengan nafsu kita, alangkah rendah diri kita jika merasa lebih tau hakikat dan makrifat dari Guru kita…apakah lupa dulu kita belajar …apakah lupa dia mengajari melakukan amaliyah yang sanadznya menyambung samapi ke kanjeng Rosul sebagai penerima wasillah…..
Jawabpan pasti ada dihatiku dan dihatimu………..
Terakhir kusampaikan sebait puisi guruku untukmu…..
Tidak ada di dunia ini yang lebih sengsara daripada seorang yang jatuh cinta…
Meskipun ia merasakan manisnya cinta…
Kamu lihat dia menangis di setiap waktu…
Karena takut berpisah atau karena rindu…
Ia menangis karena rindu akan jauhnya sang kekasih…
Namun, bila kekasihnya dekat…
Ia menangis karena takut berpisah…
Matanya selalu menghangat ketika terjadi perpisahan…
Matanya pun berkaca-kaca ketika pertemuan itu tiba…
Pelakunya memang merasakan kenikmatan…
Namun, sebenarnya…
Kasmaran itu merupakan siksa yang paling besar di hati
8 Juli 2015Leave a reply
Cinta
CINTAMU ITU FITNAH BAGIKU….
By. Wahyu widiyanto
1. Ponpes Kramat
Cerita pun dimulai disaat aku terngiang akan indahnya senyummu… Senyum manis dengan tersungging digigimu yang tak seputih iklan pasta gigi…. Kamu manis dan ayu..parasmu selalu mengilhami lelaki untuk jatuh cinta dan menghampirimu… Ibarat kumbang mencium bau bunga dan madu dari putikmu….ehmmm….
Selalu kuingat selalu senyummu dibalik jilbabmu itu, terurai panjang sampai menutupi belahan dadamu, seperti butiran semen menutupi tembok lekuk tubuhmu…sebuah perintah sebagaimana tertulis di Al Quran bahwa jilbab itu wajib bagimu…kamu kuliah di Fakultas Tarbiyah sebuah Universitas Negeri di Salatiga cabang Semarang….
Namamu Ngori`atul Qasanah, anak Wedi Klaten, perbatasan dengan Boyolali, senyummu biasa saja kulitmu hitam tidak, putih pun tidak, coklat seperti kopi susu…rambut lurus sebahu dan ukuran tubuh 165 cm, gadis ayu sayang keringatnya agak bau…..ehm…masih bisa dibetulin kalo baunya itu, yang penting rajin mandi pake sabun bermutu dan pake hand body…..
Kuliat dia bersaing memperebutkan aku…aku yang manis dan lugu, anak kota yang kadang masih mengenal sarung, padahal temanku kalo nggak tattoo-an ya pake anting, merokok, mabuk dan nyimeng, music heavy metal dan trash metal sementara aku kadang juga nyampur sari, kadang langgam, kadang keroncong tempo dulu, itu semua aku lakukan agar ibuku terhibur setelah kematian bapakku akibat kangker paru paru….. Sebetulnya kelebihanku banyak dan baru aku syukuri ketika sudah tua ini, maen music aku bisa dari gitar, bas, ukulele, cak cuk, seruling, bahkan singsot alias bersiul juga jago…..dan berkelahi jago banget juga enggak kalahan juga enggak, keroyokan juga banyak…..
Bagaimana seingatku bahwa dalam hidup ini adalah memang setiap manusia berevolusi dan bertransformasi dari anak ke remaja , remaja ke dewasa, dan seterusnya sampai mati….akibat dendam yang namanya cinta bercampur ambisi dunia ini… sehingga aku terdampar di ponpes ini, pesantren Cebongan dekat Turusan Kidul jika tembus akan sampai Suruh…
Aku yang tak mengerti ujung pangkal permasalahan cinta segi segi itu….segi berapa aku juga nggak paham, aku yang berkhayal dengan mimpi, mimpi cita cita anak muda, pengennya jadi musisi ternama sekelas Metallica, Metallica from Salatiga, akibat cinta wanita kepada yang absurd membuatku terdampar disini, Ibuku sebagai pembela tak kuasa menahan gelombang mosi tak percaya dari kakak-kakakku…a
khirnya aku mengungsi sebagai santri, disini aku mengenal seorang dewi…
Dewi itu bernama Raras Savitri, sebuah nama yang diambil dari bahasa jawa kuno dan sansekerta yang artinya Raras adalah cantik dan enak dipandang, sedangkan Savitri artinya setia, diambil dari mitos Dewi Savitri … yang mengalahkan malaikat pencabut nyawa bernama Yamadipati……
Sore itu selepas ashar, Kyai Dahlan menyuruhku mengambil sesuatu di dalam kamar santri putri, Kyai Dahlan ini mempunyai sifat aneh dan istimewa, diantara santrinya dikenal mempunyai beberapa keramat, namanya juga pondok pesantren ”KRAMAT”….
Savitri adalah anak tertua Kyai Dahlan, sebelum kembali ke pesantren dulunya pernah nyantri di Njombang dan kemudian kembali beberapa bulan yang lalu, katanya bosen nyantri dan pengen hidup sebebas merpati…..yah, aku tau bahwa tak semudah itu untuk mengabdi dijalur ruhani itu, apalagi budaya barat menggerus ruhani dengan tontonan TV….
“Wid !!!”…aku menoleh dan terlihat gugup….
“nggih kyai ???”…jawabku sesantun mungkin….
Kulihat Kyai Dahlan berdiri di dekat pagar dari pohon teh-tehan alias dadah istilah didaerahku, daerah pegunungan dengan curah hujan hampir mengimbangi Bogor, pondok pesantren dengan dikelilingi perkebunan dan beberapa rumpun bambu petung….
2. Tembakau, Kopi, dan Raras Savitri
Aku pun menghampiri Kyai Dahlan, beliau dengan hormat…beliau sedang berdiri dekat teh-tehan atau di tempatku disebut dadah, tanaman pagar yang bisa dibentuk binatang atau menyerupai apapun itu….. kalo ditaman taman kota…namanya dipegunungan kaki Gunung Merbabu jadinya cuman di pergunakan pembatas….
Kyai Bambang itu berambut setengah putih disisir ke belakang, dan berpeci hitam ciri khas Kyai di Jawa Tengah, klasik dan khas…dengan baju kerah dibalut jas wool warna abu abu dongker, dan berdiri dihadapanku….
“ Nak Widi ambilkan aku tembakau diatas ruang tamu belakang ya….” Perintahnya kepadaku..
“inggih Kyai, sebelah pundi nggih (sebelah mana) ??”….tanyaku lagi agar yakin…
“halah, ning nduwur meja (diatas meja) …”….jawabnya…
Tanpa membalas dengan santun aku mengambilkan tembakau itu, puter badan dan memasuki lorong tempat santri putri dan anak Kyai Dahlan yang perempuan tinggal…. Ya yang tertua si Raras Savitri itu….
Aku mengambilkan tembakau itu dan bergegas menghadap Kyai Dahlan …..
Kyai ternyata telah menunggu dibalai – balai berbentuk seperti gardu ronda tempat beliau bersantai dan menerima tamu tertentu… aku dengan setengah membungkuk menyerahkan rokok dan menopang tangan tanda hormat kepada orang tua cara jawa, kemudian mau pamit…minggir….
“kosik (sebentar), mau kemana ??? …tanya Kyai Dahlan..
“ Badhe mlebet Kyai ..(mau masuk kyai)..” jawabku sesantun mungkin
Tangannya menepuk lantai papan tanda menyuruh aku duduk dan menuangkan kopi di cangkir cangkir kecil …..dan menggeser posisinya duduk ketengah gardu itu… Aku pun ikut duduk sila….
Beliau mulai mencairkan cerita dan suasana… sambil melinting tembakau “Musk Brand” dari luar, tembakaunya tipis-tipis , agak coklat muda , aromanya wangi , dan asapnya kelabu…beda sama tembakau lokal….
Kyai menarik kertas papier, kertas yang mahal kalo yang murah namanya kertas “Sek”, kalo diatasnya kertas cigarette…Kyai Dahlan ini berkelas gayanya…rambutnya saja diefek basah pake pomade, wangi minyak kasturi putih, kumisnya dipotong rapi sampai berwarna biru dan jenggot yang tersisir manis…..lelaki yang kekar berwibawa… dan lamunanku pecah ketika Kyai Dahlan memecah keheningan sambil menyodorkan tembakau….
“Wah, kulo mboten ahli kyai, kalo disuruh nglinting (saya nggak ahli kalo disuruh melinting)…”
Dia senyum dan dengan cekatan mengajari melinting di atas kertas papier…..meracik tembakau menjadi lintingan kecil seukuran cimeng, cuman tanpa bong …., kemudian menyerahkan ke aku, sambil merokok dan melintingkan lagi sampai dapat tiga, ditengah tekun kerja aku membatin…ini jangan jangan ngajak ndragon nih….
Ndragon itu istilah untuk merokok terbalik, yaitu bara apinya didepan dan ditiupkan ke mulut lawan…langsung fly…. Mabuk…
Kemudian kyai memotong cerita “ kamu itu ngaji belum becus, kalo nyanyi malah iya..” katanya sambil mengisap rokok lintingan…mengh
embuskan nafasnya dan asap bergulung bagai samudera…tipis…. Maklum rokok import tembakaunya….
“ kamu ngaji itu nggak tartil babar blass (sama sekali), tapi kalo pemahaman kamu itu jago…”
Siapapun dipuji gurunya pasti senang, aku dibilang jago ya langsung “kukuruyuk !!!!”…..
Aku kadang membatin Kyai Dahlan ini apa tau, apa tidak kelakuanku selama tinggal disini, setiap ketemu si Raras Savitri anaknya itu selalu aku sapa dengan kedipan mata, anak yang santri tentu akan bilang aku kurang ajar…nyatanya malah seneng dan balas kedip mata dengan nakal…..hadew…anak kyai ini…high……..
Ternyata kadar ketaqwaan itu tak bisa diukur anak siapa dan siapa, dan ketaqwaan itu adalah daya upaya manusia sendiri, Raras Savitri itu kalo dibilang modal bakat taqwa ya ada, orang anak Kyai Top….. Tapi selalu harus kuingat nasehat Guruku ketika aku menceritakan cerita ini dalam bentuk tulisan kepadamu…nasehat guruku itu :
“ Ingat yang paling mulia di sisi Allah itu yang paling taqwa, dan ketaqwaan itu di dalam dada orang, dan tak siapapun bisa mengukur ketaqwaan orang, artinya ketaqwaan itu menurut ukuran Allah, bukan menurut pendapat siapa saja, dan siapa yang Allah menganggapnya bertaqwa tak sesiapa pun bisa memprotesnya, karena Allah melihat jelas dalaman orang, dan orang yang bertaqwa itu tandanya di dalam Al Qur’an adalah orang yang di beri jalan keluar dan di beri rizqi tidak di sangka-sangka dari arah mana datangnya, itu firman Allah, waman yattaqillaha yaj’al lahu mahroja wayarzuqhu min khaisu la yakhtasib…”
Demikian pula si Raras Savitri ini meskipun tak terlintas dipikirannya siapa aku ini, yang dia tau hanya aku laki laki ganteng, maniz,cool, tinggi sedeng, gaya trendy…tapi dia tak melihat musibah yang kualami sampai aku terdampar disini, karena musibah itu berdasarkan nasehat Guruku dibagi tiga hal dalam hal penyikapannya dan itu menentukan siapa sih orang itu :
“ Apapun yang menimpa pada manusia itu, entah sakit, ketiban masalah, kena paku, kecelakaan, di tipu, kebakar rumah, entah apapun itu, itu di bagi dalam 3 kelompok, dan sesuatu itu bisa di baca dan di tandai, sebagai suatu tanda, dengan membaca tanda kepada keadaan orang yang di timpa, walau 3 orang tertimpa masalah yang sama, akan tak sama keadaan dan efek yang di timbulkan, padahal jelas jelas sama masalah yang menimpa ke 3 orang itu. efek akibat ketiga inilah yang mencerminkan keadaan orang itu ketika ketimpa masalah itu, sehingga di ketahui apa nama masalah itu dan kedudukan bagaimana orang itu di sisi Allah.
1. ketika seseorang di timpa masalah itu lantas timbul keluhan dan hujatan, maka masalah yang menimpa itu di namakan bala bencana akibat perbuatan dosa orang itu yang terlalu banyak. sehingga di turunkan azab oleh Allah bekenaan dengan keadaan orang itu, karena dosanya yang sudah terlalu menumpuk.
2. ketika orang itu di kenai sesuatu musibah itu bersabar dan berusaha mencari solusi atas apa yang menimpanya, maka apa yang menimpa itu di namakan teguran Allah, di ingatkan untuk kembali kepada Allah, dari kelalaiannya. apa yang menimpa itu termasuk ujian.
3. ketika orang yang di timpa sesuatu musibah itu ridho, ikhlas dan bersabar atas apa yang terjadi, dan berserah diri pada Allah dan sama sekali tak lari, tetap istiqomah dalam ibadah, maka yang menimpa itu adalah anugerah kenaikan derajad di sisi Allah.
maka apa saja yang menimpa kita atau orang sekitar kita, itu bisa di lihat apa efek haliah atau perubahan prilaku ketika tertimpa masalah itu, bisa di jadikan tolak ukur, apa sebenarnya masalah yang menimpa itu, apa azab, ujian, atau anugerah, itu bisa di lihat dari keadaan orang itu menyikapi dan bersikap ketika masalah itu menimpa. dan dari sikap itu bisa di baca. apa kedudukan orang itu di sisi Allah….”
Lamunanku pecah ketika sesaat kyai dahlan memulai tausiah sore harinya kepadaku….
“Kamu itu tidak salah wid, cuman kamu kui ketiban apes wae…aku ki ngerti jane wae ….tapi yo kui…males crito…. Wong koe kui janoko kok…janoko kae kui sing nggelemi yo akeh to….lha ning tresnane tetep nggo Subadra ( sebetulnya kamu itu nggak salah, cuman saya malas menceritakan, kamu itu hanya apes saja …namanya orang ganteng ya banyak yang suka (diibaratkan Janaka atau arjuna tokoh pewayangan dalam budaya jawa)… tetapi cintamu itu ya sebetulnya tetep kepada orang yang kamu cintai (subadra disini hanya merupakan ibarat bahwa aku yang berhak menentukan cintaku dan bukan orang lain)…)
Beliau cerita begitu membuatku berhati hati , jangan jangan nie kyai nggak bisa ditipu nih…atau pernah liat, atau pernah dapat info dari santri putra tentangku, atau anaknya yang cerita ngadu, atau malah anaknya minta dijodhohkan ama aku ( kalo yang ini ngarep banget…hehehehe)……..
kembali kecerita di balai balai dengan Kyai Dahlan dan aku, sambil menyulut rokok lintingan keduanya dengan korek zippo, korek zippo dengan gambar Harlley Davidson dari kuningan, korek dengan tulisan limited edition pada pantatnya, dengan serie 34521, serie 5 angka yang sangat langka, korek saja harganya jutaan, kata kyai hadiah dari jamaah pengajian…….. sambil menarik asap rokok tingwe (nglinting dewe), kyai dahlan lanjut mewejang aku….
“Nak Wid,… hidup itu harus berpegangan pada dua hal Al Quran dan Hadist, Allah dan juga Rosululloh… nah demikian pula Nak Widi nantinya dalam hidup….wong nek iman iku abot (orang beriman itu berat), ganjarane swargo (hadiahnya surga), nek gampang ya hadiahe rantang (kalo gampang hadiahnya rantang)……kaya kehidupan sini ini, coba perhatikan kyai jentrek jentrek (kyai banyak berjajar) tapi liat itu yang istiqomah berapa??? yang tawadlu berapa??? yang asli berapa??? yang dapat jadi panutan umat berapa???…. jangan ketipu dengan bajunya yang bershorban, halus……orang tersingungannya juga masih gede….. jangan pernah kamu melihat segala sesuatu itu dari rupa, misalkan rupanya baik, fisiknya baik, bajunya baik, tongkronagnya mantap…istilahe opo kui????”…tanyanya padaku…… dengan santun kujawab “performen, kyai” “nah….itu…i
tu…”…jawab beliau………
3. Flash Back
Kita tinggalkan cerita Kyai Dahlan dan aku di balai itu, aku yang sok pura-pura santri dan alim padahal seperti burung condor pemakan bangkai, pura pura nggak bisa melinting tembakau padahal malah nglinting ganja, pura pura alim padahal pergaulanku di Semarang itu amburadul…. kuliah juga nggak jelas juntrungannya, oh iya lupa yang kumaksud balai itu ya kalo orang Sasak bilang baruga atau bruga`, kalo orang Bali bilang balai bengong, kalo menurutku sebagai orang kota, ya pos kampling nih yang cocok untuk istilahnya……
Masih aku ingat ke dua puluh satu hari tinggal disini ….. pas aku suruh Kyai Dahlan untuk masuk kedalam tapi dihalangi si Mbak Raras…
”saya disuruh abah, Mbak Raras..”
“ Disuruh apa ?…”
“ itu disuruh ambil shorban bapak yang warna hijau…”
“Bentar…..”…abah…ini Mas Widi lho !!!!…”
“ udah kasih saja…”..Kata Kyai Dahlan dari seberang…..
“ tuh khan mbak raras, suruh ngasihkan ,brarti dapat bonus cium pipi nih…”…pancingku…
“abah…mas Widi nakal…nie lho bah…!!!!”…… dia mengadu, aku malah tambah cuek……
“ wis to…kasihkan ke mas widi cepetan, abah nggak papa disini….cepet …abah mau ngisi pengajian….”
“tuh mbak suruh kasih pipinya…eh…shorbannya…” jawabku sambil bercanda…
“ya , udah…nih…..” katanya sambil mengulurkan shorban hijau Kyai Dahlan tapi nggak jauh , tangannya ditekuk tepat didepan dada…
Begitu aku bilang, “maka…..” belum sampai kata “sih”…ceprot….malah aku yang dicium Raras Savitri… Aku beringsut “pura pura nolak “ ,takut jadi fitnah khan ini ponpes, kata temanku yang anak kyai besar jika ketauan pacaran akan dikawinkan oleh kyai…dan aku berfikir…(masa depanku bagaimana ????)…ala mak…takutnya…orang masih kuliah juga, trus ngasih makannya bagaimana…..”#@%*$”… pikiranku bercampur aduk…..
` Dari Usamah bin Zaid R.A bahwa Rasulullah S.A.W bersabda yg bermaksud; ”aku tidak akan meninggalkan suatu fitnah yang paling berbahaya sesudahku nanti kecuali fitnah yg dihadapi oleh kaum lelaki dengan sebab kaum wanita” …Riwayat Bukhari dan Muslim….
4. Kebun belakang yang Kramat
“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al Israa’: 19)
Kebun tempat aku nongkrong ini dulunya tidak serapi ini, hanya berisi tanaman besar seperti duku, langsat, pundung (semacam anggur tapi berkayu keras), dan yang lain lain kebun ketela, singkong dan nanas…oh iya nanas ini sebetulnya ideku ketika kemarin musim nanas…aku ambil kuncung tasnya nanas di dapur belakang…kemudian kyai tanya….”arep di mggo opo???(mau dipakai apa ???)” aku menjawab..” di tandur mawon to kyai, ting wingking nikun khan lumayan ombo (ditanam saja kyai, dibelakang itu tanahnya masih luas) jawabku dengan logat jawa tengahan….
Setelah itu kyai malah memperhatikan aku menanam kuncung nanas itu dibelakang dan sambil nanya nanya aku dapat ilmu dari mana, ya karena jaman itu belum ada internet apalagi FB ya pasrti dari pengalaman …semuanya serba pakai riset jadi kalo segi pendalaman materi mungkin orang jaman dulu lebih mendalam dari pada orang sekarang karena kebaikan itu akan membutuhkan proses… terciptlah disudut kebun itu berbagai macam ide dari ku, kebun seluas 4000 meter persegi, ada tanaman nanas sebagai pagar pembatas…..
Di kebun itu juga aku menyapunya, dan mencabuti rumputnya dulunya hadeh…sampah daun kotor bertebaran tiap hari dan menurutku santri santri itu pemalas yang bodoh, kalau cerita dalil panjang dan rumit tapi kalo praktek nol besar rata rata, misalnya jagalah kesehatan… bak mandi dimasukin kaki kalo wudlu sementara sebelahnya sedang kumur kumur…..pikiranku ini santri nggak diajari sopan santun dan tepo sliro alias toleransi…..
Sekarang kebun itu menjadi rapi bahkan tanah gemburnya telah tecipta guratan semacam rambut yang tersisir dan terpola dari ujung ujung sapu lidi …. dan aku buat juga tungku yang aku buat melingkar dari sisa sisa batu bata bekas pembangunan yang sudah lumutan, melingkar dan dapat dijadikan penghangat dan pengusir nyamuk dikala malam pengen nongkrong, juga aku buatkan lampu dari sisa kaleng cat dan kulubangi kuberi sumbu dari kain bekas alias gombal, semuanya aku kerjakan sendiri sehingga ada senthir (lampu dari minyak tanah) dan tungku, bisa juga kadang santri ikut ikutan bakar bakar disitu kalo malam dan bikin kopi….Disitu juga aku membuat lubang kecil, awalnya kyai bertanya :
” kamu bikin apa nak widi ??? kok kurang kerjaan saja kerjaannya ???”
“buat tungku memasak , bisa buat santai kalo malam kyai”
“lha emange model kepriye ??? (bagaimana ???)”
“ya modelnya nanti kyai bisa lihat….” jawabku seolah malas menjelaskan….
Tiba-tiba muncul kopi dibawa si cantik Raras, matanya berbinar binar, jilbab dengan celana jins biru, kayaknya dia berusaha berdandan setrendy mungkin agar mempesona aku (GR)…..
“Nak Wid, glo kopine teko….( ini kopinya datang) ”
“nggih kyai monggo…..(iya, kyai silahkan)…”
Tiba tiba tatapan kami bertemu…Raras kayak terpesona denganku meskipun berusaha keras mengendalikan keadaan…Kyai Dahlan, seperti melihat gelagat…
“sana masuk….. prawan kok sobo kebon (perawan kok didalam kebun)”
sambil cemberut lucu Raras beringsut masuk, senyumnya lucu seperti anak dapat mainan baru….
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11] : 15-16)
aku melanjutkan pekerjaanku…dan dari balai itru Kyai dahlan bertanya lagi..
“lha terus cara kerjanya tungku buatan kamu itu bagaimana ?”… “nah ngeten kyai (nah, begini kyai)”
Saya menjelaskan pertama tungku dimasukkan daun daun kering dan ranting dari kebun itu kemudian ketela singkong dimasukkan ke dalam lubang itu , selanjutnya ketela ditutup daun lagi dan ranting…
“tunggu !!!” jawab kyai…” nanti asapnya khan kemana mana itu” …
dengan santai aku jawab “lha enggih kyai”….
“tapi apa bisa matang ??”…
“iya bisa, kalo ketela baru diambil dan dicabut gini malah ada manis manisnya dan teman minum kopi yang enak kyai”….
Kulihat Kyai Dahlan malah semakin minat dan aku disuruh coba….
” kamu ini anak kota, idenya aneh aneh saja, santriku yang orang desa malah gayanya sok kota…..”
“coba kalo berhasil nanti ditulari ya…”
…”inggih kyai jawabku…”
dan bull….api kunyalakan dari larahan itu (sampah itu)…asapnnya nggak banyak seperti yang diperkirakan kyai…
“lha kok ora kumelun (lho asapnya kok nggak banyak)”..
“inggih mboten kyai (ya enggak kyai), kayu dan daunnya sudah dipilih bukan dari tanaman yang biasa, daun dan ranting dari kayu yang keras jadi asapnya kayak angklo (tungku arang)” jelasku…
Kyai Dahlan tambah mangut mangut dan menyuruhku duduk didekatnya… sebagai murid titipan ya harus nurut saja…bagiku setiap manusia itu mempunyai hak sama dalam bertindak dan memetik hasilnya.
” Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. )…..
Selepas ashar itu dari dalam keluar keluarga kyai, mas Guntur Pradana, anak kyai tertua yang nyantri di mana mana dan jago pencak silat, orangnya tinggi besar dan ganteng, putih, gondrong dan pake anting, gayanya malah nggak mencermikan anak kyai, lebih sekuler omongannya timbang aku.
Aku menyalami Mas Guntur dan mempersilahkan duduk dibalai dan aku menghampiri tungku ajaibku, tungku didalam tanah untuk memasak ketela pohon alias singkong….
Dari dalam muncul, Raras, si kecil Pradipta, dan Nuraini adiknya persis si Raras…dan kyai dahlan seolah nggak bisa menolaknya…. aku semakin kikuk mebolak balik sampah ranting itu… dan dari dalam Nyai Dahlan muncul membawa teko kopi dan gelas …..
Aku mau kabur juga sungkan saja, salah tingkah anak muda kayak mau ketemu calon mertua, dan ketelaku beberapa saat sudah matang…aku mau permisi malah diajak gabung dibalai itu….
Akhirnya dengan setengah kikuk aku gabung dan master piece ketela bakar khas “santri edan” telah matang dan aku jumputi dengan capit dari potongan bambu..kutebang beberapa helai daun pisang sebagai alas kami makan…kami semua tertawa riang meskipun kadang aku curi-curi pandang melihat raras yang cantik tak terpayang…..inilah silaturahmi bagiku…sambil menyelam minum air, sambil makan melirik pujaan hati…
” Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)…
Kami bercanda disitu aku kemudian melebur akhrab, aku semakin cuek dengan gayaku, gaya yang dianggap mempesona perempuan seusiaku dimasa itu… di kebun ini, peristiwa silaturahmi terjadi, aku sebagai lelaki pembawa inovasi baru dan kyai dahlan seolah dapat anak lelaki baru, jagoan santri meski hanya kelas debutan dan cabutan, lelaki yang dititipkan kepadanya karena bermasalah dalam hidupnya…
Aku disitu memang merasa sebagai idola , bagi santri putra aku sering bercerita masalah kebut kebutan dan menggoda cewek, taunya mereka itu pengalamanku asli padahal aku dapat dari nonton film bioskop, di Salatiga namanya “ekstra show”.. bioskop murah kelas anak sekolah…
Mereka nggak paham aku dikeluargaku itu adalah “BAD FIGUR”….gambaran lelaki buruk dan bodoh, lelaki paling kacangan di keluargaku, terlemah dan ter madesu istilah keluargaku itu..masa depan suram katanya….
mungkin keluargaku itu lupa nasehat orang bijak, orang yang bijaknya seperti guruku Kyai Nur itu menasehati bahwa istilah itu boleh melekat didiriku oleh pengakuan keluargaku, tapi ingat … ” bagaimanapun di hindari, waktu akan menjelaskan, KAU ITU PAHLAWAN DALAM GELANGGANG DUNIA ATAU PECUNDANG . waktu akan menjelaskan, dan menjelaskan dengan fasih, tak usah merasa hebat dalam dunia ini, tetap saja waktu akan menjelaskan dengan tartil kehidupan ini….”
Bagiku sore ini selepas ashar menjelaskan orang itu jangan merasa levelnya tinggi hanya karena kaya akan dunia, karena semua itu sementara dan menipu…
aku saja meskipun dianggap kelas ayam sayur dikeluargaku tapi istimewa disini…
lelaki kurus bernama Widi…..
5. Menuju Rumah Salatiga
kita tinggalkan cerita dikebun dengan keluarga Kyai Dahlan….
malam itu kabut mulai datang tipis tipis aromanya, seperti bau tanah dan rokok filter menurutku begitu….
Dibawah rumpun bambu, kulihat bayangan bayangan…. bukan bayangan hantu tapi menyala, orang .dulu selalu takut kalo itu hantu wedhon..yaitu hantu yang bisa membesar dan tambah membesar…tapi menurut survei kecil kecilan yang kulakukan, yang menyala diakar akar bambu petung adalah fosfor, karena menyala ditempat gelap, itu hanyalah akar yang tumbuh dan terkena embun pagi jadi jelas bahwa wedhon itu salah kaprah saja, memang saya itu selalu dengan hasil survei pribadi, jadi ya sifatnya percaya sukur nggak ya masa bodho….
Diluar ponpes itu aku menghadap jalan…. ternyata anak anak kampung sebelah pada nungguin Mas Yatno ngapel anak kyai deket jembatan Cebongan situ… maklum karena lokasi jauh jadi ya dikawal segala, dan anak jaman dulu itu nggak sebebas sekarang jadi kelas ngapel saja harus dianter rame rame….. “kang, weh koe ning kene to….(wah, kamu disini to…)”
“iya ” jawabku kepada mereka…jumlahnya ada 3 motor…ada Andi, Anton, Edy, Kardi, ada lukman si penakut…sambil ngrokok di dekat Ponpes Kramat Cebongan itu….
“ngopo nyang kene? (ngapain disini ???”)….
” nyantai saja” jawabku…
“do ngopo kok mrene???(pada ngapain kesini?)”….
“biasa….” jawab mereka sambil senyam senyum….
“mulih gak kang…(pulang nggak???)…..tanya mereka ngajak pulang…..
“embuh lah”…..jawabku…..
tiba tiba mas guntur keluar… dan ikutan nimbrung….gelagatnya dia mau ikutan kabur….mana motor cuman 3 biji….
“bagaimana mas cenglu? (bonceng telu alias satu motor bertiga)”….en
tar tidur dirumahku jawabku….”….
Mas Guntur diam dan menjawab….”sik tak matur bapak (bentar saya pamit bapak)….
dia masuk kedalam dan keluar menggangguk tanda ikut…
Sebentar Kang Yatno dah selesai ngapel, meluncurlah kami ke Salatiga… lewat Cebongan turun belakang Pabrik Damatex dan ABC trus turun pasar sapi dan aku langsung minta anter kerumah….. ibuku tercinta…menyambut bahagia…kamar disiapkan untuk mas guntur, dan aku dikamar utara……
Kami ngobrol diruang tamu kemudian kamar tv tengah…. barulah terbuka bahwa sebetulnya dulu saya pernah ketemu dia ketika dia jadi aktivis mahasiswa…..
aku pernah maen band di kampusnya dan dapat sambutan bagus dan meriah karena pakai theatrikal dan pembacaan puisi oleh Kang Dian, nah Kang Dian ini dulu gabung dengan Adnan Buyung Nasution sekarang jadi lawyer di Depok Jakarta dan kemaren jadi tim sukses Pilpres Jokowi…..
Mas Guntur tanya aku dulu megang apa….. di band itu aku megang gitar lead merk ibanes warna putih…. dan dia bercerita,”brarti kamu serombongan aku yang menjamu makan nasi bungkus?”…
“lah iya, dibelakang panggung to”…jawabku…..
dia pun ngetes…kamu nyanyi lagu apa?”…….
“waktu itu lagunya Iwan Fals dan Swami to mas? “…aku balik tanya…..
“iyo sih…itu lagu yang megusulkan aku pas teknical meeting….”…
Aku pun mengambil gitar bolong di depan…..memotong lirik……
Nyanyian jiwa
Bersayap menembus awan jingga
Mega mega
Terburai diterjang halilintar …….
aku pernah ditikam cinta, pernah dilemparkan badai…..
tapi aku tetap berdiri….oooo
ooooo………….”
……………………. # sambil ketawa bareng # …… jawabnya “iya betul itu kamu……..”….
6. Larut Malam di Osa Maliki.
Aku besar dirumah ini, rumah besar dengan dua kamar mandi, rumah yang penuh kenangan hingga kini… rumah dengan halaman disekat pohon klengkeng…… dulu tak seperti ini, banyak tetangga maen kesini… di era globalisasi sepi…dan mati….
Dan satu persatu telah pada pergi, rumah rumah besar disekitar jalan ini seperti rumah hantu tak berpenghuni, semuanya mati dalam sepi…. rumah berjajar seperti susunan misteri masa depan… dengan dibukanya jalur ring road salatiga menambah mencekam jika malam….
aku berkaca pada langit malam dan mendung bergelantung di awan…..
Aneh guntur didalam malah nggak tidur, anak kyai itu juga nggak ngaji nggak ngapa ngapain, jauh dari kesan agamis versi aku, setahuku anak kyai itu agamis kayak bapaknya tapi si guntur itu kok enggak, sebetulnya bukan hanya Guntur yang begitu….temen
ku kuliah anak kyai khos jaman Gus Dur aja malah kalo nakal bareng dan ajak ajak aku…..
Aku menyesal hidup tanpa panutan, pemeberontakan karena tak ada panutan, yang menasehati baik malah kelakuan lebih culas dari pada yang dinasehati, seolah olah kebaikan bagi mereka hanya lancar dan lincah diujung lidah….
“lho mas…ora turu? (nggak tidur?)”….
“enggak ngantuk…” jawabnya dambil maenan remote tivi..
Aku yang baru keluar kamar meninggalkannya sendiri disitu dan kekamar mandi, kencing dan pengen mandi…jinabat dulu lah…..abis mandi sholat tahajud dan berdoa…panjang dan menentramkan….. sehabis sholat aku bikin teh anget dan kubagi dua….kupersilahkan mas guntur untuk meminumnya….
“ngopo mas, kok koyone suntuk..(sepertinya terlihat suntuk)….”
“iya, sebetulnya aku itu ada masalah…”
“lha masalah apa to mas?”….
“aku itu pacaran ama anak IAIN Kalijogo Semarang…”
“ehm….lha ngopo mas meteng po? (knapa apa udah hamil??)”…
“lambemu!!! (mulutmu)”…..kami ngakak berdua…..
7. Mas Guntur Pradana Vs Dik Widi
Mas Guntur Pradana ternyata membawa misi khusus, misi sendiri dan misi bapaknya….
misinya lari kenyataan bahwa dirinya sebagai ketua senat juga harus berakhir dengan gelar drop out karena terbukti sebagai pemalsu dalam skor nilai setiap sks mahasiswa, setelah jaringannya terbongkar akibat nilai mahasiswa dari dosen tak sama dengan yang dicantumkan dalam lembar khas yaitu kompilasi hasil study…..edan ini anak bagaimana bisa dia dan komplotannya lakukan hal yang menurutku diluar mewajaran…hal yang isinya manipulatif, di era itu hal pemalsuan hasil study itu sudah merupakan kejahatan besar kalau sekarang ijasah palsu saja orang sudah mengganggap hal kecil…..
Kejahatan yang nilainya sama berkurangnya dengan fitnah untuk menjatuhkan kredibilitas seorang atas dasar nafsu dan kedudukan, orang yang benar jadi salah yang salah malah mengaku benar…..
Kadang orang telah lupa mengambil kesimpulan atas pemberi berita dan dari mana sumber berita dan yang lebih penting dari latar belakang si sumber berita…..
Bagaimana mungkin orang yang bertingkah laku baik karena amaliyah yang menggerusnya menjadi pribadi yaag baik malah kalah dengan orang yang terlihat baik tapi minim amaliyah????….
Bagaimana mungkin orang yang mulia menjadi salah dan orang sudra tiba tiba menjadi mulia jika kita tak menilai dari amal perbuatan dan amaliyah ibadahnya……
Mas Guntur Pradana membawa kabar yang mengejutkan juga mengejutkan lagi bagi diriku ini, bagaimana mungkin aku percaya bahwa dirinya anak kyai yang santun tapi diluar beringas bagai mafia film mandarin, bagai yakusa di jepang, gank dia beberapa aku kenal di semarang, dan dia ternyata juga telah mengetahui siapa aku ini di kampus……harimau pemalu bernama widi…..ehm….
Dia ternyata juga masih saudara dengan mbak Qoriatul Khasanah (Qori) itu, karena sebentar lagi akan mengawini kakak perempuannya secara siri karena masih sama sama sekolah dan belum mempunyai pekerjaan…….
Aku yang mengetahui dari obrolannya malam ini, dan perintah mertuanya mengecek kepada aku, apakah benar Widi itu lelaki yang dicintai adik iparnya dan apakah benar Widi melakukan hal sejauh itu kepada adiknya itu…. aku harus menjelaskan hal itu dan mulutku mulai terbuka….dan berkata…
“Mas Guntur… jika salah dan melakukan apa yang dikatakan adikmu ipar itu kepadamu dan keluargamu aku rela dipotong tanganku, aku tak mau mengakui apa yang aku tidak lakukan, coba mas fikir…pernahkah aku memegang tangan adikmu itu, menyentuh kulitnya, dan atau menciumnya bahkan lebih dari pada itu???? pernahkah kalian tanyakan kepada adikmu ipar Qoriatul Khasanah itu, jika aku memang merespon cintanya aku pasti akan lakukan hla hal semacam itu….ini khan enggak jawabku…memang banyak yang menjuluki aku “play boy” dan banyak perempuan mendatangi aku, tapi ya nggak segitunyalah mas guntur…..setiap wanita itu membawa sex appeal masing masing, akan berbobotnya wanita bukan hanya segi fisiknya tapi karakternya juga, bagaimana mungkin aku tertarik dengan adikmu ipar itu sementara bicara hanya sepotong, tingkahnya aneh katrna kadang sering marah kepada penghuni kost dibelakang itu….”
rumah ibuku ini memang disekat dua karena yang belakang untuk kost anak anak IAIN salatiga…… nasib yang kutanggung akibatnya adalah sebagai bapak kost yang masih seumuran dengan anak kost adalah jika anak kost jatuh cinta dengan bapak kost yang flamboyan kayak aku ini…..
” aku percaya kok Dik Widi, aku justru melihat nya lain mengapa sampai engkau dititpkan ke bapakku… atas kesalahan apa? dan kok bisa sampai hal itu terjadi…”
“mas guntur, aku itu anak terkecil yang tak pernah merasakan pujian tapi kalo kritik pedas yang pedasnya mengalahkan ditapuk srandal (ditampar pakai sandal) sering banget, seburuk buruknya aku nggak mau makan fitnahan seperti itu…..”
“ehm…aku baru mengerti ketika bapak ceritaada santri titipan dirumah bernama widi,anak kuliahan yang kena fitnah…”
“ternyata kamu to lelaki yang dimaksud itu, ya lumayanlah….m
ungkin karena kamu pantas jadi idola…”
“idola apa Mas Guntur, orang wanita yang aku damba dan aku cintai saja malah memilih lelaki lain…..”
8. Menyusun Cakrawala
Sekitar jam Sembilan-nan Mas Guntur pamit pulang, aku ijin di rumah dulu melepas kangen dengan ibu alasanku waktu dia berlalu… dia berkata “beres”, “nanti aku lapor Bapak”……
Sambil minum teh manis kami ngobrol diruang tamu…..
“piye Le kabarmu ??? (bagaimana nak kabarmu ???)”
“apik buk (baik bu), kabeh wis jelas lan gamblang (semua sudah jelas dan gamblang), aku dah mendapatkan semua penjelasan jebule kui si Qori kae adine ipar Mas Guntur, calon calon “ ralatku, “trus qori kui ngakune wis pacaran karo aku, uwis macem macem critane ning keluargane, lha aku khan njelaske nek ora ono hubungan opo opo malah ngobrol wae durung tau, kayane cah kui rodo gendeng po piye ??? ( Qori mengaku dengan keluarganya telah pacaran denganku, melakukan macam macam, aku menjelaskan bahwa tak ada hubungan apa apa dengannya , mungkin anak itu setengah gila atau bagaimana ???)” dan aku ngakak bareng dengan ibuku…
Ibuku pasca pensiun sebagai guru. Kesibukannya arisan, pengajian, dan mengunjungi sanak family… akibat fitnahan si Qori itulah aku diselamatkan Ibuku menjadi santri di Kramat Cebongan, karena desakan kakak – kakakku bahwa aku mesti melakukan hal itu, tuduhan tanpa dasar yang harus aku terima sebagai anak yang dipasrahi tugas menunggu orang tua dan kost kost-an, induk semang yang muda yang mengidola…..hehehehe…..
“ya , udah aku nanti yang ngomong ama mbak karo masmu , biar semuanya jelas, wong udah tak jelaskan pada ngroyok ngeyel saja, aku sampai kesel (capek) mengatakannya dan ngasih tau satu persatu…”
Aku pun mengambil gitar bolong dengan tulisan “Jongasi” sebuah tulisan dengan makna yang simple tapi dalam, artinya “Jangan sampai”…sebuah makna konotatif dan denotative yang berpadu jadi satu menjadi makna baru…”jangan sampai aku melakukan itu”…
“le, wis suwe ibu ora krungu koe nyanyi… (sudah lama aku tak mendengar kamu menyanyi)”
“lha nyanyi lagu opo buk (nyanyi lagu apa ibu??)” balasku …
“terserah, sing penting lagu Indonesia, ora lagu inggris, ora karo bengak bengok (tidak dengan teriak teriak)”…
Ibuku memang tak tau falceto, screaming, groumming, pic control atau apapun itu teori menyanyi yang membingungkan, yang dia tau lagu yang enak didengar simple dan penghayatan…kayak deklamasi dan puisi yang ada suara musiknya…itulah ibuku….
Sambil mikir aku memetik gitar bolong merk Osmond itu, gitar import…import buatan Bandung….muncullah lagu…. “yang terlupakan”…
Denting piano kala jemari menari
Nada merambat pelan dikesunyian malam
Saat datang rintik hujan bersama sebuah bayang
Yang pernah terlupakan
Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata
Seperti menjelma waktu aku tertawa
Kala memberimu dosa
Oh maafkanlah
Oh maafkanlah
Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti…….
Ibuku kelihatan bangga ketika lagu itu berakhir dan aku akhiri dengan sendu, sebuah lagu yang mewakili perasaan kami masing masing saat itu..
“ kui lagu judule opo? (itu lagu judulnya apa??)” Tanya ibuku ditengah kesunyian…
“Yang Terlupakan, bu…penyanyinya Iwans Fals”….jawabku..
“ critane kok sedih men (ceritanya kok sedih sekali??)”…
“ah ora ah…(ah tidaklah)…” … jawabku..
Ibuku menahan nafas dan kemudian melebarkan pembicaraan….
“ lha Piye jare Pak Kyai Dahlan…..(bagaimana kabar Kyai Dahlan ???) ” Tanya ibuku memecah kesunyian ruangan…
“ yo, santai saja…nggak ada yang istimewa disana….” Jawabku..
“ santai bagaimana ?? tingkah lakumu dijaga ya kalo disana jangan ngisin ngisini (jangan bikin malu), dan merendahkan nama baik orang tua”…nasehatnya…
“ ya enggaklah bu, tapi anakke Kyai Dahlan kae sing adine Mas Guntur ayu…”…
“ we, lha piye ?? (lha bagaimana ??)…
“Tak pek pacar wae piye ?? (tak jadikan pacar bagaimana ???)” tantangku…
“wah….. tak ndelok sik ya……(saya lihat dulu anaknya)……”……..
9. Mata Dewa
Sehari kemudian aku pamit ke ibuku ke Cebongan , langkahku mantap naik Izusu Elf menuju suruh, turun di jembatan Cebongan setelah Tingkir….
Aku berjalan menyusuri jalan dengan suasana air mengalir bening dan dingin, air limpahan Sendang Senjoyo yang berates taun mengalir di Cebongan…turun sampai Gendongan sana..
Aku tak berkostum santri tapi jins semi begie dan topi NY warna biru ,topi bisbol klub bisbol terkaya sedunia……
Sampai disana kulihat Kyai Dahlan selesai memberi pelajaran Kitab kepada para santri, sementara aku cium tangan trus masuk kedalam karena diperintahkan makan siang…
Di lorong kamar itu, berpapasanlah aku dengan Raras Savitri yang seolah menunggu kedatanganku siang itu….
Dia menghampiri dan langkahnya tegap berani..
“mas Widi aku pengen ngomong berdua, nanti aku tunggu di kebun belakang selepas Ashar…”
“iya “ jawabku ..
Lalu masuk kekamar cuci muka dan makan bareng santri santri putra..
Namanya diponpes itu gossip juga ada, mereka ngobrol bahwa yang naksir Savitri itu banyak dan banyak yang ditolak dan patah hati trus keluar jadi santri… Ada yang sampai pulang minggat nggak kembali…..
Raras Savitri telah menungguku di kebun belakang itu,
Lelaki mana yang tak takjub dengan dirimu..
Rambut mengalun lurus “ngandan ngandan” sampai kepunggung..
Tinggi dan senyum manis selalu menghias wajahmu..
matamu indah seperti “damar kanginan”..
kakimu jenjang bagaikan “suthang walang”…
bibirmu indah bagai “ron jambe sinigar”….
Gambaran pujangga jawa pun melekat padamu, sore itu tumben engkau tak berjilbab, hanya kerudung menyilang menyisakan keindahan bagi lelaki hidung belang seperti aku…..
Besuk beberapa hari lagi atau minggu atau bulan dia tak tau akan melanjutkan kuliah di UII Jogja, sebuah universitas swasta yang mahal dan islami… Aneh memang jaman sekarang Islam Itu Mahal, Islam itu Kaya , Islam itu Ekslusif …demikian gambaran umum untuk masyarakat kelas bawah seperti aku ini…sebuah mimpi yang susah kami raih dan rasakan nikmatnya sekolah dengan julukan “mahal” itu…..
Intinya sih pamitan dan minta cium perpisahan, aku menolak dengan segan, pikiranku selalu trauma dengan namanya jebakan, jebakan atas nama cinta… jika kamu pernah merasakan jebakan cinta …kamu akan tau rasanya tak berdaya, perangkapnya seperti jaring laba-laba, rapuh tapi mematikan…..
Lidah gelombang jilati batinku
Belaian karang sampai kejantungku
Jingga matahari ajak aku pergi
Kasihku tulus setulus indahmu
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Sore itu aku berpamitan juga dengan Kyai Dahlan dengan alasan persiapan masuk kuliah di Semarang, sementara Raras mengejar dijalan keluar pondok Kramat , dan berjanji besuk akan bertemu di acara pengajian remaja di Masjid dekat rumahku….
Lompatan cerita waktu yang ditunggu tlah tiba, aku menghadiri acara pengajian itu dengan dalih mengantar Ibuku tercinta, sambil di jalan aku bisiki..bahwa nanti bertemu Raras Savitri itu….anak Kyai Dahlan yang ingin aku jadikan pacar, baru pacar belum calon istri, Ibuku santun melihat dirinya, Raras Savitri menyambut dengan mencium tangan dengan anggun, ciuaman bidadari nan ayu, keindahan wanita jawa bernama Raras Savitri..
Kami ngobrol sebentar dan ibuku masuk ke-masjid, dia diluar bersamaku dan karena ramai anak-anak maka pembicaraan berubah jadi malu malu…
Suasana tak mendukung, kusuruh dia dekat ibuku di dalam masjid, usahakan merayu ibuku kataku sambil berbisik, seolah dia nurut saja dan sangat berani mendekati ibu, ibuku sudah aku atur strategi menghdapi calon mantu, pura pura jaim dan mengorek informasi lebih dalam mengenai Raras Savitri…idola baru ngrumpi saat ini, saat hidup sedang penuh pelangi, pelangi semu namanya cinta berpedoman “bobot bibit bebet”, slogan yang kadang kurang pas untuk ukuran hidup di dunia ini, meski kehidupan ini kadang penuh takaran…..
Setelah kejadian itu, komunikasi hanya lewat telp dan sebulan sekali kalo ada waktu bertemu atau ada waktu bergantian meluncur ke Jogja dan Semarang, tempat asyik pacaran ya di teras rumahku itu…memandang lalu lalang kendaraan dan suara knalpot kendaraan…
Kejadian romantic juga jarang kesampaian, suasana sepi juga jarang kami temukan, isinya pergi bareng ibu, makan bareng di Ponpes Kramat, atau nonton bioskop kalo punya duit lebih…sisanya banyak aku habiskan waktu kepada teman temanku di Semarang, lebih hidup dan bergairah, urusan cewek bernama Raras Savitri ini bagiku cuman adu bejan (siapa tau beruntung) , kalo dikatakan cinta ya nggak mendalam, dibilang enggak ya eman wong dapat cewek cantik….
Taukah engkau yang namanya godaan itu… Guruku Kyai Nur pernah berkata :
“ Setan setan itu akan berusaha dan berusaha sampai kamu di sesatkan dari kebenaran, sampai kamu di palingkan dari jalan kebenaran, mereka akan mati matian membujuk merayu, sampai kamu tersesat, mengikuti jalan setan itu, tapi setelah kamu tersesat mereka lalu tak memperdulikanmu, karena tujuan mereka adalah menyesatkanmu. dan setan itu ada setan dan jin dan manusia, semua yang mengajakmu melenceng dari jalan kebenaran itu adalah setan, jadi bisa saja setan itu dari teman dekatmu, dari saudaramu, paman, tetangga, istri, anak, atau siapa saja orang lain selainmu, tandanya adalah membujuk merayumu mengajak pada jalan kesesatan. dan jadikanlah dan anggaplah setan itu musuhmu, sekalipun itu dari orang yang kamu sayangi “.
‘ Dan Allah itu mengajak kepada jalan hidayah dan kebenaran, dan setan itu mengajak pada jalan kegelapan dan kesesatan. kenali lah setan setan di sekitarmu, tandanya adalah dia membujuk, merayumu, mengajakmu. sebab jalan yang di tawarkan Allah itu tidak kenal bujuk rayu, sogok sogok, iming iming, dan keculasan, dan jalan cara setan itu penuh dengan itu semua, dengan rayuan, ajakan, sogokan, bujukan, iming iming dll….jika kamu telah terbujuk setan, hanya ada sesal di ujungnya “ .
Tiba tiba Raras Savitri menghilang, sulit ditemui dan sulit komunikasi.. aku malah semakin sibuk dengan keluar masuk studio music, ngeband dengan teman teman kuliah, kadang kalo pulang maen campur sari, dua sisi yang kontras…seolah Raras Savitri terlupakan dan terbengkalai…ibuku yang dulunya rajin menanyakan juga mulai bosen menanyakan karena aku juga semakin cuek dengan duniaku, dunia mencari jati diri…..
Dua bulan dia muncul, perempuanku Raras Savitri muncul kembali dengan berita menggemparkan yaitu “HAMIL”, setelah musibah fitnah fitnahan kemaren ibuku nggak heboh lagi, berita itu ditanggapi dingin….
“tenan to, bejane koe ora tenanan karo Raras Savitri, meskipun anak kyai tapi bedo karo kasunyatan (kenyataan) , saiki firasat`e ibumu iki terbukti….piye le koe (bagaimana kamu nak???)….”
“lha menurut ibuk piye ?? (lha menurut ibu aku itu bagaimana??)….”
“kayane koe santai, apa duwe pacar liane to ?? (apa punya pacar yang lain ???) “…
“ yo ora , kurang modal bu…mbok tukok`e motor to ??”…pancingku..
“kebutuhane akeh le, mengko mbakyumu karo masmu do`ra setuju (kebutuhan banyak dan nanti kakakmu pada nggak setuju) ”…..
Alasan klasik yang selalu melekat dari dari dulu, sebuah realita paling ter-“BULL-SHIT !!!”….sesuatu yang harus dijalani , sebuah fakta yang selalu menghantui, perasaan seolah ora nrimo ing pandum (menerima pemberian Tuhan)….
Sore itu, ibuku arisan, tirai malam telah mulai tiba dan matahari mulai sembunyi dan tak sungkan lagi istirahat dibarat, karena rumah menghadap timur jadi teras depan sudah mulai nyala lampu….dan lalu lalang kendaraan mulai lenggang, tumben tak seramai biasanya..
Motor astrea prima warna hitam memasuki pelataran rumahku, pagar depan waktu itu masih berupa kayu berwarna biru…turunlah dirimu Raras Savitri…
Aku tak menyambut tapi menunggu diteras rumahku……dia mencium tanganku, memelukku dan menangis , air matanya menetesi kaos bergaris abu abu milikku….
Pelukkannya semakin melemah dan dia pergi dengan motornya…perpisahan tanpa kata kata….engkaulah RARAS SAVITRI si Mata Dewa….
Aku berdiri tinggalkan dirimu
Waktu sinarnya jatuh di jiwaku
Gemuruh ombak sadarkan sombongku
Ajaklah aku wahai sang perkasa
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Senja di hati…………………………..
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)
Note :
1. Iwan Fals Lagu “yang terlupakan”
2. Iwan Fals lagu “mata dewa”
3. Nasehat Kyai Nur TQNS….
4. Katanta Takwa by “Katanta Takwa”
7 Juli 2015Leave a reply
Tulisan yang lebih lama
Langganan:
Postingan (Atom)